Metode Inkuiri Tinjauan Teoritis

25 Penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran merupakan upaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan daya pikir kritis dan kretivitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peran guru dalam menciptakan kondisi pembelajaran inkuiri, antara lain guru berperan sebagai: a. Motivator yang mampu memberikan rangsangan agar siswa aktif dan bergairah untuk berfikir. b. Fasilitator dan administrator yang menyediakan segala sesuatu tentang keterlaksanaan proses pembelajaran sekaligus bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di kelas. c. Pengarahan yaitu pemimpin arus kegiatan siswa untuk mencapai kegiatan yang telah ditentukan. Eksperimen berbasis inquiry merupakan metode pembelajaran yang sejalan dengan teori belajar penemuanyaitu belajar melalui masalah baru. Metode ini menunjukkan cara belajar yang logis, kritis dan analitis menuju suatu kesimpulan yang sesuai. Metode eksperimen inquiry menuntut proses mental yang lebih tinggi melalui suatu sistem pemikiran yang sistematis. Proses sistematis yang dilalui yaitu pada awal pembelajaran, guru memberikan masalah kemudian siswa merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data serta menarik sebuah kesimpulan dari masalah itu.Ekserimen dengan pendekatan inquiri menuntut siswa untuk dapat berfikir ilmiah dalam 26 memecahkan masalah, dan memupuk kebiasaan berkreasi dan bernalar. Pembelajaran ini guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Proses pembelajaran yang terjadi mendorong guru semaksimal mungkin menimbulkan rasa keingintahuan siswa terhadap pemecahan suatu masalah, sehingga siswa tertarik dan termotivasi untuk tidak hanya befikir tatapi juga mau melakukan tindakan melaui suatu percobaan. Guru mengarahkan jalanya suatu percobaan yang dapat mengarahkan siswa pada suatu kesimpulan yang mengarah pada tercapaianya tujuan pembelajaran. Prinsip utama yang harus dipahami guru dalam menggunakan pendekatan inquiry adalah siswa adalah makhluk yang berkembang, dan siswa akan tertarik sesuatu yang baru bagi mereka, dan menyukai sebuah tantangan yang mengharuskan mereka menemukan suatu jawaban dengan cara mempraktekannya secara langsung.

5. Metode Verifikasi

Zakiyah 2012: 1 menyatakan bahwa metode verifikasi adalah metode yang meminta siswa untuk membuktikan hukum-hukum atau teori-teori yang telah diajarkan guru dalam buku. Siswa telah menemukan teoritisnya dahulu sebelum menemukan pembuktianya melaui praktikum. Sebagian besar kegiatan yang dilakukan siswa dalam laboratorium digunakan untuk memperoleh data yang menunjang bahan-bahan pelajaran yang telah diberikan oleh guru di dalam kelas atau bahan-bahan yang tercantum dalam buku pelajaran. Pola fikir siswa telah terbentuk pada awal pembelajaran melalui guru, hal ini dapat menyebabkan siswa tidak berfikir fleksibel lagi atau tidak kreatif dalam menemukan suatu 27 pemecahan masalah alternatif. Hasil akhirnya yang sesuai dengan teori maka eksperimen dapat dikatakan berhasil, Jika hasilnya berbeda atau bahkan jauh dari teori yang ada, maka eksperimen dikatakan gagal atau terdapat kesalahan pada saat melakukan eksperimen.Beberapa perbedaan antara eksperimen berbasis inkuiri dan eksperimen berbasis verifikasi dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Perbedaan Eksperimen Berbasis Inkuiri Dengan Eksperimen Berbasis Verifikasi Eksperimen Verifikasi Eksperimen Inkuiri Penekanan pada menyelesaikan tugas. Penekanan pada pencapaian pemahaman konseptual dan ilmiah dengan menggunakan data empiris. Aktifitas siswa berfokus pada memverifikasi informasi yang sebelumnya telah disampaikan di dalam kelas. Aktifitas siswa berfokus pada penemuan konsep, prinsip atau suatu hubungan empiris. Eksperimen sangat berorientasi pada data pendukung dan penafsiran data. Eksperimen sangat berorientasi pada pengembangan konsep dan pemahaman. Siswa dibimbing berdasarkan susunan langkah secara detail dari guru. Siswa dibimbing berdasarkan satu pertanyaan utama. Dalam eksperimen siswa mengikuti petunjuk secara bertahap. Siswa mengembangakan modeleksperimen mereka sendiri. Umumnya hanya menggunakan sedikit komunikasi dan cenderung pada satu cara yaitu dari guru ke siswa. Digunakan banyak komunikasi dengan menggunakan serangkaian pertanyaan yang berdasarkan pertanyaan intelektual individu. Jarang menggabungkan siklus belajar observasi dan aplikasi secara umum. Melibatkan satu siklus atau lebih, hinga mencaai suatu siklus belajar yang sempurnalengkap. Siswa diberikan tabel data dengan rentang yang ditentukan untuk jenis tertentu dari data. Siswa menentukan jenis data dan menentukan seberapa banyak untuk dikumpulkan. Memberitahukan data yang akan diambil siswa. Membebaskan kepada siswa untuk menentukan mana data yang diambil. Siswa tidak merancang percobaan. Siswa membuat desain percobaan atas dasar prinsip-prinsip ditemukan. 28 Eksperimen Verifikasi Eksperimen Inkuiri Siswa hasil berkomunikasi hanya untuk instruktur dan membuat laporan laboratorium. Siswa berkomunikasi dan mempertahankan hasil kepada peserta lainnya dalam laboratorium. Mempekerjakan lebih rendah- kecakapan berpikir. Meningkatkan keterampilan berpikir. tingkat tinggi. Sumber : Zakiyah 2012: 1 Kedua pendekatan inkuiri dan verifikasi merupakan metode eksperimen yang cocok untuk pembelajaran fisika. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan diantara keduanya. Berikut ini penjabaran kelebihan dan kekurangan eksperimen berbasis inkuiri yang dapat dilihat pada Tabel 2.3 Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan Eksperimen Inkuiri Kelebihan Kekurangan lebih memacu keingintahuan seseorang untuk memecahkan suatu persoalan Dipelukan alokasi waktu yang lebih lama Membentuk pola fikir yang kritis dan sistematis serta berfikir ilmiah Jika guru kurang memahami konsep maka akan menimbulkan pertanyaan dan masalah yang membuat siswa lebih bingung dan tidak terarah Memotivasi siswa untuk lebih aktif, kreatif dan berprestasi sebagian anggotakelompok belajar mendominasi pembelajaran sementara anggota kelompoklainnya kurang berperan secara aktif. Sumber : Zakiyah 2012: 1 Berikut ini kelebihan dan kekurangan eksperimen berbasis verifikasi dapat dilihat pada Tabel 2.4. 29 Tabel 2.4 Kelebihan dan Kekurangan Eksperimen Verifikasi Kelebihan Kekurangan Membentuk sifat siswa agar jujur, teliti, ulet dan cerdas. Tidak terbentuk siswa yang kreatif dan inovatif. Siswa dapat berfikir kritis terhadap eksperimen yang dilakukannya agar sesuai dengan teori yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa akan merasa lebih jenuh untuk melakukan eksperimen dan kadang mahasiswa melakukan kebohongan terhadap hasil penelitiannya. Siswa dapat memahami teori atau konsep lebih dalam dibandingkan sebelum melakukan percobaan. siswa tidak terdidik untuk berfikir sistematis. Sumber : Zakiyah 2012: 1 Berdasarkan Tabel 2.3 dan Tabel 2.4, maka dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri dan metode verifikasi memiliki keunggualan dan kekurangan. Namun secara umum metode inkuiri lebih efektif untuk membentuk perilaku karakter siswa karena pada proses pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri menuntun siswa untuk menemukan sendiri jawaban dari masalah mereka dalam kata lain proses pembelajaran mereka berdasatkan pengalaman sendiri sehingga keseluruhan tersebut akan lebih memacu untuk menumbuhkan perilaku berkarakter siswa.

6. Sifat Zat dan Perubahannya

a. Perubahan Wujud Zat Zat adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Zat-zat yang kita kenal di sekeliling kita dikelompokkan menjadi tiga tingkat wujud yaitu padat, cair dan gas. Zat padat, cair dan gas mempunyai sifat-sifat tertentu seperti diperlihatkan pada Tabel 2.5.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMK BUDI KARYA NATAR LAMPUNG SELATAN

0 9 33

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU BERKARAKTER DENGAN SIKAP, MINAT, DAN KONSEP DIRI SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING (GUIDING INQUIRY)BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

0 9 62

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU BERKARAKTER DENGAN SIKAP, MINAT, DAN KONSEP DIRI SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING (GUIDING INQUIRY) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

0 7 21

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GRUP INVESTIGASI DENGAN INKUIRI TERBIMBING

0 13 67

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE ANTARA METODE INKUIRI DENGAN VERIFIKASI

0 35 185

PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLAVOLI.

0 2 36

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

0 0 11

PERBANDINGAN PERILAKU BERKARAKTER SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE BERBASIS INKUIRI DENGAN VERIFIKASI Farahita Maya Canty Dewi

0 0 13

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL EXCLUSIVE ANTARA METODE INKUIRI DENGAN VERIFIKASI Beti Juwita Sari

0 0 12

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KADUGEDE

0 0 9