20
1. Penerimaan Pajak :
a. Pajak Bumi dan Bangunan PBB b. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB
c. PPh Orang Pribadi
2. Penerimaan Bukan Pajak :
a. Sektor Kehutanan b. Sektor Pertambangan Umum
c. Sektor Minyak Bumi dan Gas Alam d. Sektor Perikanan
2.3.2 Dana Alokasi Umum DAU
DAU dimaksudkan untuk membantu membiayai kegiatan-kegiatan khusus di Daerah tertentu yang merupakan urusan Daerah dan sesuai
dengan prioritas nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standar
tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan daerah. Dana Alokasi Umum dalam Nordiawan dkk2008 : 56 adalah
dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DAU dialokasikan untuk provinsi dan
kabupatenkota.Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan dalam APBN, DAU untuk suatu daerah dialokasikan berdasarkan formula yang
terdiri atas celah fiskal dan alokasi dasar.Celah fiskal adalah selisih antara kebutuhan fiskal dan kepastian fiskal, sedangkan alokasi
dasar dihitung berdasarkan jumlah gaji pegawai negeri sipil daerah.
Universitas Sumatera Utara
21
Dana Alokasi Umum merupakan block grants yang diberikan kepada semua kabupatenkota untuk tujuan mengisi kesenjangan antara
kapasitas dan kebutuhan fiskalnya, dan didistribusikan dengan formula berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang secara umum mengindikasikan
bahwa daerah miskin dan terbelakang harus menerima lebih banyak daripada daerah kaya. Dengan kata lain, tujuan penting alokasi DAU
adalah dalam rangka pemerataan kemampuan penyediaan pelayanan publik antara pemerintah daerah. Secara definisi, DAU dapat diartikan
dalam Maryati 2010 : 69 sebagai berikut : 1. Salah satu komponen dari dana perimbangan pada APBN, yang
mengalokasikan didasarkan atas konsep kesenjangan fiskal atau celah fiskal fiscal Gap, yaitu selisih antara kebutuhan fiskal dengan kapasitas
fiskal. 2. Instrumen untuk mengatasi horizontal balance, yang dialokasikan
dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah dimana penggunaannya ditetapkan sepenuhnya oleh daerah .
3. Equalization grant, yaitu berfungsi untuk menentralisasi ketimpangan kemampuan keuangan dengan adanya PAD, Bagi Hasil Pajak dan Bagi
Hasil SDA yang diperoleh Daerah. Dana Alokasi Umum berasal dari APBN yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pembelanjaan.Sejak akhir dekade 1950-an, dalam literature
ekonomi dan keuangan daerah, hubungan pendapatan dan belanja daerah
Universitas Sumatera Utara
22
didiskusikan secara luas, serta berbagai hipotesis tentang hubungan ini diuji secara empiris.
Pemerintah Daerah sangat bergantung pada dana perimbangan dari Pemerintah Pusat berupa bagi hasil pajak, bagi hasil SDA, Dana Alokasi
Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK. Dana Alokasi Umum yang merupakan penyangga utama pembiayaan APBD sebagian besar
terserap untuk belanja pegawai, sehingga belanja untuk proyek-proyek pembangunan menjadi sangat berkurang.Kendala utama yang dihadapi
Pemerintah Daerah dalam melaksanakan otonomi daerah adalah minimnya pendapatan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah PAD.
Proporsi PAD yang rendah, di lain pihak, juga menyebabkan Pemerintah Daerah memiliki derajat kebebasan rendah dalam mengelola
keuangan daerah. Sebagian besar pengeluaran, baik langsung maupun tidak langsung, dibiayai dari dana perimbangan, terutama dana alokasi
umum. Alternatif jangka pendek peningkatan penerimaan Pemerintah Daerah adalah menggali dari PAD. Aryanto 2011 : 12
Pungutan pajak dan retribusi daerah yang berlebihan dalam jangka panjang dapat menurunkan kagiatan perekonomian, yang pada akhirnya
akan menyebabkan menurunnya PAD. Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat akan mentransfer Dana
Perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK dan bagian dari Dana Bagi Hasil yang terdiri dari Pajak
dan sumber daya alam. Disamping dana perimbangan tersebut, Pemerintah
Universitas Sumatera Utara
23
Daerah mempunyai sumber pendanaan sendiri berupa Pendapatan Asli Daerah PAD, pembiayaan, dan lain-lain pendapatan. Kebijakan
penggunaan semua dana tersebut diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Seharusnya dana transfer dari Pemerintah Pusat diharapkan digunakan
secara efektif dan efisien oleh Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Kebijakan penggunaan dana tersebut
sudah seharusnya pula secara transparan dan akuntabel. Transfer dari Pemerintah Pusat merupakan sumber pendanaan
utama Pemerintah Daerah untuk membiayai operasi utamanya sehari-hari, yang oleh Pemerintah Daerah “dilaporkan” di perhitungan APBD. Tujuan
dari transfer ini dalam Rudi 2011 : 12 adalah untuk mengurangi kalau tidak mungkin menghilangkan kesenjangan fiskal antar pemerintah dan
menjamin tercapainya standar pelayanan publik minimum di seluruh negeri.
2.3.3 Dana Alokasi Khusus DAK