15
memperbesar tanggung jawab. h. Personal qualities; menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramahtamahan dan integritas pribadi.
3. Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan diadakannya penilaian kinerja bagi para karyawan dapat kita ketahui dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tujuan evaluasi Seorang manajer menilai kinerja dari masa lalu seorang
karyawan dengan menggunakan rating deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan data tersebut berguna dalam keputusan-
keputusan promosi. demosi, terminasi dan kompensasi. b. Tujuan pengembangan
Seorang manajer mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan dimasa yang akan datang. Sedangkan tujuan
pokok dari sistem penilaian kinerja karyawan adalah: sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan
dengan prilaku dan kinerja anggota organisasi atau perusahaan.
4. Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan
Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian ini
merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Hal ini penting juga bagi perusahaan dimana
karyawan tersebut bekerja.
16
a. Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan,
dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir.
b. Bagi organisasi atau perusahaan sendiri, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilan
keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekruitmen, seleksi, program
pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari manajemen sumber daya manusia
secara efektif.
2.1.2. Pemberdayaan 1. Pengertian
Munculnya konsep pemberdayaan ini pada awalnya merupakan gagasan yang ingin menempatkan manusia sebagai
subyek dari dunianya sendiri. Oleh karena itu, wajar apabila konsep ini menampakkan dua kecenderungan. Pertama, pemberdayaan
menekankan kepada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kemampuan atau kekuatan power kepada masyarakat,
organisasi atau individu agar menjadi lebih berdaya. Proses ini sering disebut sebagai kecenderungan primer dari makna
pemberdayaan. Kedua, kecenderungan sekunder, menekankan pada proses menstimulasi, mendorong dan memotivasikan individu agar
17
mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya.
Menurut Webster dalam Oxford English Dictionary kata “Empower” mengandung dua arti. Pengertian pertama adalah to
give power or authority to, dan pengertian kedua berarti to give ability to or enable. Dalam pengertian pertama, diartikan sebagai
memberikan kekuasaan, mengalihkan
kekuatan atau
mendelegasikan otoritas kepada pihak lain. Sedangkan dalam pengertian kedua, diartikan sebagai upaya untuk memberi
kemampuan atau keberdayaan. Menurut Sedarmayanti 2007 bahwa pemberdayaan SDM
adalah salah satu upaya yang wajib dilakukan bagi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki kemampuan
memanfaatkan, mengembangkan dan menguasaia iptek, serta kemampuan manajemen, meningkatkan mutu SDM untuk dapat
memenuhi tantangan peningkatan perkembangan yang semakin cepat, efisien dan produktif, harus dilakukan secara terus menerus
sehingga tetap menjadikan SDM yang produktif Uraian tersebut menunjukan bahwa dengan adanya
pemberdayaan pegawai tiada lain agar manusia dalam suatu organisasi dapat lebih meningkatkan kualitas, kesetiaan serta
tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya, maka perlu dilakukan suatu pemberdayaan bagi para pegawai dalam suatu
18
organisasi. Dalam hal ini pimpinan memegang peranan untuk memberdayakan para pegawainya agar tujuan yang telah ditetapkan
dalam suatu organisasi dapat tercapai.
2. Tujuan Pemberdayaan
Pemberdayaan harus dimulai dari suatu proses yang dilandasi kebenaran dan kejujuran dalam memanfaatkan budaya, kekuasaan,
dan sumber daya lainnya dari setiap anggota masyarakat maupun setiap anggota aparatur pemerintah. Tujuan pemberdayaan menurut
Makmur 2007. a. Menciptakan kemandirian dan kepercayaan diri anggota
organisasi, pemerintah, maupun anggota masyarakat. Kepercayaan diri dan kemandirian dalam menghadapi berbagai
hambatan atau tantangan hidup dapat melahirkan kekuatan dan ketahanan diri untuk tidak menggantungkan harapannya kepada
pihak lain. b. Memiliki kegesitan dan proaktif, pemberdayaan manusia dapat
menciptakan kegesitan memiliki daya dorong untuk proaktif mencari kegiatan yang dapat lebih menguntungkan.
c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan, pengetahuan merupakan sumber keterampilan dalam melaksanakan suatu
kegiatan yang hasilnya lebih menguntungkan. d. Kepatuhan dan kesadaran, kehidupan manusia senantiasa diatur
oleh suatu ketentuan hidup yang perlu ditaati dan sadar untuk
19
menciptakan keteraturan dan keharmonisan, baik dalam melakukan kegiatan maupun dalam pergaulan. Kepatuhan dan
kesadaran terhadap norma-norma sebagai fundamental kehidupan bermasyarakat, berorganisasi, berumah tangga, dan
sebagainya menjadi terapi yang tepat serta mosaik dalam upaya meningkatkan pemberdayaan, baik pada diri sendiri maupun
orang lain.
3. Manfaat Pemberdayaan