Terus Terang, 3 Observasi Tak Berstruktur. Dalam tahap ini peneliti menggunakan dua jenis observasi, yaitu:
1 Observasi Partisipatif
Dalam penelitian ini peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati, baik dalam hal penertiban ataupun pembinaan.
Dengan observasi partisipan, maka peneliti dapat memperoleh data yang lebih lengkap.
2 Observasi Terus Terang
Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada informan, bahwa ia sedang melakukan penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, dan lain sebagainya. Dalam hal ini dokumen yang
dimaksud yaitu dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penanganan anak jalanan, gelandangan dan pengemis, dan data-data anak jalanan serta
gelandangan dan pengemis yang tertangkap baik yang telah ditangkap ataupun yang telah dibina.
Tabel 4. Dokumen-Dokumen
No. Dokumen
1. Daftar nama hasil monitoring Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis
Tahun 2012 2
Berita acara serah terima pengemis dan anak jalanan Satpol PP kepada Dinas Sosial Tahun 2012
3. Jumlah anak-anak yang terjaring oleh Satpol PP Tahun 2013
Sumber: Diolah oleh peneliti Tahun 2014
E. Teknik Analisis Data
Bogdan dalam Sugiyono, 2012:244 menyatakan bahwa analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data
dalam penelitian kualitatif meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai peroses pemilihan, pemisahan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang
muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Laporan atau data yang diperoleh di lapangan akan dituangkan dalam bentuk uraian yang lengkap
dan terperinci. Data yang sudah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnnya. Pada tahapan ini, peneliti melakukan pemilihan data yang telah didapat di lapangan yang dapat diperlukan berdasarkan fokus
penelitian untuk dapat disajikan dalam penyajian data.
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah peneliti dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian.
Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan.
Penyajian data dilakukan dengan cara mendeskripsikan hasil wawancara yang dituangkan dalam bentuk uraian dengan teks naratif, dan didukung
oleh dokumen-dokumen, serta foto-foto maupun gambar sejenisnya untuk diadakannya suatu kesimpulan.
3. Penarikan kesimpulan
yaitu melakukan verifikasi secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung, yaitu selama proses pengumpulan data. Peneliti berusaha
untuk menganalisis dan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya yang dituangkan dalam
kesimpulan yang tentatif. Akan tetapi dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus menerus, maka akan diperoleh kesimpulan
yang bersifat grounded, dengan kata lain setiap kesimpulan senantiasa harus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung.
F. Teknik Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Sugiyono 2012:270 menyebutkan dalam penelitian kualitatif uji keabsahan data meliputi:
1. Derajat Kepercayaan
Internal dari nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi: pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai.
Kedua, memepertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Adapun
kegiatan yang dilakukan peneliti agar hasil penelitian dapat dipercaya yaitu:
a. Triangulasi
yakni berupaya untuk mengecek kebenaran data tertentu dan membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian
lapangan, pada waktu yang berlainan dan dengan metode yang berlainan dengan berbagai cara yaitu:
1 Triangulasi Sumber
Dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam tahap ini peneliti melakukan wawancara secara mendalam dari
beberapa narasumber yang berbeda posisinya, sehingga informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari narasumber
lainnya. 2
Triangulasi Teknik Dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik
yang berbeda. 3
Triangulasi Waktu Dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi
atau teknik dalam waktu atau situasi yang berbeda. b.
Pengecekan Sejawat, tekhnik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik
dengan rekan-rekan sejawat. Hal yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara berdiskusi bersama teman-teman atau rekan sejawat mengenai hal-hal
penting yang diperlukan dalam penelitian atau kekurangan-kekurangan dalam penelitian, sehingga hasil penelitian diharapkan dapat lebih baik.