50
2.1.5. Hubungan Pemberdayaan dengan Kinerja Pegawai
Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa tujuan organisasiinstansi akan dapat tercapai dengan baik apabila pegawai
dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan efektif dan efisien. Oleh sebab itu diperlukan adanya pemberdayaan aparatur pemerintah agar
prestasi kerja meningkat. Pemberdayaan yang dilakukan dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga dapat mempercepat
tercapainya tujuan organisasi disamping dari tujuan dari pegawai itu sendiri terwujud.Notoadmodjo, 2007
Menurut Sedarmayanti 2007 bahwa pemberdayaan SDM adalah salah satu upaya yang wajib dilakukan bagi terciptanya sumber
daya manusia yang berkualitas, memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai iptek, serta kemampuan manajemen,
meningkatkan mutu SDM untuk dapat memenuhi tantangan peningkatan perkembangan yang semakin cepat, efisien dan produktif,
harus dilakukan secara terus menerus sehingga tetap menjadikan SDM yang produktif.
Pemberdayaan menekankan dua aspek, yaitu pendelegasian wewenang dan pemberian stimulan. Pendelegasian wewenang
menyebabkan sebagian wewenang yang ada pada pimpinan beralih kebawahan. Hal ini akan memangkas jalur birokrasi menjadi lebih
pendek dan efektif sehingga akan menaikan kinerja. Selanjutnya pemberian stimulan promosi jabatan, gaji dan tunjangan akan
51
memberikan motivasi lebih kepada pegawai dalam bekerja, sehingga kinerja pegawai menjadi naik. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pemberdayaa dapat meningkatkan kinerja pegawai.
2.1.6. Hubungan Self Eficacy dengan Kinerja Pegawai
Kepercayaan terhadap kemampuan diri, keyakinan terhadap keberhasilan yang selalu dicapai membuat seseorang bekerja lebih giat
dan selalu menghasilkan yang terbaik. Kepercayaan akan kemampuan yang dimiliki akan membuat pegawai merasa bangga. Kebanggan ini
akan ditunjukkan seorang pegawai kepada atasannya, bahwasanya ia mampu melaksanakan tugas secara lebih baik dan sungguh-sungguh
dari pada orang lain. Hal lain yang coba ditunjukan adalah mencoba pekerjaan yang menantang, dimana orang lain belum tentu bisa
melakukannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa self efficacy dapat meningkatkan kinerja pegawai.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dale Schunk dalam Paulus Joko Sigiro dan Cahyono 2005 Self-efficacy
mempengaruhi siswa dalam memilih kegiatannya. Siswa dengan Self- efficacy yang rendah mungkin menghindari pelajaran yang banyak
tugasnya, khususnya untuk tugas-tugas yang menantang, sedangkan siswa dengan Self-efficacy yang tinggi mempunyai keinginan yang
besar untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Meta analisis yang dilakukan oleh Judge dan Bono 2001
menemukan ada hubungan positif antara self efficacy dan kinerja
52
individual. Penelitian yang dilakukan oleh Amir Erez dan Timothy Judge 2001 juga menyatakan ada hubungan yang positif dan
signifikan antara self efficacy dan kinerja individual.
2.1.7. Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Pegawai