Kelebihan dan Kekurangan E-commerce

d Proses pengantaran produk yang inovatif Dengan E-commerce proses pengantaran produk menjadi lebih mudah. Misalnya dalam kasus produk elektronik misalnya software atau berkas audio visual di mana konsumen dapat memperoleh produk tersebut cukup dengan mengunduhnya melalui internet. 3 Bagi Masyarakat a Praktek kerja yang lebih fleksibel E-commerce memungkinkan masyarakat bisa lebih fleksibel dalam menentukan tempat bekerja, misalnya mereka dapat bekerja dari rumahnya masing- saing tanpa harus pergi ke kantor. b Terhubungnya masyarakat dengan masyarakat lain Masyarakat di negara berkembang dapat mengakses dan menikmati produk, layanan, dan informasi yang mungkin sulit mereka temukan di daerahnya. c Kemudahan akses fasilitas publik Masyarakat dengan mudah dapat memanfaatkan layanan publik, misalnya layanan kesehatan dan konsultasi serta pembelian resep dokter dengan mengunjungi internet. a. Kekurangan dari E-commerce Walaupun adanya E-commerce memberi banyak keuntungan, masih terdapat berbegai kekurangan dari E-commerce antara lain: 1 Bagi organisasiperusahaan a Keamanan sistem rentan diserang Terdapat sejumlah laporan mengenai website dan basis data yang dihack, dan berbagai lubang kelemahan keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh sejumlah perusahaan besar seperti Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah keamanan ini menjadi sangat pnting karena bila pihak lain yang tidak berwenang bisa menembus sistem maka dapat menghancurkan bisnis yang telah berjalan. b Persaingan tidak sehat Dibawah tekanan untuk berinovasi dan membangun bisnis untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dapat memicu terjadinya tindakan ilegal yaitu penjiplakan ide dan perang harga. c Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih baru Dengan perkembangan dan inovasi yang melahirkan teknologi baru, sering muncul masalah yaitu sistem bisnis yang lama tidak dapat berkomunikasi dengan infrastruktur berbasis web dan internet. Hal ini memaksa perusahaan untuk menjalankan dua sistem independen yang tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat mengakibatkan pembengkakan biaya. 2 Bagi konsumen a Perlunya keahlian komputer Tanpa menguasai keahlian computer, mustahil konsumen dapat berpartisipasi dalam E-commerce. Pengetahuan dasar computer diperlukan, antara lain pengetahuan mengenai internet dan web. b Biaya tambahan untuk mengakses internet Untuk ikut serta dalam E-commerce dibutuhkan koneksi internet yang tentu saja menambah pos pengeluaran bagi konsumen. c Biaya peralatan komputer Komputer diperlukan untuk mengakses internet, tentu saja dibutuhkan biaya untuk mendapatkannya. Perkembangan komputer yang sangat pesat menyarankan konsumen untuk juga mengupdate peralatannya apabila tidak ingin ketinggalan teknologi. d Risiko bocornya privasi dan data pribadi Segala hal mungkin terjadi saat konsumen mangakses internet untuk menjalankan E-commerce, termasuk risiko bocornya data pribadi karena ulah orang lain yang ingin membobol sistem. e Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain Transaksi E-commerce yang berlangsung secara online telah mengurangi waktu konsumen untuk dapat melakukan proses sosial dengan orang lain. Hal ini tidak baik karena dikhawatirkan akan dapat mengurangi rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. f Berkurangnya rasa kepercayaan karena konsumen berinteraksi hanya dengan komputer. 3 Bagi masyarakat a Berkurangnya interaksi antar manusia Karena masyarakat lebih sering berinteraksi secara elektronik, dimungkinkan terjadi berkurangnya kemampuan sosial dan personal manusia untuk bersosialisasi dengan orang lain secara langsung. b Kesenjangan sosial Terdapat bahaya potensial karena dapat terjadi kesenjangan sosial antara orang-orang yang memiliki kemampuan teknis dalam E-commerce dengan yang tidak, yang memiliki keahlian digaji lebih tinggi daripada yang tidak. c Adanya sumber daya yang terbuang Munculnya teknologi baru akan membuat teknologi lama tidak dimanfaatkan lagi. Misalnya dengan komputer model lama atau software model lama yang sudah tidak relevan untuk digunakan. d Sulitnya mengatur internet Sejumlah kriminalitas telah terjadi di internet dan banyak yang tidak terdeteksi. Karena jumlah jaringan yang terus berkembang semakin luas dan jumlah pengguna yang semakin banyak, seringkali membuat pihak berwenang kesulitan dalam membuat peraturan untuk internet. 48 48 Rifaun Naim, “Kelebihan dan Kekurangan E-commerce” artikel diambil pada tanggal 17 September 2014 dari http:buahilmu.wordpress.com20101030keuntungan-dan-kekurangan-E- commerce 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 1 Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan menggali atau membangun satu proporsi atau menjelaskan makna dibalik realita. Peneliti berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsung dilapangan. 2 Penelitian metode kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif, mengenai kata-kata lisan maupun tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti. 3 Penelitian kualitatif juga merupakan penelitian yang menghasilkan deskripsi berupa kata-kata atau lisan dari fenomena yang diteliti atau dari orang-orang yang berkompeten dibidangnya. 1 Suharsimi Arikunto, Management Penelitian, Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2005, h.234. 2 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. 82. 3 Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005, h. 166.

B. Sumber dan Jenis Data Penelitian

Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata- kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. 4 a. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang dilakukan oleh peneliti. 5 Data primer diperoleh langsung dari objek penelitian yaitu narasumber sebagai member dalam forum KASKUS sekaligus pelaku jual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram- diagram. 6

C. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Pustaka Library Research Studi pustaka yang dilakukan antara lain melalui beberapa buku dan literatur yang dipandang mewakili resprentatif dan berkaitan relevan dengan objek 4 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet.29, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, h.157. 5 Husain Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, cet.VI, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h.42. 6 Ibid.,h.42. penelitian. Objek penelitian yang dimaksud adalah jual beli online dengan menggunakan sistem “dropshipping” sebagai salah satu alternatif untuk berbisnis. b. Studi Lapangan Field Research Metode ini dilakukan dengan cara mengunjungi objek penelitian yaitu salah seorang pelaku usaha dropshipping dalam KASKUS. Studi lapangan ini dapat dilakukan dengan cara: 1 Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung terhadap objek penelitian. Observasi juga merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. 7 Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung terhadap suatu situs yang melakukan jual beli online. 2 Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan permasalahan tertentu dengan tanya jawab secara langsung yang bebas dan terbuka. 8 Dalam hal ini penulis melakukan wawancara langsung dengan salah seorang pelaku dropshipping dalam forum KASKUS. 3 Studi Dokumentasi. Pengumpulan data diambil dari dokumentasi-dokumentasi yang penulis dapatkan selama observasi. Mendapatkan data yang diperlukan, mengumpulkan dan mempelajari dipandang mewakili representatif, relevan dan berhubungan dengan objek penelitian. 7 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metedologi Penelitian Sosial, , Cet.4 Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h.54. 8 Lexy J.Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif, h.234

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai analisa sistem jual beli online dengan sistem “dropshipping”. Maka dari hasil kajian kepustakaan akan dianalisis secara deskriptif analitis, yaitu pengumpulan data, beberapa pendapat pakar untuk diteliti dan dianalisa sehingga menjadi sebuah kesimpulan. Secara detail analisis data ini memiliki langkah-langkah dalam menggambarkan tentang bagaimana jual beli online dengan sistem dropshipping, kemudian manfaatnya sebagai salah satu peluang usaha, serta tinjauan hukum Islam terhadap jual beli online dengan sistem dropshipping ini. Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam. Dengan pengamatan terus-menerus tersebut mengakibatkan variasi data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. 9 Metode yang dipakai adalah metode deskriptif analisis komparitif, yakni mendeskripsikan masalah secara utuh sebagai sebuah masalah dan menganilisis masalah tersebut, kemudian memberikan komparasi dengan hukum Islam dan memberikan solusi terhadap masalah tersebut. 9 Zainuddin Ali, Metedologi Penelitian Hukum, cet.2, Jakarta: Sinar Grafika, 2013, h.43.