3.5 Indiktor Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada aspek proses pelaksanaan tindakan sampai pada perubahan yang dialami siswa. Dari segi
proses 75 siswa aktif dalam pembelajaran sementara itu, dari segi hasil penelitian ini dapat berhasil, jikia siswa mendapatkan nilai 65 atau lebih.
3.6 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan daur ulang atau siklus, yang pe- laksanaannya tiap siklus terdiri atas dua kali pertemuan, tiap-tiap pertemuan
terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
SIKLUS I SIKLUS II
Bagan 3.2 Proses Penelitian Tindakan Kelas Sumber : Motode PTK Kemmis dalam Muttaqin, 2010
Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Refleksi Refleksi
Observasi Pelaksanaan Tindakan
Rencana Tindakan
3.6.1 Siklus I
Dalam penelitian menggunakan dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Pada setiap siklus kegiatan yang akan dilaksanakann adalah sebagai berikut.
3.6.1.1 Perencana Tindakan
Penelitian ini akan berlangsung sampai indikator yang telah ditentukan tercapai. Peneliti menggunakan sistem daur ulang atau siklus. Setiap siklus terdiri atas
empat kegiatan inti, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kegiatan pertama penelitian didahulukan dengan menemukan masalah dan
berupaya mencari solusi berupa perencanaan perbaikan perenungan. Dilanjutkan dengan tindakan yang telah direncanakan sehingga menghasilkan perbaikan untuk
tindakan selanjutnya pada siklus-siklus berikutnya.
3.6.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Tindakan berlangsung didalam kelas pada jam pelajaran bahasa Indonesia. Siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII selama 2 dua kali
pertemuan 4x40 menit dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut ;
a Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal 1 Salam
2 Presensi 3 Apersepsi
4 Guru menginformasikan Kompetensi Dasar KD, indikator dan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti 1 Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan
dengan cara menyimpulkan berita yang didengar. 2 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar membiasakan diri
menyimpulkan berita untuk memperkaya informasi. 3 Guru membacakan berita yang berjudul “Aktivitas Gunung Merapi”
di depan kelas 4 Siswa menyimak berita dan mencatat hal-hal pokok dalam berita
5 Siswa menyimpulkan isi berita 6 Siswa menuliskan kembali berita yang didengar ke dalam beberapa
kalimat
3. Kegiatan Akhir 1 Siswa dan guru melakukan refleksi
2 Siswa menerima tugas rumah 3 Salam.
b Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal 1 Salam
2 Guru menyampikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 3 Guru melaksanakan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa
hal-hal yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
2. Kegiatan inti 1 Siswa mendengarkan kembali berita yang dibacakan, untuk pertemun
kedua guru belum mengganti berita, karena pada pertemuan ini akan dibahas hasil kerja siswa pada pertemuan sebelumnya, yaitu menulis
kembali berita yang dibacakan dengan judul “Aktivitas Gunung Merapi”.
2 Siswa menyampaikan hasil kerja. 3 Siswa yang lain menanggapi hasil kerja temannya.
3. Kegiatan akhir 1 Siswa dan guru melaksanakan refleksi
2 Siswa menerima tugas rumah 3 Salam
3.6.1.3 Observasi dan Evaluasi
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan, baik terhadap siswa dan guru dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan.
Observasi dilakukan secara kolaborasi bersama teman sejawat dengan meng- gunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Pengamatan difokuskan pada
proses pembelajaran yang menerapkan teknik pelatihan yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran menulis kembali berita yang dibacakan ke dalam
beberapa kalimat.
a Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti;
1. Tes
Tes yang digunakan berupa tes tertulis setiap siklus. Tes tersebut di- lakukan untuk memperoleh data hasil belajar setelah pembelajaran ber-
langsung. Hasil tes tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat ke- berhasilan siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
teknik pelatihan.
Untuk mendapatkan data yang baik, maka tes yang digunakan haruslah memenuhi beberapa hal. Diantaranya adalah validitas dan rehabilitas.
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah validitas isi. Untuk men- dapatkan tes yang valid, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah
membuat kisi-kisi berdasarkan kurikulum yang berlaku oleh guru mitra yang dipandang sebagai ahli. Hal tersebut dilakukan agar tes benar-
banar dapat mengukur tujuan pembelajaran.
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data ka-
rena instrumen tersebut sudah baik.
2. Observasi
Observasi digunakan untuk mengetahui apakah berita yang dibacakan di kelas lebih efektif. Pedoman observasi atau pengamatan ini di isi
selama pembelajaran berlangsung dengan cara memberi tanda ceklis √
pada setiap aspek yang diamati siswa dengan kategori keadaan kelas apakah kurang, cukup, baik atau baik sekali.
3. Wawancara
Wawancara dilaksanakan diluar jam pelajaran, wawancara dilakukan kepada 10 orang siswa yang mendapat nilai tertinggi dan 10 orang siswa
yang mendapat nilai terendah pada setiap siklus. Siswa diminta menulis- kan jawaban hasil wawancara pada lembar jawaban yang peneliti
sediakan. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengupulkan hasil lembae kerja siswa. Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data-data yanng men-
dukung permasalahan yang akan diteliti.
b Teknik Analisis Data
Indikator penilaian menulis kembali isi berita yang didengar adalah kesesuaian isi berita dengan yang diberitakan, pilihan kata, keefektifan
kalimat, kepaduan paragraf, ketepatan ejaan dan tanda baca, kerapihan dan kebersihan.
Tabel 3.1 Indikator Penilaian Hasil Kemampuan Menulis Kembali
Berita yang Dibacakan ke dalam Beberapa Kalimat
No. Indikator
Deskriptor Penilaian Skor
1. Kesesuaian Isi Berita
dengan yang Diberitakan
Apakah isi berita mengandung jawaban dari pertanyaan apa, siapa,
kapan, dimana, bagaimana, mengapa, dan berapa
Apakah isi berita hanya mengandung jawaban dari 5-6 pertanyaan saja
Apakah isi berita hanya mengandung jawaban dari 3-4 pertanyaan saja
Apakah isi berita hanya mengandung jawaban dari 1-2 pertanyaan saja
4
3
2
1 2.
Penggunaan ejaan Penggunaan ejaan yaitu pemenggalan
kata, pemakaian huruf kapital dan pemakaian tanda baca tepat.
Penggunaan ejaan yaitu pemenggalan kata dan pemakaian huruf kapital
tepat tetapi terdapat kesalahan pada pemakaian tanda baca
Penggunaan ejaan yaitu pemenggalan kata tepat tetapi terdapat kesalahan
pada pemakaian ahuruf kapital dan tanda baca
Penggunaan ejaan terdapat kesalahan pada pemenggalan kata, pemakaian
huruf kapital dan pemakaian tanda baca
4
3
2
1
3. Keefektifan kalimat Semua kalimat yang digunakan
efektif memiliki ciri kesepadanan, kepararelan, ketegasan, kehematan,
kecermatan, dan kelogisan. Kalimat yang digunakan cukup
efektif kesepadanan, kepararelan, ketegasan, kehematan, kecermatan,
tetapi tidak ada kelogisan. 4
3
Kalimat yang digunakan kurang efektif hanya terdapat kesepadanan,
kepararelan, ketegasan, tetapi tidak ada kehematan, kecermatan, dan
kelogisan. Kalimat yang digunakan tidak
efektif, yaitu tidak ada kesepadanan, kepararelan, ketegasan, kehematan,
kecermatan, dan kelogisan. 2
1
4. Pilihan kata diksi
Syarat-syarat pilihan kata tepat, makna kata yang digunakan tepat,
pembentukan kata tepat Syarat-syarat pilihan kata tepat,
makna kata yang digunakan tepat, pembentukan kata tidak tepat
Syarat-syarat pilihan kata tepat, makna kata yang digunakan kurang
tepat, pembentukan kata kurang tepat Syarat-syarat pilihan kata tidak tepat,
makna kata yang digunakan tidak tepat, pembentukan kata tidak tepat
4
3
2
1
5. Kepaduan Paragraf
Hubungan antarkalimat dalam paragraf saling bertautan dan
berurutan dengan sangat tepat Hubungan antarkalimat dalam
paragraf saling bertautan dan berurutan dengan tepat
Hubungan antarkalimat dalam paragraf saling bertautan dan
berurutan namun kurang tepat Tidak terdapat hubungan
antarkalimat dalam paragraf 4
3
2
1 20
Dimodifikasi dari Wahono, 2006: 56
3.6.1.3 Penjelasan Indikator Penilaian kemampuan Kemampuan Menulis Kembali Berita yang Dibacakan ke dalam Beberapa Kalimat
Dalam proses pembelajaran menulis kembali isi berita yang di bacakan ke dalam beberapa memiliki bebrapa indikator penilaian, sebagai berikut.
1. Kesesuaian Isi Berita dengan yang Diberitakan
Dalam menulis berita dituntut kesesuaian dengan peristiwa yang dialami tidak boleh menyimpang dari informasi yang di dapat. Jadi, apabila berita yang
ditulis sangat sesuai dengan peristiwa yang diamati, maka siswa mendapat skor 4. Apabila berita yang ditulis sesuai dengan peristiwa yang diamati, maka
siswa mendapat skor 3. Apabila berita yang ditulis kurang sesuai dengan
peristiwa yang diamati, maka siswa mendapat skor 2. Apabila berita yang di-
tulis tidak sesuai dengan peristiwa yang diamati, maka siswa mendapat skor 1. 2. Keefektifan Kalimat
Kalimat dalam paragraf haruslah efektif, agar informasi yang disampaikan dapat lebih jelas dan tidak minimbulkan penafsiran ganda bagi pembaca.
Adapun ciri-ciri kalimat efektif adalah kessepadanan, kepararelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, dan kelogisan. Jadi, apabila kalimat yang digunkan
sangat efektif, maka siswa skor 4. Apabila kallimat yang digunakan efektif, siswa mendapat skor 3. Apabila kalimat yang digunakan kurng efektif, siswa
mendapat skor 2. Apabila kalimat yang digunakan tidak efektif, siswa mendapat skor 1.
3. Kepaduan Paragraf
Paragraf dikatakan koherensi apabila paragraf itu mengandung kepaduan yang baik. Kepaduan yang baik terjadi apabila semua kalimat penjelas mendukung
kalimat utama. Jadi, apabila hubungan antar kalimat bertautan dan berurutan dengan tepat, maka siswa mendapata skor 4. Apabila hubungan antarkalimat
kurang bertautan dan berurutan dengan tepat, maka siswa mendapat skor 3. Apabila hubungan antarkalimat tidak bertautatan dan berurutan dengan tepat,
maka siswa mendapat skor 2. Apabila hubungan antarkalimat tidak bertautan dan tidak dapat dipahami, maka siswa mendapat skor 1.
4. Ketepatan Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca
Penggunaan ejaan tidak hanya berkaitan dengan cara mengeja suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan dengan cara penulisan huruf menjadi satuan yang
lebih besar, misalnya kata, kelompok kata, atau kalimat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ejaan adalah ketentuan yang mengatur penulisan
huruf menjadi satuan yang lebih besar. Dalam penelitian ini, indikator ketepatan penggunaan ejaan dibatasi pada penggunaan huruf kapital dalam
kalimat dan tanda titik yang dipakai dibelakang singkatan nama orang dan akhir kalimat. Jadi, apabila dalam paragraf penggunaan ejaan dan tanda baca
dalam paragraf sangat tepat, maka siswa mendapat skor 4. Apabila dalam paragraf penggunaan ejaan dan tanda baca dalam paragraf tepat, maka siswa
mendapat skor 3. Apabila dalam paragraf penggunaan ejaan dan tanda baca dalam paragraf kurang tepat, maka siswa mendapat skor 2. Apabila dalam
paragraf penggunaan ejaan dan tanda baca dalam paragraf tidak tepat, maka siswa mendapat skor 1.
c Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menggunakan pedoman observasi dalam proses pembelajaran sebagai berikut.
Tabel 3.2 Pedoman Observasi Proses Pembelajaran Menulis Kembali Berita yang
Dibacakan ke dalam Beberapa Kalimat
No Aspek
Deskriptor Skor
1 Keseriusan
Siswa memperhatikan pembacaan berita 3
Siswa kurang memperhatikan pembacaaan berita
2 Siswa tidak memperhatikan pembacaan berita
1
2 Inisitif
Siswa aktif mencari bahan sumber lain dan memiliki ide atau gagasan untuk
menyelesaikan tugas. 3
Siswa kurang aktif mencari bahan sumber lain dan memiliki ide atau gagasan untuk
menyelesaikan tugas. 2
Siswa tidak aktif mencapai bahan sumber lain dan memiliki ide atau gagasan untuk
menyelesaikan tugas. 1
3.6 Penilaian