Pengertian Masyarakat Madani Civil Society

b. Demokratis Demokratis merupakan satu entitas yang menjadi penegak wacana masyarakat madani, dimana dalam menjalani kehidupan, warga negara memiliki kebebasab penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariannya, termasuk dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Demokratis berarti masyarakat dapat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi dengan masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan suku, ras dan agama. c. Toleran Toleran merupakan sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain. Toleransi ini memungkinkan akan adanya kesadaran masing-masing individu untuk menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh kelompok masyarakat lain yang berbeda. d. Pluralisme Menurut Madjid dalam Azra, 2003:249, konsep pluralisme ini merupakan prasyarat bagi tegaknya masyarakat madani. Pluralisme menurutnya adalah pertalian sejati kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban. Bahkan pluralisme adalah juga suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia antara lain melalui mekanisme pengawasan dan pengimbangan. e. Keadilan Sosial Social Justice Keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Hal ini memungkinkan tidak adanya monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan pada suatu kelompok masyarakat. Secara esensial, masyarakat memiliki hak yang sama dalam memperoleh kebijakan- kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.

c. Peran Civil Society dalam Good Governance

Dalam praktek governance dijelaskan dalam World Bank dalam Endarti, 2005:124, peran masyarakat sama penting dan sejajar dengan peran pemerintah dan sektor swasta dalam pembuatan keputusan dan penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan demikian partisipasi masyarakat merupakan salah satu dari karekteristik penting dalam praktek governance. Partisipasi dimaknai sebagai keterlibatan masyarakat yaitu sebuah proses dimana para stakeholders sebagai partisipan saling mempengaruhi dan berbagi kontrol atas inisiatif pembangunan, keputusan, dan juga sumberdaya yang akan mempengaruhi mereka. Partisipan bukanlah aktor tunggal melainkan dapat dibagi dalam stakeholders dalam entitas pemerintahan nasional, seperti menteri, parlemen, dan juga agen sektor publik di level sub-nasional, yaitu pemerintahan kabupaten, DPRD, dan sebagainya. Selain itu yang perlu ditekankan disini adalah partisipasi dari aktor- aktor di luar pemerintahan dan sektor swasta yang sudah dibahas di atas. Partisipasi masyarakat sebagai pilar utama demokrasi sangat dibutuhkan dalam menjalankan good governance. Sedangkan untuk menuju demokrasi menurut Thoha dalam Endarti, 2005:124 perlu terlebih dahulu dibangun civil society atau masyarakat madani. Dimana dengan adanya kekuatan civil society ini berarti negara telah berhasil melakukan pemberdayaan kepada rakyat, dan telah