menekankan pentingnya koordinasi antar berbagai jenjang pada instansi yang sama. Tidak diutamakan keterkaitan antar sektor atau apa yang
direncanakan oleh sektor lainnya, melainkan lebih melihat kepada kepentingan sektor itu sendiri itu bagaimana hal ini dapat dilaksanakan
oleh berbagai jenjang pada instansi yang sama di berbagai daerah secara baik dan terkoordinasi untuk mencapai sasaran sektoral. Horizontal
planning menekankan keterkaitan antar berbagai sektor sehingga berbagai sektor itu dapat berkembang secara bersinergi. Horizontal
planning melihat pentingnya koordinasi antar berbagai instansi pada level yang sama, ketika masing-masing instansi menangani kegiatan atau
sektor yang berbeda. Horizontal planning menekankan keterpaduan program antar berbagai sektor pada level yang sama. Antara kedua model
perencanaan itu harus terdapat arus bolak-balik sehingga dihasilkan rencana yang baik.
8. Perencanaan yang melibatkan masyarakat secara langsung Versus yang tidak melibatkan masyarakat.
Pembedaan ini juga didasarkan atas kewenangan yang diberikan kepada institusi perencanaan yang sering kali terkait dengan luas bidang yang
direncanakan. Perencanaan yang melibatkan masyarakat secara langsung adalah apabila sejak awal masyarakat telah diberitahu dan
diajak ikut serta dalam menyusun rencana tersebut. Perencanaan yang tidak melibatkan masyarakat adalah apabila masyarakat tidak dilibatkan
sama sekali dan paling-paling hanya dimintakan persetujuan dari DPRD untuk persetujuan akhir. Perencanaan yang tidak melibatkan
masyarakat misalnya apabila perencanaan itu bersifat teknis pelaksanaan, bersifat internal, menyangkut bidang yang sempit, dan tidak secara
langsung bersangkut paut dengan kepentingan orang banyak. Persetujuan DPRD pun umumnya tidak dimintakan untuk perencanaan
seperti itu. Perencanaan yang bersangkut paut dengan kepentingan orang banyak mestinya melibatkan masyarakat tetapi dalam prakteknya
masyarakat hanya diwakili oleh orang-orang yang dikategorikan sebagai tokoh masyarakat. Dalam praktik, kedua pembagian di atas tidaklah
mutlak. Artinya, perencanaan sering mengambil bentuk diantara keduanya. Perencanaan yang melibatkan masyarakat luas hanya
mungkin untuk wilayah yang kecil, misalnya lingkungan, desa atau kelurahan, dan kecamatan. Untuk wilayah yang lebih luas, biasanya
hanya mungkin dengan cara mengundang tokoh-tokoh masyarakat atau pimpinan organisasi kemasyarakatan. Seringkali tokoh masyarakat atau
organisasi kemasyarakatan hanya dilibatkan pada diskusi awal untuk memberikan masukan dan pada diskusi akhir untuk melihat bahwa
aspirasi mereka sudah tertampung. Perencanaan yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak biasanya harus mendapat persetujuan
DPRD sebagai perwakilan dari kepentingan masyarakat.
2.2. Sistem Perencanaan Pembangunan Wilayah