2 Menentukan dua harga untuk satu barang yang diperjualbelikan.
3 Jual beli ghrara, yaitu jual beli yang tidak jelas mengenai objek, harga,
besar atau kecilnya jumlah, maupun waktu penyerahan. e.
Jual beli yang dilarang tetapi sah hukumnya. 1
Jual beli najasyi, yaitu seorang menambah atau melebihi harga komoditas milik temannya atau milik orang lain dengan maksud
memancing agar orang itu mau membeli barang tersebut. 2
Menjual diatas penjualan orang lain, artinya seorang penjual berkata kepada pembelinya untuk membeli barang dagangannya daripada
barang dagangannya saja yang lebih murah daripada harga dagangan penjual lain. Padahal mengenai harga yang dijual oleh penjual lain
belum diketahui jelas apakah memang lebih mahal atau ternyata sama harganya.
Aktivitas jual beli dapat menimbulkan berbagai macam kriteria yang kemudian membaginya kedalam berbagai aspek seperti ditinjau dari subjek akad,
objek akad, harga jual, dan juga ditinjau dari hukum jual beli itu sendiri.
B. Akad Jual Beli dalam Fiqh Islam
1. Pengertian Akad
Dalam Islam, ketika hendak melakukan jual beli, terdapat akad yang harus dipenuhi oleh keduap belah pihak antara penjual dan pembeli. Akad yang timbul
tersebut tergantung dari perjanjian antara kedua belah pihak dalam jual beli tersebut.
Akad secara harfiah berarti ikatan, yakni mengadakan ikatan persetujuan atau ikatan untuk memberi dan menerima bersama-sama dalam satu waktu.
12
Artinya, ikatan itu menimbulkan sesuatu yang harus dipenuhi, sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat al-Maidah ayat 1 yang berbunyi:
أ غ ع ٰ َ ع ْا
أ ۚ قع ا ف أ ا آ ا
” “
َ ۗ أ
ا
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. Yang demikian
itu dengan tiddak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-
Nya.” Akad ikatan, keputusan, penguatan atau perjanjian atau kesepakatan atau
transaksi dapat diartikan sebagai komitmen yang terbingkai dengan nilai-nilai syariah. Dalam istilah Fiqih, secara umum akad berarti sesuatu yang menjadi tekad
seseorang untuk melaksanakan baik yang muncul dari satu pihak seperti wakaf, talak, dan sumpah, maupun yang muncul dari dua pihak seperti jual beli, sewa, wakalah,
dan gadai.
13
2. Macam-Macam Akad
Akad Tijarah adalah segala macam perjanjian yang menyangkut for profit transaction
. Akad-akad ini dilakukan dengan tujuan mencari keuntungan, karena itu
12
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, cet.3, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada,2004, h.65.
13
Ascary, Akad dan Produk Perbankan Syariah, cet.3, Jakarta: Rajawali Press, 2011, h.35.
bersifat komersil. Contoh akad tijarah adalah akad-akad investasi, jual beli, dan sewa menyewa. Yang termasuk kedalam akad tijari yaitu murabahah, salam istishna,
ijarah , dan musyarakah.
14
a. Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual
menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli kemudian menjual kepada pihak pembeli dengan mensyaratkan keuntungan yang diharapkan sesuai jumlah
tertentu. Dalam akad Murabahah, penjual menjual barangnya dengan meminta kelebihan atas harga beli dengan harga jual. Perbedaan antara harga beli dan harga
jual barang disebut dengan margin keuntungan.
15
Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual
menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli kemudian menjual kepada pihak pembeli dengan mensyaratkan keuntungan yang diharapkan sesuai jumlah
tertentu.
16
1 Dasar Hukum Murabahah a Al-
Qur’an
“ ا َ أ
ع ا
”
..dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba QS. Al- Baqarah:275.
14
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h.70.
15
Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011, h.138.
16
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h.113.
b Al-Hadits Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda,“Tiga hal yang
didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah mudharabah, dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah,
bukan untuk dijual.” HR. Ibnu Majah. c
Fatwa Dewan
Syariah Nasional
Majelis Ulama
Indonesia No.04DSNMUIIV2000, tentang MURABAHAH.
2 Syarat dan Rukun Murabahah a Syarat Murabahah
1 Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah. 2 Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.
3 Kontrak harus bebas dari riba. 4 Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang
sesudah pembelian. 5 Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang. b Rukun Murabahah
Rukun dari akad Murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi ada beberapa, yaitu:
1 Pelaku Akad, yaitu ba’i penjual adalah pihak yang memiliki