d Incremental Planning Perencanaan dukungan. Pada perencanaan yang bersifat dukungan terhadap sebuah proses
pengambilan keputusan terhadap permasalahan-permasalahan perkotaan. Produk perencanaan ini bersifat analisis yang mendalam
terhadap permasalahan dengan mempertimbangkan dampak positif dan dampak negatif sebuah kebijakan.
Menurut Glasson dalam buku Tarigan 2005 menyebutkan tipe-tipe perencanaan terdiri dari; physical planning and economic planning,
allocative and innovative planning, multi or single objective planning dan indicative or imperative planning. Selanjutnya menurut Tarigan 2005 di
Indonesia juga dikenal jenis top-down and bottom-up planning, vertical and horizontal planning, dan perencanaan yang melibatkan masyarakat secara
langsung dan yang tidak melibatkan masyarakat sama sekali. Uraian di atas masing-masing jenis itu dikemukakan sebagai berikut:
1. Perencanaan Fisik Versus Perencanan Ekonomi.
Pada dasarnya pembedaan ini didasarkan atas isi atau master dari perencanaan. Namun demikian, orang awam terkadang tidak bisa
melihat perbedaan antara perencanaan fisik dengan perencanaan ekonomi. Perencanaan fisik physical planning adalah perencanaan untuk
mengubah atau memanfaatkan struktur fisik suatu wilayah misalnya perencanaan tata ruang atau tata guna, perencanaan jalur transportasi
komunikasi, penyediaan fasilitas untuk umum, dan lain-lain. Perencanaan ekonomi economic planning berkenaan dengan perubahan struktur
ekonomi suatu wilayah dan langkah-langkah untuk memperbaiki tingkat kemakmuran suatu wilayah. Perencanaan ekonomi didasarkan
atas mekanisme pasar daripada perencanaan fisik yang lebih didasarkan atas kelayakan teknis. Perlu dicatat bahwa apabila perencanaan itu
bersifat terpadu, perencanaan fisik berfungsi untuk mewujudkan berbagai sasaran yang ditetapkan di dalam perencanaan ekonomi. Akan tetapi, ada
juga keadaan di mana hasil perencanan fisik harus dipertimbangkan perencanaan ekonomi, misalnya dalam hal tata ruang.
2. Perencanaan Alokatif Versus Perencanaan Inovatif.
Pembedaan ini didasarkan atas perbedaan visi dari perencanaan tersebut, yaitu antara perencanaan model alokatif dan perencanaan yang bersifat
inovatif. Perencanaan alokatif alocative planning berkenaan dengan menyukseskan rencana umum yang telah disusun pada level yang lebih
tinggi atau telah menjadi kesepakatan bersama. Jadi, inti kegiatannya berupa koordinasi dan sinkronisasi agar sistem kerja untuk mencapai
tujuan itu dapat berjalan secara efektif dan efesien sepanjang waktu. Karena sifatnya, model perencanaan ini kadang-kadang disebut
regulatory planning mengatur pelaksanaan. Dalam perencanaan inovatif innovative planning, para perencana lebih memiliki kebebasan, baik
dalam menetapkan target maupun cara yang ditempuh untuk mencapai target tersebut. Artinya, mereka dapat menetapkan prosedur atau cara-
cara, yang penting target itu dapat dicapai atau dilampaui. Perencanaan inovatif juga berlaku apabila ada kegiatan baru yang perlu dibuat
prosedur atau sistem kerjanya, yang selama ini belum ada.
3. Perencanaan Bertujuan Jamak versus Perencanaan Bertujuan Tunggal.