berhadapan dengan negara, dan keterkaitan dengan norma-norma atau nilai-nilai hokum  yang  diikuti  oleh  warganya.  Kemudian  sebagai  ruang  politik,  civil
society  merupakan  suatu  wilayah  yang  menjamin  berlangsungnya  perilaku, tindakan  dan  refleksi  mandiri,  tidak  terkungkung  oleh  kondisi  kehidupan
material,  dan  tidak  terserap  di  dalam  jaringan-jaringan  kelembagaan  politik resmi.
Berbagai pengistilahan tentang wacana masyarakat madani di Indonesia tersebut, secara substansial bermuara pada perlunya penguatan masyarakat warga dalam
sebuah komunitas negara untuk mengimbangi dan mampu mengontrol kebijakan negara yang cenderung memposisikan warga negara sebagai subjek yang lemah.
b. Karakteristik Masyarakat Madani Civil Society
Penyebutan  karakteristik  masyarakat  madani  dimaksudkan  untuk  menjelaskan bahwa  dalam  merealisasikan  wacana  masyarakat  madani  diperlukan  prasyarat-
prasyarat  yang  menjadi  nilai  universal  dalam  penegakan  masyarakat  madani. Karakteristik  tersebut  dijelaskan  oleh  Azra  2003:247  antara  lain  sebagai
berikut: a.
Free Public Sphere Free public sphere adalah adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam
mengemukakan  pendapat.  Pada  ruang  publik  yang  bebaslah  individu  dalam posisinya yang setara mampu melakukan transaksi-transaksi wacana dan praksis
politik tanpa mengalami distorsi dan kekhawatiran.
b. Demokratis
Demokratis  merupakan  satu  entitas  yang  menjadi  penegak  wacana  masyarakat madani, dimana dalam menjalani kehidupan, warga negara memiliki kebebasab
penuh  untuk  menjalankan  aktivitas  kesehariannya,  termasuk  dalam  berinteraksi dengan  lingkungannya.  Demokratis  berarti  masyarakat  dapat  berlaku  santun
dalam  pola  hubungan  interaksi  dengan  masyarakat  sekitarnya  dengan  tidak mempertimbangkan suku, ras dan agama.
c. Toleran
Toleran  merupakan  sikap  yang  dikembangkan  dalam  masyarakat  madani  untuk menunjukkan  sikap  saling  menghargai  dan  menghormati  aktivitas  yang
dilakukan oleh orang lain. Toleransi  ini memungkinkan akan adanya kesadaran masing-masing  individu  untuk  menghargai  dan  menghormati  pendapat  serta
aktivitas yang dilakukan oleh kelompok masyarakat lain yang berbeda. d.
Pluralisme Menurut  Madjid  dalam  Azra,  2003:249,  konsep  pluralisme  ini  merupakan
prasyarat  bagi  tegaknya  masyarakat  madani.  Pluralisme  menurutnya  adalah pertalian  sejati  kebhinekaan  dalam  ikatan-ikatan  keadaban.  Bahkan  pluralisme
adalah juga suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia antara lain melalui mekanisme pengawasan dan pengimbangan.
e. Keadilan Sosial Social Justice
Keadilan dimaksudkan untuk  menyebutkan keseimbangan dan pembagian  yang proporsional  terhadap  hak  dan  kewajiban  setiap  warga  negara  yang  mencakup
seluruh  aspek  kehidupan.  Hal  ini  memungkinkan  tidak  adanya  monopoli  dan