MENGESAHKAN
1. Tim Penguji Ketua
: Drs. I Komang Winatha, M.Si ...............................
Sekretaris : Drs. Hi Nurdin, M.Si
...............................
Penguji Bukan Pembimbing
: Drs. Yon Rizal, M.Si. ...............................
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Bujang Rahman, M.S NIP: 196003151985031003
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : MEI 2012
Judul Skripsi
Nama
Nomor Pokok Mahasiswa Program Studi
Jurusan Fakultas
Pembimbing I,
Drs. I Komang Winatha NIP. 196004171087111001
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si NIP. 19560108 198503 1 002
: PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DAN CARA
BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS
XI IPS SEMESTER GANJIL SMA TELADAN WAY JEPARA LAMPUNG
TIMUR TAHUN PELAJARAN 20112012
:
Galih Priambodo
Nomor Pokok Mahasiswa : 0813031030
: Pendidikan Ekonomi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Pembimbing
I Komang Winatha, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si
196004171087111001 NIP. 196008171986031003
2. Mengetahui Ketua Program
engetahuan Sosial, PendidikanEkonomi,
Hi. Buchori Asyik, M.Si Drs. H. Nurdin, M.Si.
19560108 198503 1 002 NIP. 196008171986031003
PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DAN CARA
BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS
XI IPS SEMESTER GANJIL SMA TELADAN WAY JEPARA LAMPUNG
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Pembimbing II,
Hi. Nurdin, M.Si. 196008171986031003
Ketua ProgramStudi Ekonomi,
Nurdin, M.Si. NIP. 196008171986031003
Motto
“Penggaris tidak memaafkan pengkolan yang sebagus- bagusnya sekalipun karena bengkoknya.”
Ernst Hokenemser
“Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan, tapi persahabatan tidak mungkin ada tanpa rasa hormat.”
Mlle de Scudery
“Rasulullah SAW bersabda: “ Dan barangsiapa yang berjalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga.” HR. Muslim
“Hidup hanya ada satu tujuan, singkirkan semua yang merusak dan mengganggu tujuan itu, ikuti arah tujuan
dengan baik karna tujuan hidupmu akan membawa kebahagiaan dunia akhirat.”
Galih Priambodo
Persembahan
Alhamdulillah Hirobbil Alamin.... Puji syukur kehadirat allah SWT atas izin dan ridho-Nya, hingga
selesai secuil karya dari perjalanan. Persembahan Untuk:
Papa tersayang... Atas doa dan pengorbanan yang tiada terhingga. Semoga semua keringat
dan harapan mu, aku bisa jadi yang terbaik buat papa. Kelak aaku dapat meringankan langkahmu setelah aku menunaikan kewajiban aku padamu..
Mama tercinta... Terimakasih atas doa dan kasih sayang selama ini, dari aku kecil hingga
aku dewasa tiada pernah berubah justru semakin bertambah. Aku akan menjadi yang terbaik buat mama, selalu, selalu, dan selalu. Aku akan selalu
mencoba membuatmu bahagia. My FamsInggit dan Pandu
Terimaksih telah memberi jalan dan contoh yang baik untuk adik-adikmu, dan selalu memberi keceriaan dalam keluarga. Jangan lupa untuk selalu memberi
yang terbaik untuk keluarga tercinta, keluarga adalah segalanya.
Almamater tercinta
RIWAYAT HIDUP
Penulis di lahirkan di Braja Sakti Lampung Timur pada tanggal 31 Agustus 1989 dengan nama lengkap Galih
Priambodo. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, Putra dari pasangan Bapak Hartanto dan Ibu
Nani Mujiwati.
Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu: 1. SD Negeri 1 Braja Sakti diselesaikan pada tahun 2001
2. SMP Negeri 1 Way Jepara diselesaikan pada tahun 2004 3. SMA Negeri 1 Way Jepara diselesaikan pada tahun 2007
Pada tahun 2007, penulis diterima sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi DCC Program D1 Menejemen Informatika. Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai
mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Pada bulan Januari 2011, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan KKL di Solo-Yogyakarta-Semarang-
Bandung-Jakarta. Pada bulan Juli, penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata KKN dan PPL Program Pengalaman Lapangan di Desa Wiralaga, Kecamatan
Mesuji, Kabupaten Mesuji.
SANWACANA
Alhamdulilah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar dan Cara Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil
SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 20112012 adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua
pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
seluruhnya kepada : 1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.S., selaku Dekan FKIP Unila;
2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I FKIP Unila; 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP Unila;
4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP Unila; 5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial FKIP Unila;
6. Bapak Drs. H. Nurdin, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan
Sekaligus sebagai Pembimbing II. terima kasih atas bimbingan, motivasi, arahan serta tausiyah yang berarti bagi kehidupan penulis;
7. Bapak Drs. I Komang Winatha, M. Si., selaku Pembimbing Akademik, dan sekaligus sebagai Pembimbing I. Terima kasih atas kesabaran, arahan,
masukan, serta penuh ketelitian dalam membimbing penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik;
8. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., yang telah bersedia menjadi pembahas penulis. Terima kasih atas semua pengorbanan untuk membantu penulis dalam
penyelesaian skripsi; 9. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi
Pendidikan Ekonomi terima kasih atas bimbingannya dan ilmu pengetahuan yang telah Bapak Ibu berikan kepada penulis ;
10. Kepala SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur, Bapak Drs. Ismanto dan Seluruh Bapak dan Ibu Guru SMA Teladan Lampung Timur yang telah
mengizinkan dan membantu dalam proses penelitian; 11. Ayahanda Hartanto dan Ibunda Nani Mujiwati, S.Pd. SD, embak Inggit
Virgawati , S.Pd, adikku Pandu Baskoro yang telah mendukung dan menyayangi serta selalu berdo’a untuk kesuksesanku;
12. Untuk teman-teman seperjuanganku ECOUTION 2008 REGULER Anggia, Eis, Endriyan, Ewa, Evo, Uwo, Metra, Nesti, Ratih Ida, Ria, Siti, Sri, Santi,
Aul, Citra, Desi, Devy, Dinar, Dyah, Eka Noviyanti, Elda, Ellysa, Dila, Ferli, Fiqih, Freddy, Gika, Kiki, Lisa, Udin, Marsel, Maya, Meyta, Nia, Wulan,
Pepi, Puji, Rahma, Fani, Rosi, Rudi, Bay, Windy, Dani, Dini, Yana dan Yuli, terimakasih atas do’a dan dukungannya;
13. Untuk teman seperjuanganku ECOUTION 2008 MANDIRI Andrea, Angga, Ayu, Dede, Desi S, Durotul, Eka Rumiyati, Ela, Ernia, Iin, Ika Puspita, Joko,
Syaiful, Meli, Ana, Nur Kartika, Osie, Ratih Cahya, Mai, Rachma, Suryo, Wina, Andrian, Aris, Chintya, Desi MS, Ucil, Dwinta, Zie, Ika, Ivan, Kris,
Lia, Meri, Mina, Ony, Mitha, Rahmat, Rini, Sigit, Siti Ruhibah, Vita dan Yenni, terimakasih atas do’a dan dukungannya;
14. Seluruh Kakak tingkat serta adik-adik tingkat 2009, 2010 dan 2011 yang sudah selesai studynya maupun yang belum selesai semoga sukses;
15. Teman-teman KKN di Wiralaga, Hendry, Hendy, Rico, Husni, Ayi, Anggi, Iska, Widia, Diana terima kasih untuk kebersamaannya.
16. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun penulis berterimakasih atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan
terbuka dan ucapan terimakasih. Namun demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya. Bandar Lampung, Mei 2012
Penulis
Galih Priambodo
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Galih Priambodo NPM
: 0813031030 Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan JurusanProgram Studi
: Pendidikan IPS Pendidikan Ekonomi
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar
pustaka.
Bandar Lampung, Mei 2012
Galih Priambodo 0813031030
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah inti dari kehidupan dan penyambung kelangsungan hidup manusia. Karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan
manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu. Pendidikan bertujuan membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi
kemanusiaannya, oleh karena itu setiap manusia harus mendapatkan pendidikan.
Melihat pentingnya pendidikan maka perlu adanya perhatian khusus dalam pelaksanaan sistem pendidikan bermutu. Dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia, pemerintah telah banyak mengambil langkah-langkah diantaranya peningkatan kualitas tenaga pendidik melalui berbagai pelatihan
program pendidik, penyempurnaan kurikulum, serta perbaikan sarana dan prasarana di sekolah.
Sekolah adalah satuan pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Sebab, sekolah suatu
lembaga pendidikan yang mempunyai tugas membentuk manusia yang berkualitas dalam pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Dalam
pencapaiannya harus dilakukan secara terencana, terarah dan sistematis. Sekolah sebagai suatu wadah pertemuan antara guru dan murid, proses
transformasi nilai-nilai budaya, pengembangan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan nilai budaya. Selain itu ketuntasan belajar siswa juga menjadi
hal yang sangat penting bagi sekolah karena merupakan salah satu indikator keberhasilan sekolah.
Tingkat ketuntasan belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur baru mencapai 36,54 . Ini berarti keberhasilan
belajar siswa tersebut masih tergolong rendah, karena pencapaian belajar dapat dikatakan berhasil apabila 65.
SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur adalah salah satu sekolah menengah atas yang beralamat di Jalan Pramuka, Kelurahan Labuhan Ratu
Satu, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur. Misi SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur adalah menghasilkan lulusan yang berkualitas,
mampu menjadi generasi yang berkompeten dan mampu berkarya di luar pendidikan yang sesuai dengan ilmu yang diperoleh selama proses belajar
mengajar di sekolah.
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur terlihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh selama
mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk itu, hasil belajar siswa SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur harus selalu ditingkatkan guna
tercapainya tujuan SMA Teladan. Berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan sangat tergantung pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa
sebagai peserta didik dan ketersediaan sarana yang menunjang untuk belajar. Keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar itu terlihat dari penguasaan
materi pelajaran dan hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Ada beberapa mata pelajaran yang
memiliki hasil belajar yang rendah yang dipelajari oleh siswa kelas XI IPS pada semester ganjil, salah satunya adalah mata pelajaran Ekonomi.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur. Diperoleh data bahwa hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi kurang baik. Seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Nilai Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung
Timur Tahun Pelajaran 20112012
Kelas Nilai
Jumlah Siswa
Keterangan 70
≥70 XI IPS 1
XI IPS 2 XI IPS 3
XI IPS 4 23
23 27
26 13
13 14
17 38
36 41
41 Kriteria
Ketuntasan Minimum
yang ditetapkan
adalah 70 Jumlah
99 57
156 Persentase
63,46 36,54
100
Sumber : Dokumentasi nilai guru mata pelajaran ekonomi
Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai hasil ujian mid semester siswa pada mata pelajaran ekonomi yang sesuai
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 70, sebanyak 57 siswa dari 156 siswa atau sebanyak 36,54 artinya hanya sebesar 36,54 siswa yang
dapat mencapai daya serap materi. Sedangkan sebanyak 99 siswa dari 156 siswa atau sebanyak 63,46 yang belum mencapai daya materi. Kenyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur masih rendah.
Hasil belajar merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang diharapkan semua peserta didik. Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran
tersebut perlu adanya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa, guru, materi pelajaran, metode pembelajaran, kurikulum dan media pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta didukung oleh lingkungan belajar- mengajar yang kondusif. Seorang siswa dapat belajar secara efisien jika
memiliki gaya belajar aktif, dapat memanfaatkan waktu belajar secara optimal dan didukung oleh sarana dan prasarana yaitu media belajar yang lengkap.
Hasil belajar seorang siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, tidak hanya berasal dari faktor eksternal tetapi juga dapat dipengaruhi oleh faktor
internal. Ketersediaan sarana belajar dan cara belajar merupakan faktor - faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa.
Banyak faktor yang diduga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi diantaranya: Ketersediaan dan pemanfaatan sarana
belajar ekonomi, cara belajar yang diterapkan oleh siswa, dan kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran yang diberikan. Berdasarkan penelitian
pendahuluan, ketersediaan dan pemanfaatan sarana belajar untuk mata pelajaran ekonomi masih kurang. Dilihat dari kesulitan siswa dalam menerima
pelajaran ekonomi yang membutuhkan wawasan yang luas dan contoh-contoh yang nyata. Selain itu, dari cara guru memanfaatkan sarana yang telah tersedia,
dan keproaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, yang semuanya mempengaruhi proses belajar mengajar dan tergambar dalam hasil belajar
Faktor pertama yang diduga mempengaruhi hasil belajar ekonomi adalah ketersediaan sarana belajar. Sarana belajar merupakan alat bantu belajar yang
dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan tersedianya fasilitas
atau sarana belajar yang cukup maka siswa akan semakin tenang dalam belajar. Untuk dapat belajar yang baik paling sedikit seorang siswa membutuhkan
sebuah meja tulis, kursi dan buku pelajaran. Jika hal tersebut terpenuhi maka akan tercipta suasana tenang dalam belajar dan hal ini akan meningkatkan
prestasi belajar siswa. Ketersediaan sarana belajar tidak lepas dari peranan orang tua yang peduli dengan kelengkapan sarana belajar yang dimiliki oleh
anak-anaknya, karena ketersediaan sarana belajar akan meningkatkan motivasi belajar anaknya. Hal senada diungkapkan oleh Hamalik 2001 : 51 yang
menyatakan bahwa suasana belajar turut menentukan motivasi, kegiatan dan keberhasilan siswa.
Berikut disajikan data mengenai keadaan sarana belajar yang ada di sekolah SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur dan peneliti mendapat data ini
melalui penelitian pendahuluan dengan metode observasi.
Tabel 2. Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 20112012
Sarana Kriteria
Jumlah Layak
Kurang Layak
Tidak Layak
Kelas Mejakursi
Buku Ekonomi 9
276 83
5 352
76 3
70 23
17 698
182 Jumlah
368 433
96 897
Persentase 41,03
48,27 10,70
100
Sumber : Hasil observasi di sekolah
Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa ketersediaan sarana belajar di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Semester Ganjil Tahun pelajaran
20112012 dari 17 kelas yang ada 9 dikategorikan layak dan 8 kelas kurang layak. Meja kursi yang tersedia sebanyak 698 pasang, sebanyak 276
dikategorikan layak dan 422 pasang di kategorikan kurang layak. Ketersediaan buku ekonomi sebanyak 182 buku, 83 buku dikategorikan layak dan 99 buku
kurang layak. Dari data ketersediaan sarana di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur secara keseluruhan adalah 41 dikategorikan layak, 48
dikategorikan kurang layak, dan 10,70 tidak layak.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik 2001 : 51 berpendapat bahwa alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu
siswa melakukan perbuatan belajar sehingga kegiatan belajar menjadi efisien dan efektif. Lengkap atau tidaknya perlengkapan yang dimiliki oleh seorang
siswa akan berdampak terhadap hasil belajarnya di sekolah.
Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa ketersediaan sarana belajar di Sekolah SMA Teladan Way Jepara Tahun Pelajaran 20112012
tergolong kurang baik. Hal ini menyebabkan prestasi belajar yang diperoleh siswa kurang optimal.
Faktor kedua yang turut serta mempengaruhi hasil belajar ekonomi adalah cara belajar. Cara belajar antar siswa yang satu dengan yang lain pasti berbeda.
Setiap siswa mempunyai cara atau gaya sendiri dalam belajarnya. Tidak tepatnya seorang siswa menerapkan cara belajar menyebabkan hasil belajar
ekonomi menjadi rendah. Untuk mendukung cara siswa dalam belajar perlu dikembangkan cara belajar yang efektif.
Cara belajar merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh siswa untuk dapat memahami materi pelajaran yang
telah disampaikan oleh guru di sekolah dengan teknik yang siswa anggap lebih efisien dan efektif.
Berikut disajikan data mengenai cara belajar yang dimiliki siswa yang peneliti dapat melalui penelitian pendahuluan melalui angket awal.
Tabel 3. Cara Belajar Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Teladan Way Jepara Tahun Pelajaran 20112012
Kelas Kriteria
Jumlah Siswa Tepat
Kurang Tepat
Tidak Tepat XI IPS 1
XI IPS 2 XI IPS 3
XI IPS 4 11
9 10
11 14
13 11
18 13
14 20
12 38
36 41
41 Jumlah
41 56
59 156
Persentase 26,28
35.89 37,83
100
Sumber : Pengolahan hasil angket awal peneliti
Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa cara-cara belajar pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Teladan Semester Ganjil Tahun Pelajaran
20112012 dari 156 responden yang di identifikasi memiliki cara belajar tidak tepat berjumlah 59 siswa atau 37,83, kemudian siswa yang memiliki cara
belajar yang kurang tepat berjumlah 56 siswa atau 35,89 dan siswa yang memiliki cara belajar yang tepat berjumlah 41 siswa atau 26,28. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa cara-cara belajar pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Teladan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20112012 tergolong tidak
tepat dengan persentase 73,72 35,89 + 37,83.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, untuk mengetahui apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar dan cara - cara belajar terhadap hasil
belajar ekonomi, maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar Dan Cara Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi
Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 20112012”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut. 1. Sebagian besar prestasi belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal KKM. Hal ini terlihat dari nilai siswa yang tidak mencapai KKM yaitu 70.
2. Banyak siswa yang belum menyelesaikan Pekerjaan Rumah PR saat pelajaran dimulai.
3. Sebagian besar orang tua siswa kurang dalam memperhatikan perkembangan belajar anaknya.
4. Sebagian besar siswa tidak memiliki cara belajar yang tepat. 5. Banyak siswa yang tidak bisa mengatur waktu belajarnya di rumah.
6. Sebagian besar siswa masih menggunakan waktu belajar untuk hal yang kurang berguna.
7. Kurangnya disiplin belajar di rumah dan di sekolah pada siswa. 8. Banyak siswa yang tidak nyaman saat mengikuti pelajaran.
9. Siswa sulit berkonsentrasi karena lebih banyak bermain-main. 10. Kurangnya perhatian orang tua dalam mengontrol kegiatan belajar siswa
di rumah. 11. Partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran masih sangat rendah.
12. Pemanfaatan sarana belajar yang kurang maksimal di sekolah. 13. Kurangnya kreativitas guru dalam proses belajar mengajar.
14. Banyak siswa yang tidak mematuhi tata tertib sekolah yang berlaku. 15. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran masih
terpaku pada beberapa metode saja. 16. Persepsi siswa terhadap proses belajar mengajar yang kurang menarik.
17. Belum optimalnya kemampuan guru dalam mengajar di SMA Teladan.
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang berkaitan dengan judul sangat luas, sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada dapat terjangkau dan terselesaikan semua.
Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan dan pemfokusan masalah sehingga
yang diteliti lebih jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Sehingga peneliti membatasi masalah penelitian dengan ketersediaan sarana belajar, cara belajar,
dan hasil belajar ekonomi
D. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur?
2. Apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur?
3. Apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara
Lampung Timur?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sebuah acuan dalam melakukan kegiatan atau rambu-rambu dalam melakukan penelitian agar sesuai dengan rencana yang
telah disusun sebelumnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way
Jepara Lampung Timur tahun pelajaran 20112012. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh cara belajar hasil belajar ekonomi
siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur tahun pelajaran 20112012.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar dan cara belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas
XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur tahun pelajaran 20112012.
F. Manfaat Penelitian
Pada hakekatnya penelitian yang dilakukan seseorang diharapkan akan mendapatkan manfaat tertentu. Begitu pula dengan penelitian ini diharapkan
mendatangkan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis
a. Merupakan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan SMA pada khususnya.
b. Sebagai bahan atau referensi bagi para peneliti-peneliti yang lain yang ingin mengembangkan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur.
b. Bagi Guru Dapat memberikan masukan kepada guru untuk memotivasi siswanya
agar dapat menggunakan waktu untuk belajar dengan baik di rumah. c. Bagi Orang tua
Dapat memberikan masukan untuk memperhatikan cara belajar anaknya serta untuk dapat menyediakan sarana belajar yang dibutuhkan.
d. Bagi Siswa Dapat memberikan masukan bagi siswa tentang pentingnya waktu belajar
yang rutin dan cara-cara belajar yang efektif agar memperoleh prestasi yang maksimal khususnya pelajaran Ekonomi.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 20112012
2. Obyek Penelitian
Ruang lingkup obyek penelitian yang hendak diteliti adalah ketersediaan sarana belajar di sekolah, cara belajar siswa, dan hasil belajar ekonomi
siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Tahun Pelajaran 20112012
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 20112012
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Ketersediaan Sarana Belajar
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi
proses belajar-mengajar. Menurut Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan :
Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian
tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.
Sarana mempunyai arti penting dalam pedidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Salah satu persyaratan untuk membuat suatu sekolah adalah pemilikan gedung yang di dalamnya ada ruang kelas, ruang kepala
sekolah, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP, ruang tata usaha, auditorium, dan halaman sekolah yang memadai. Semua bertujuan
untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik Djamarah, 2002:194
Sarana belajar adalah peralatan belajar siswa yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar,
teratur, efektif, dan efisien. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Ibrahim Bafadal 2002:2 “ Sarana belajar adalah semua perangkat peralatan, bahan dan
perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar di sekolah ”.
Sarana belajar di sekolah sangatlah penting manfaatnya bagi siswa, hal ini diperlukan guna membantu para siswa dalam kegiatan belajar.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ketersediaan sarana belajar baik di sekolah maupun di rumah. Ketersediaan
sarana belajar adalah kelengkapan alat bantu pelajaran yang diperoleh di sekolah maupun di rumah yang meliputi, sumber belajar, alat-alat belajar, dan
sarana lainnya.
Sarana belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat bantu mencapai maksud dan tujuan atau segala hal yang dapat memudahkan
kelancaran tugas dan sebagainya. Depdikbud.1997:34 Menurut Hasbullah Tabrany 1999:45, bahwa sarana belajar yang perlu
disiapkan oleh siswa antara lain: a. Ruang belajar
Ruang belajar memiliki peranan yang cukup besar dalam menentukan hasil belajar seseorang. Hendaknya, seorang siswa memiliki ruang
belajar yang mempunyai persyaratan fisik sebagai berikut: 1. Bebas dari gangguan
2. Sirkulasi dan suhu udara yang baik 3. Penerangan yang baik
b. Perlengkapan yang cukup baik Alat-alat dan perlengkapan yang dibutuhkan sangat tergantung pada
bidang yang dipelajari.
Sarana belajar adalah segala kebutuhan logistic tertentu yang dibutuhkan dalam belajar seperti ruang belajar yang bebas dari gangguan, situasi dan suhu udara
yang baik dan penerangan serta perlengkapan yang baik dan cukup Hasbullah Tabrany, 1999:48
Abu Ahmadi dan widodo Supriyanto 2003:86, bahwa kondisi ruang belajar yang memenuhi syarat adalah:
1. Ruangan harus berjendela, ventilasi cukup, udara segar dapat masuk, sinar matahari dapat menerangi ruangan.
2. Dinding harus bersih, putih tidak terlihat kotor 3. Lantai tidak kotor
4. Keadaan yang jauh dari keramaian pasar, bengkel, pabrik, dan lain-lain sehingga anak akan mudah konsentrasi dalam belajar.
Sarana belajar memegang peran cukup penting dalam tercapainya keberhasilan belajar, hal ini seperti yang dikemukakan Slameto 2003:28 bahwa “salah satu
syarat keberhasilan belajar adalah memerlukan sarana belajar yang cukup”.
Penerangan yang digunakan pada waktu belajar dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Peneranganyang kurang dapat menimbulkan mata cepat
lelah, mata perih, sering membuat kesalahan dan tidak tahan lama berkonsentrasi pada materi pelajaran. Penerangan yang terbaik digunakan
untuk belajar pada siang hari adalah penerangan dari sinar matahari yang alamiah, sedangkan penerangan yang terbaik pada saat belajar di rumah dan
dilakukan pada malam hari adalah penerangan secara langsung yang diperoleh dari lampu meja yang diletakkan pada meja belajar.
Selain kondisi tempat belajar, ada persyaratan lain yang juga harus dipenuhi yaitu sumber belajar yang dikemukakan oleh Nasution 2005:34, bahwa:
“Buku-buku dan alat-alat lain yang tidak lengkap akan turut juga mempengaruhi anak dalam belajar, karena tidaklah mungkin anak itu terus
menerus meminjam alat-alat yang diperlukan dari orang lain. Kurang lengkapnya buku-buku yang diperlukan akan menyebabkan anak malas belajar,
serta menghalanginya untuk belajar lebih baik”.
Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboraturium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya
sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik, hal itu tidak berarti bahwa lengkapnya sarana menentukan jaminan terselenggaranya proses
belajar yang berhasil baik Dimyati dan Mudjiono, 2006:249 Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana belajar
adalah segala kebutuhan logistik yang diperlukan dalam melakukan aktivitas belajar seperti ruang belajar, sumber belajar, dan alat-alat belajar. Dengan
cukupnya alat-alat belajar yang juga berfungsi sebagai sumber belajar, akan memudahkan siswa dalam mempelajari materi pelajaran dan dapat mengulang
kembali materi pelajaran yang disampaikan oleh guru di sekolah. Kelengkapan sarana belajar akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Semakin lengkap
sarana belajar ekonomi siswa baik di sekolah maupun di rumah, maka aktivitas belajar siswa akan semakin lancar dan memungkinkan siswa untuk cepat
mengerti materi pelajaran yang dipelajari serta memperoleh hasil belajar yang baik.
Sarana belajar adalah semua alat atau fasilitas yang dapat membantu proses belajar siswa dengan efektif dan berhasil dalam belajar, maka syarat-syarat
yang harus dipenuhi adalah: a. Ruang belajar yang baik
b. Penerangan yang cukup baik c. Jauh dari gangguan yang mengganggu konsentrasi pikiran
d. Tersedianya buku pelajaran yang dipelajari
e. Sarana belajar yang cukup baik dan lengkap seperti meja tulis, rak buku, pensil, pena dan alat-alat penunjang belajar yang lain.
Belajar merupakan suatu proses bagi seseorang dari keadaan tidak tahu menjadi tahu. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Menurut Thabrany 1999:8 menyatakan bahwa belajar dalam arti luas
adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan
nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau
pengalaman yang terorganisasi. Bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku
pada orang tersebut. Tingkah laku yang berubah ini terjadi karena pengalaman dan latihan dan bukan karena kebetulan. Belajar berarti melatih otak agar dapat
digunakan pada segala situasi dalam kehidupan. Berdasarkan uraian ketersediaan sarana belajar sangat berhubungan dengan
belajar, belajar adalah proses dari tidak tahu menjadi tahu, untuk itu belajar yang baik dan berhasil sangat didukung dengan ketersediaan sarana belajar di
rumah dan di sekolah.
2. Cara Belajar