PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA TELADAN WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL

BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA TELADAN

WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

2011/2012

Oleh

GALIH PRIAMBODO

Pendidikan di Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah rendahnya prestasi atau hasil belajar peserta didik. Hal ini tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar di dalam kelas, antara lain tentang ketersediaan sarana belajar dan cara belajar siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar dan cara belajar siswa di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012.

Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Teladan Way Jepara sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 156 orang. Dengan menggunakan rumus Cochran dengan probability sampling didapat sampel sebanyak 112 orang yang selanjutnya dilakukan alokasi proporsional sampling agar sampel yang diambil lebih proporsional. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian verifikatif dengan pendekatan ex post facto. Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa:

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukan dengan t hitung > t tabel yaitu 6,054 > 1,982 dengan koefisien korelasi (r) 0,500 dan koefisien determinasi (r²) sebesar 0,250 yang berarti hasil belajar ekonomi dipengaruhi oleh ketersediaan sarana belajar sebesar 25% dan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor lain.


(2)

5,587 > 1,982 dengan koefisien korelasi (r) 0,470 dan koefisien determinasi (r²) sebesar 0,221 yang berarti hasil belajar ekonomi dipengaruhi oleh cara belajar sebesar 22,1% dan sisanya 77,9% dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan ketersediaan sarana belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukan dengan F hitung > F tabel yaitu 39,139 > 3,079 dan ditunjukkan juga oleh koefisien korelasi (r) 0,647 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,418 yang berarti hasil belajar dipengaruhi oleh ketersediaan sarana belajar dan cara belajar sebesar 41,8% dan sisanya 58,2% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata kunci: Ketersediaan Sarana Belajar, Cara Belajar dan Hasil Belajar Ekonomi


(3)

PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL

BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA TELADAN

WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

2011/2012 (Skripsi)

Oleh :

G

alih

P

riambodo

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

Gambar Halaman 1. Kerangka Pikir Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar Dan Cara Belajar

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP

PERSEMBAHAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

Halaman I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 13

1. Ketersediaan Sarana Belajar ... 13

2. Cara Belajar ... 17

3. Hasil Belajar ... 27

B. Penelitian yang Relevan ... 38

C. Kerangka Pikir ... 39


(6)

1. Populasi ... 44

2. Sample ... 45

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 47

C. Variabel Penelitian ... 48

1. Variabel Bebas ... 48

2. Variabel Terikat ... 48

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 49

a. Definisi Konseptual ... 49

b. Definisi Operasional ... 49

E. Teknik Pengumpulan Data ... 53

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 54

1. Uji Validitas Angket ... 54

2. Uji Reliabilitas Angket ... 56

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 59

1. Uji Normalitas ... 59

2. Uji Homogenitas ... 60

H. Uji Asumsi Klasik ... 61

1. Uji Linearitas Regresi ... 61

2. Uji Multikolinearitas ... 63

3. Uji Autokorelasi ... 65

4. Uji Heteroskedastisitas ... 66

I. Teknik Pengujian Hipotesis ... 68

1. Regresi Linier Sederhana ... 68

2. Regresi Linier Multiple ... 69

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 71

1. Sejarah Berdirinya SMA Teladan Way Jepara... 71

2. Letak Geografis SMA Teladan Way Jepara ... 73

3. Sarana dan Prasarana SMA Teladan Way Jepara ... 73

4. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Teladan Way Jepara... 74

5. Fungsi dan Tugas Pengelola Sekolah ... 76

B. Gambaran Umum Responden ... 83

C. Deskripsi Data ... 84

1. Data ketersediaan sarana belajar (X1) ... 85

2. Data cara belajar (X2) ... 86

3. Data Hasil Belajar (Y) ... 88


(7)

F. Uji Asumsi Klasik ... 94

1. Uji Kelinieran Regresi ... 94

2. Uji Multikolinearitas ... 96

3. Uji Autokorelasi ... 98

4. Uji Heteroskedastisitas ... 99

G. Pengujian Hipotesis ... 101

1. Pengujian Hipotesis Pertama (X1) ... 102

2. Pengujian Hipotesis Kedua (X2) ... 104

3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X1 dan X2) ... 106

H. Pembahasan ... 109

1. Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi 109 2. Pengaruh Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 110

3. Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 112

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 117

B. Saran ... 118 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Ujian Mid Semester Ganjil kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara

Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 3

2. Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 6

3. Cara Belajar Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Teladan Way Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 7

4. Penelitian Yang Relevan ... 38

5. Data Jumlah Siswa Kelas XI IPS di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 45

6. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas ... 48

7. Indikator dan Sub Indikator Variabel... 51

8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 55

9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 56

10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 58

11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 58

12. Analisis Varians Anova ... 62

13. Keadaan Sarana dan Prasarana di SMA Teladan Way Jepara ... 73

14. Distribusi Frekuensi Variabel Ketersediaan Sarana Belajar (X1) ... 85

15. Kategori Ketersediaan Sarana Belajar (X1) ... 86

16. Distribusi Frekuensi Variabel Cara Belajar (X2) ... 87

17. Kategori Variabel Cara Belajar (X2) ... 87

18. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 89

19. Kategori Variabel Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 89

20. Hasil Uji Normalitas dengan Menggunakan SPSS ... 92


(9)

23. Hasil Uji Kelinieran Regresi Untuk Variabel Cara Belajar (X2) ... 96

24. Kesimpulan Hasil Uji Linieritas Garis Regresi... 96

25. Hasil Uji Multikolinearitas... 97

26. Hasil Uji Autokorelasi ... 99

27. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 95

28. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 101

29. Hasil Uji Hipotesis Pertama ... 102

30. Hasil Uji Hipotesis Kedua... 104

31. Koefisien Regresi Ketersediaan Sarana Belajar dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 106

32. Anova Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Ketersediaan sarana belajar dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 107

33. Korelasi Regresi Ketersediaan Sarana Belajar dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 108


(10)

MENGESAHKAN 1. Tim Penguji

Ketua : Drs. I Komang Winatha, M.Si ...

Sekretaris : Drs. Hi Nurdin, M.Si ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Yon Rizal, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.S NIP: 196003151985031003


(11)

Judul Skripsi

Nama

Nomor Pokok Mahasiswa Program Studi

Jurusan Fakultas

Pembimbing I,

Drs. I Komang Winatha NIP. 196004171087111001

Ketua Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si NIP. 19560108 198503 1 002

: PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA TELADAN WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

2011/2012

:

G

alih Priambodo

Nomor Pokok Mahasiswa : 0813031030

: Pendidikan Ekonomi

: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing

I Komang Winatha, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si

196004171087111001 NIP. 196008171986031003

2. Mengetahui

Ketua Program

engetahuan Sosial, PendidikanEkonomi,

Hi. Buchori Asyik, M.Si Drs. H. Nurdin, M.Si.

19560108 198503 1 002 NIP. 196008171986031003

PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA TELADAN WAY JEPARA LAMPUNG

: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Pembimbing II,

Hi. Nurdin, M.Si. 196008171986031003

Ketua ProgramStudi Ekonomi,

Nurdin, M.Si. NIP. 196008171986031003


(12)

Motto

“Penggaris tidak memaafkan pengkolan yang sebagus-bagusnya sekalipun karena bengkoknya.”

(Ernst Hokenemser)

“Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan, tapi persahabatan tidak mungkin ada tanpa rasa hormat.”

(Mlle de Scudery)

“Rasulullah SAW bersabda: “ Dan barangsiapa yang berjalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan

baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

“Hidup hanya ada satu tujuan, singkirkan semua yang merusak dan mengganggu tujuan itu, ikuti arah tujuan

dengan baik karna tujuan hidupmu akan membawa kebahagiaan dunia akhirat.”


(13)

Puji syukur kehadirat allah SWT atas izin dan ridho-Nya, hingga selesai secuil karya dari perjalanan.

Persembahan Untuk: Papa tersayang...

Atas doa dan pengorbanan yang tiada terhingga. Semoga semua keringat dan harapan mu, aku bisa jadi yang terbaik buat papa. Kelak aaku dapat meringankan langkahmu setelah aku menunaikan kewajiban aku padamu..

Mama tercinta...

Terimakasih atas doa dan kasih sayang selama ini, dari aku kecil hingga aku dewasa tiada pernah berubah justru semakin bertambah. Aku akan menjadi yang terbaik buat mama, selalu, selalu, dan selalu. Aku akan selalu

mencoba membuatmu bahagia. My Fams(Inggit dan Pandu)

Terimaksih telah memberi jalan dan contoh yang baik untuk adik-adikmu, dan selalu memberi keceriaan dalam keluarga. Jangan lupa untuk selalu memberi

yang terbaik untuk keluarga tercinta, keluarga adalah segalanya.


(14)

Penulis di lahirkan di Braja Sakti Lampung Timur pada tanggal 31 Agustus 1989 dengan nama lengkap Galih Priambodo. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, Putra dari pasangan Bapak Hartanto dan Ibu Nani Mujiwati.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. SD Negeri 1 Braja Sakti diselesaikan pada tahun 2001 2. SMP Negeri 1 Way Jepara diselesaikan pada tahun 2004

3. SMA Negeri 1 Way Jepara diselesaikan pada tahun 2007

Pada tahun 2007, penulis diterima sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi DCC Program D1 Menejemen Informatika. Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Pada bulan Januari 2011, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Solo-Yogyakarta-Semarang-Bandung-Jakarta. Pada bulan Juli, penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di Desa Wiralaga, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji.


(15)

SANWACANA

Alhamdulilah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar dan Cara Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012" adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih seluruhnya kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.S., selaku Dekan FKIP Unila;

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I FKIP Unila;

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP Unila;

4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP Unila; 5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu


(16)

Sekaligus sebagai Pembimbing II. terima kasih atas bimbingan, motivasi, arahan serta tausiyah yang berarti bagi kehidupan penulis;

7. Bapak Drs. I Komang Winatha, M. Si., selaku Pembimbing Akademik, dan

sekaligus sebagai Pembimbing I. Terima kasih atas kesabaran, arahan, masukan, serta penuh ketelitian dalam membimbing penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik;

8. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., yang telah bersedia menjadi pembahas penulis. Terima kasih atas semua pengorbanan untuk membantu penulis dalam penyelesaian skripsi;

9. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi

Pendidikan Ekonomi terima kasih atas bimbingannya dan ilmu pengetahuan yang telah Bapak Ibu berikan kepada penulis ;

10. Kepala SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur, Bapak Drs. Ismanto dan

Seluruh Bapak dan Ibu Guru SMA Teladan Lampung Timur yang telah mengizinkan dan membantu dalam proses penelitian;

11. Ayahanda Hartanto dan Ibunda Nani Mujiwati, S.Pd. SD, embak Inggit Virgawati , S.Pd, adikku Pandu Baskoro yang telah mendukung dan menyayangi serta selalu berdo’a untuk kesuksesanku;

12. Untuk teman-teman seperjuanganku ECOUTION 2008 REGULER (Anggia,

Eis, Endriyan, Ewa, Evo, Uwo, Metra, Nesti, Ratih Ida, Ria, Siti, Sri, Santi, Aul, Citra, Desi, Devy, Dinar, Dyah, Eka Noviyanti, Elda, Ellysa, Dila, Ferli, Fiqih, Freddy, Gika, Kiki, Lisa, Udin, Marsel, Maya, Meyta, Nia, Wulan,


(17)

13. Untuk teman seperjuanganku ECOUTION 2008 MANDIRI (Andrea, Angga, Ayu, Dede, Desi S, Durotul, Eka Rumiyati, Ela, Ernia, Iin, Ika Puspita, Joko, Syaiful, Meli, Ana, Nur Kartika, Osie, Ratih Cahya, Mai, Rachma, Suryo, Wina, Andrian, Aris, Chintya, Desi MS, Ucil, Dwinta, Zie, Ika, Ivan, Kris, Lia, Meri, Mina, Ony, Mitha, Rahmat, Rini, Sigit, Siti Ruhibah, Vita dan Yenni), terimakasih atas do’a dan dukungannya;

14. Seluruh Kakak tingkat serta adik-adik tingkat 2009, 2010 dan 2011 yang sudah selesai studynya maupun yang belum selesai semoga sukses;

15. Teman-teman KKN di Wiralaga, Hendry, Hendy, Rico, Husni, Ayi, Anggi,

Iska, Widia, Diana terima kasih untuk kebersamaannya.

16. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun penulis berterimakasih atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka dan ucapan terimakasih. Namun demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Bandar Lampung, Mei 2012 Penulis


(18)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Galih Priambodo

NPM : 0813031030

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPS/ Pendidikan Ekonomi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Mei 2012

Galih Priambodo 0813031030


(19)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah inti dari kehidupan dan penyambung kelangsungan hidup manusia. Karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu. Pendidikan bertujuan

membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya, oleh karena itu setiap manusia harus mendapatkan pendidikan.

Melihat pentingnya pendidikan maka perlu adanya perhatian khusus dalam pelaksanaan sistem pendidikan bermutu. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah telah banyak mengambil langkah-langkah diantaranya peningkatan kualitas tenaga pendidik melalui berbagai pelatihan program pendidik, penyempurnaan kurikulum, serta perbaikan sarana dan prasarana di sekolah.

Sekolah adalah satuan pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Sebab, sekolah suatu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas membentuk manusia yang berkualitas dalam pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Dalam


(20)

pencapaiannya harus dilakukan secara terencana, terarah dan sistematis. Sekolah sebagai suatu wadah pertemuan antara guru dan murid, proses

transformasi nilai-nilai budaya, pengembangan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan nilai budaya. Selain itu ketuntasan belajar siswa juga menjadi hal yang sangat penting bagi sekolah karena merupakan salah satu indikator keberhasilan sekolah.

Tingkat ketuntasan belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur baru mencapai 36,54 %. Ini berarti keberhasilan belajar siswa tersebut masih tergolong rendah, karena pencapaian belajar dapat dikatakan berhasil apabila > 65%.

SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur adalah salah satu sekolah menengah atas yang beralamat di Jalan Pramuka, Kelurahan Labuhan Ratu Satu, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur. Misi SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur adalah menghasilkan lulusan yang berkualitas, mampu menjadi generasi yang berkompeten dan mampu berkarya di luar pendidikan yang sesuai dengan ilmu yang diperoleh selama proses belajar mengajar di sekolah.

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur terlihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk itu, hasil belajar siswa SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur harus selalu ditingkatkan guna tercapainya tujuan SMA Teladan. Berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan sangat tergantung pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa


(21)

sebagai peserta didik dan ketersediaan sarana yang menunjang untuk belajar. Keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar itu terlihat dari penguasaan materi pelajaran dan hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Ada beberapa mata pelajaran yang memiliki hasil belajar yang rendah yang dipelajari oleh siswa kelas XI IPS pada semester ganjil, salah satunya adalah mata pelajaran Ekonomi.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur. Diperoleh data bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kurang baik. Seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Nilai Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Nilai Jumlah

Siswa Keterangan < 70 ≥70

XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 XI IPS 4

23 23 27 26 13 13 14 17 38 36 41 41 Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan adalah 70

Jumlah 99 57 156

Persentase (%) 63,46 36,54 100 Sumber : Dokumentasi nilai guru mata pelajaran ekonomi

Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai hasil ujian mid semester siswa pada mata pelajaran ekonomi yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70, sebanyak 57 siswa dari 156 siswa atau sebanyak 36,54 % artinya hanya sebesar 36,54% siswa yang dapat mencapai daya serap materi. Sedangkan sebanyak 99 siswa dari 156 siswa atau sebanyak 63,46% yang belum mencapai daya materi. Kenyataan


(22)

tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur masih rendah.

Hasil belajar merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang diharapkan semua peserta didik. Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran tersebut perlu adanya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa, guru, materi pelajaran, metode pembelajaran, kurikulum dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta didukung oleh lingkungan belajar-mengajar yang kondusif. Seorang siswa dapat belajar secara efisien jika memiliki gaya belajar aktif, dapat memanfaatkan waktu belajar secara optimal dan didukung oleh sarana dan prasarana yaitu media belajar yang lengkap. Hasil belajar seorang siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, tidak hanya berasal dari faktor eksternal tetapi juga dapat dipengaruhi oleh faktor internal. Ketersediaan sarana belajar dan cara belajar merupakan faktor - faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa.

Banyak faktor yang diduga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi diantaranya: Ketersediaan dan pemanfaatan sarana belajar ekonomi, cara belajar yang diterapkan oleh siswa, dan kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran yang diberikan. Berdasarkan penelitian pendahuluan, ketersediaan dan pemanfaatan sarana belajar untuk mata

pelajaran ekonomi masih kurang. Dilihat dari kesulitan siswa dalam menerima pelajaran ekonomi yang membutuhkan wawasan yang luas dan contoh-contoh yang nyata. Selain itu, dari cara guru memanfaatkan sarana yang telah tersedia,


(23)

dan keproaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, yang semuanya mempengaruhi proses belajar mengajar dan tergambar dalam hasil belajar Faktor pertama yang diduga mempengaruhi hasil belajar ekonomi adalah ketersediaan sarana belajar. Sarana belajar merupakan alat bantu belajar yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan tersedianya fasilitas atau sarana belajar yang cukup maka siswa akan semakin tenang dalam belajar. Untuk dapat belajar yang baik paling sedikit seorang siswa membutuhkan sebuah meja tulis, kursi dan buku pelajaran. Jika hal tersebut terpenuhi maka akan tercipta suasana tenang dalam belajar dan hal ini akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Ketersediaan sarana belajar tidak lepas dari peranan orang tua yang peduli dengan kelengkapan sarana belajar yang dimiliki oleh anak-anaknya, karena ketersediaan sarana belajar akan meningkatkan motivasi belajar anaknya. Hal senada diungkapkan oleh Hamalik (2001 : 51) yang menyatakan bahwa suasana belajar turut menentukan motivasi, kegiatan dan keberhasilan siswa.

Berikut disajikan data mengenai keadaan sarana belajar yang ada di sekolah SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur dan peneliti mendapat data ini melalui penelitian pendahuluan dengan metode observasi.


(24)

Tabel 2. Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

Sarana Layak Kriteria Kurang Jumlah Layak Layak Tidak

Kelas Meja/kursi Buku Ekonomi

9 276

83

5 352

76

3 70 23

17 698 182

Jumlah 368 433 96 897

Persentase (%) 41,03 48,27 10,70 100 Sumber : Hasil observasi di sekolah

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa ketersediaan sarana belajar di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Semester Ganjil Tahun pelajaran 2011/2012 dari 17 kelas yang ada 9 dikategorikan layak dan 8 kelas kurang layak. Meja kursi yang tersedia sebanyak 698 pasang, sebanyak 276

dikategorikan layak dan 422 pasang di kategorikan kurang layak. Ketersediaan buku ekonomi sebanyak 182 buku, 83 buku dikategorikan layak dan 99 buku kurang layak. Dari data ketersediaan sarana di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur secara keseluruhan adalah 41% dikategorikan layak, 48% dikategorikan kurang layak, dan 10,70% tidak layak.

Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (2001 : 51) berpendapat bahwa alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar sehingga kegiatan belajar menjadi efisien dan efektif. Lengkap atau tidaknya perlengkapan yang dimiliki oleh seorang siswa akan berdampak terhadap hasil belajarnya di sekolah.


(25)

Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa ketersediaan sarana belajar di Sekolah SMA Teladan Way Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012 tergolong kurang baik. Hal ini menyebabkan prestasi belajar yang diperoleh siswa kurang optimal.

Faktor kedua yang turut serta mempengaruhi hasil belajar ekonomi adalah cara belajar. Cara belajar antar siswa yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Setiap siswa mempunyai cara atau gaya sendiri dalam belajarnya. Tidak tepatnya seorang siswa menerapkan cara belajar menyebabkan hasil belajar ekonomi menjadi rendah. Untuk mendukung cara siswa dalam belajar perlu dikembangkan cara belajar yang efektif. Cara belajar merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh siswa untuk dapat memahami materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru di sekolah dengan teknik yang siswa anggap lebih efisien dan efektif. Berikut disajikan data mengenai cara belajar yang dimiliki siswa yang peneliti dapat melalui penelitian pendahuluan melalui angket awal. Tabel 3. Cara Belajar Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA

Teladan Way Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Tepat Kriteria Kurang Jumlah Siswa Tepat Tidak Tepat

XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 XI IPS 4

11 9 10 11 14 13 11 18 13 14 20 12 38 36 41 41

Jumlah 41 56 59 156

Persentase

(%) 26,28 35.89 37,83 100


(26)

Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa cara-cara belajar pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Teladan Semester Ganjil Tahun Pelajaran

2011/2012 dari 156 responden yang di identifikasi memiliki cara belajar tidak tepat berjumlah 59 siswa atau 37,83%, kemudian siswa yang memiliki cara belajar yang kurang tepat berjumlah 56 siswa atau 35,89% dan siswa yang memiliki cara belajar yang tepat berjumlah 41 siswa atau 26,28%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cara-cara belajar pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Teladan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012 tergolong tidak tepat dengan persentase 73,72% (35,89% + 37,83%).

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, untuk mengetahui apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar dan cara - cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi, maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar Dan Cara Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut.

1. Sebagian besar prestasi belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini terlihat dari nilai siswa yang tidak mencapai KKM yaitu 70.

2. Banyak siswa yang belum menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR) saat pelajaran dimulai.


(27)

3. Sebagian besar orang tua siswa kurang dalam memperhatikan perkembangan belajar anaknya.

4. Sebagian besar siswa tidak memiliki cara belajar yang tepat.

5. Banyak siswa yang tidak bisa mengatur waktu belajarnya di rumah. 6. Sebagian besar siswa masih menggunakan waktu belajar untuk hal yang

kurang berguna.

7. Kurangnya disiplin belajar di rumah dan di sekolah pada siswa. 8. Banyak siswa yang tidak nyaman saat mengikuti pelajaran. 9. Siswa sulit berkonsentrasi karena lebih banyak bermain-main.

10. Kurangnya perhatian orang tua dalam mengontrol kegiatan belajar siswa di rumah.

11. Partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran masih sangat rendah. 12. Pemanfaatan sarana belajar yang kurang maksimal di sekolah.

13. Kurangnya kreativitas guru dalam proses belajar mengajar.

14. Banyak siswa yang tidak mematuhi tata tertib sekolah yang berlaku.

15. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran masih terpaku pada beberapa metode saja.

16. Persepsi siswa terhadap proses belajar mengajar yang kurang menarik. 17. Belum optimalnya kemampuan guru dalam mengajar di SMA Teladan. C. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang berkaitan dengan judul sangat luas, sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan dan pemfokusan masalah sehingga


(28)

yang diteliti lebih jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Sehingga peneliti membatasi masalah penelitian dengan ketersediaan sarana belajar, cara belajar, dan hasil belajar ekonomi

D. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur? 2. Apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa

kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur?

3. Apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sebuah acuan dalam melakukan kegiatan atau rambu-rambu dalam melakukan penelitian agar sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur tahun pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh cara belajar hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur tahun pelajaran 2011/2012.


(29)

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar dan cara belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur tahun pelajaran

2011/2012. F. Manfaat Penelitian

Pada hakekatnya penelitian yang dilakukan seseorang diharapkan akan mendapatkan manfaat tertentu. Begitu pula dengan penelitian ini diharapkan mendatangkan manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

a. Merupakan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan SMA pada khususnya.

b. Sebagai bahan atau referensi bagi para peneliti-peneliti yang lain yang ingin mengembangkan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur.

b. Bagi Guru

Dapat memberikan masukan kepada guru untuk memotivasi siswanya agar dapat menggunakan waktu untuk belajar dengan baik di rumah. c. Bagi Orang tua

Dapat memberikan masukan untuk memperhatikan cara belajar anaknya serta untuk dapat menyediakan sarana belajar yang dibutuhkan.


(30)

d. Bagi Siswa

Dapat memberikan masukan bagi siswa tentang pentingnya waktu belajar yang rutin dan cara-cara belajar yang efektif agar memperoleh prestasi yang maksimal khususnya pelajaran Ekonomi.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: 1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

2. Obyek Penelitian

Ruang lingkup obyek penelitian yang hendak diteliti adalah ketersediaan sarana belajar di sekolah, cara belajar siswa, dan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Teladan Way Jepara Tahun Pelajaran

2011/2012

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012


(31)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Ketersediaan Sarana Belajar

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar-mengajar. Menurut Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan : Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.

Sarana mempunyai arti penting dalam pedidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar di sekolah. Salah satu persyaratan untuk membuat suatu sekolah adalah pemilikan gedung yang di dalamnya ada ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP, ruang tata usaha, auditorium, dan halaman sekolah yang memadai. Semua bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik (Djamarah, 2002:194) Sarana belajar adalah peralatan belajar siswa yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Ibrahim Bafadal (2002:2) “ Sarana belajar adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar di sekolah ”.


(32)

Sarana belajar di sekolah sangatlah penting manfaatnya bagi siswa, hal ini diperlukan guna membantu para siswa dalam kegiatan belajar.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ketersediaan sarana belajar baik di sekolah maupun di rumah. Ketersediaan sarana belajar adalah kelengkapan alat bantu pelajaran yang diperoleh di sekolah maupun di rumah yang meliputi, sumber belajar, alat-alat belajar, dan sarana lainnya.

Sarana belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat bantu mencapai maksud dan tujuan atau segala hal yang dapat memudahkan kelancaran tugas dan sebagainya. (Depdikbud.1997:34)

Menurut Hasbullah Tabrany (1999:45), bahwa sarana belajar yang perlu disiapkan oleh siswa antara lain:

a. Ruang belajar

Ruang belajar memiliki peranan yang cukup besar dalam menentukan hasil belajar seseorang. Hendaknya, seorang siswa memiliki ruang belajar yang mempunyai persyaratan fisik sebagai berikut:

1. Bebas dari gangguan

2. Sirkulasi dan suhu udara yang baik

3. Penerangan yang baik

b. Perlengkapan yang cukup baik

Alat-alat dan perlengkapan yang dibutuhkan sangat tergantung pada bidang yang dipelajari.

Sarana belajar adalah segala kebutuhan logistic tertentu yang dibutuhkan dalam belajar seperti ruang belajar yang bebas dari gangguan, situasi dan suhu udara yang baik dan penerangan serta perlengkapan yang baik dan cukup (Hasbullah Tabrany, 1999:48)


(33)

Abu Ahmadi dan widodo Supriyanto (2003:86), bahwa kondisi ruang belajar yang memenuhi syarat adalah:

1. Ruangan harus berjendela, ventilasi cukup, udara segar dapat masuk, sinar matahari dapat menerangi ruangan.

2. Dinding harus bersih, putih tidak terlihat kotor 3. Lantai tidak kotor

4. Keadaan yang jauh dari keramaian (pasar, bengkel, pabrik, dan lain-lain) sehingga anak akan mudah konsentrasi dalam belajar.

Sarana belajar memegang peran cukup penting dalam tercapainya keberhasilan belajar, hal ini seperti yang dikemukakan Slameto (2003:28) bahwa “salah satu syarat keberhasilan belajar adalah memerlukan sarana belajar yang cukup”. Penerangan yang digunakan pada waktu belajar dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Peneranganyang kurang dapat menimbulkan mata cepat lelah, mata perih, sering membuat kesalahan dan tidak tahan lama

berkonsentrasi pada materi pelajaran. Penerangan yang terbaik digunakan untuk belajar pada siang hari adalah penerangan dari sinar matahari yang alamiah, sedangkan penerangan yang terbaik pada saat belajar di rumah dan dilakukan pada malam hari adalah penerangan secara langsung yang diperoleh dari lampu meja yang diletakkan pada meja belajar.

Selain kondisi tempat belajar, ada persyaratan lain yang juga harus dipenuhi yaitu sumber belajar yang dikemukakan oleh Nasution (2005:34), bahwa: “Buku-buku dan alat-alat lain yang tidak lengkap akan turut juga

mempengaruhi anak dalam belajar, karena tidaklah mungkin anak itu terus menerus meminjam alat-alat yang diperlukan dari orang lain. Kurang

lengkapnya buku-buku yang diperlukan akan menyebabkan anak malas belajar, serta menghalanginya untuk belajar lebih baik”.


(34)

Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboraturium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik, hal itu tidak berarti bahwa lengkapnya sarana menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar yang berhasil baik (Dimyati dan Mudjiono, 2006:249)

Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana belajar adalah segala kebutuhan logistik yang diperlukan dalam melakukan aktivitas belajar seperti ruang belajar, sumber belajar, dan alat-alat belajar. Dengan cukupnya alat-alat belajar yang juga berfungsi sebagai sumber belajar, akan memudahkan siswa dalam mempelajari materi pelajaran dan dapat mengulang kembali materi pelajaran yang disampaikan oleh guru di sekolah. Kelengkapan sarana belajar akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Semakin lengkap sarana belajar ekonomi siswa baik di sekolah maupun di rumah, maka aktivitas belajar siswa akan semakin lancar dan memungkinkan siswa untuk cepat mengerti materi pelajaran yang dipelajari serta memperoleh hasil belajar yang baik.

Sarana belajar adalah semua alat atau fasilitas yang dapat membantu proses belajar siswa dengan efektif dan berhasil dalam belajar, maka syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah:

a. Ruang belajar yang baik b. Penerangan yang cukup baik

c. Jauh dari gangguan yang mengganggu konsentrasi pikiran d. Tersedianya buku pelajaran yang dipelajari


(35)

e. Sarana belajar yang cukup baik dan lengkap seperti meja tulis, rak buku, pensil, pena dan alat-alat penunjang belajar yang lain.

Belajar merupakan suatu proses bagi seseorang dari keadaan tidak tahu menjadi tahu. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok.

Menurut Thabrany (1999:8) menyatakan bahwa belajar dalam arti luas adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi.

Bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Tingkah laku yang berubah ini terjadi karena pengalaman dan latihan dan bukan karena kebetulan. Belajar berarti melatih otak agar dapat digunakan pada segala situasi dalam kehidupan.

Berdasarkan uraian ketersediaan sarana belajar sangat berhubungan dengan belajar, belajar adalah proses dari tidak tahu menjadi tahu, untuk itu belajar yang baik dan berhasil sangat didukung dengan ketersediaan sarana belajar di rumah dan di sekolah.

2. Cara Belajar

Cara belajar siswa yang satu dengan yang lain berbeda. Cara belajar

merupakan suatu teknik atau metode yang digunakan oleh siswa dalam belajar untuk memahami materi pelajaran baik itu di sekolah maupun di rumah. Banyak siswa yang belum dapat menemukan cara atau gaya belajar mereka


(36)

sehingga mereka tidak dapat memperoleh hasil atau prestasi belajar yang maksimal di sekolah. Sebelum siswa belajar seharusnya siswa harus

mengetahui cara atau gaya belajar mereka sehingga ada rasa kecocokan atau kenyamanan dengan cara atau gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Menurut Hamalik (2001 : 38) mengemukakan bahwa cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan-kegiatan dalam mengikuti pelajaran, menghadapi ulangan atau ujian dan sebagainya.

Cara belajar atau dapat disebut juga metode belajar menurut Djamarah dan Zain (2006 : 44), yaitu

“Metode belajar adalah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar atau cara yang digunakan dalam memberikan pelajaran (mengajar) kepada orang yang mempelajarinya (belajar). Penentuan cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang

diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu cara atau metode yang tepat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan”.

Sedangkan Hamzah (2008: 180) mendefinisikan “Gaya belajar adalah cara dia bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar-mengajar”.

Menurut Slameto (2003 : 32)

“Cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Banyak anak didik gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.”

Menurut Hamalik dalam Nurbayanti (2008: 23), cara belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Artinya kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu.


(37)

Hakim (2008 : 51-55) membedakan cara belajar ilmu pasti dan ilmu sosial. Cara belajar ilmu sosial sebagai berikut.

1. Ringkaslah pelajaran yang diberikan guru atau dosen sejak awal semester atau catur wulan.

2. Usahakanlah untuk membaca hasil ringkasan tersebut secukupnya saja, tidak usah terlalu lama yang penting siswa membacanya secara kontinu sejak awal semester atau catur wulan.

3. Usahakanlah untuk mempelajari hasil ringkasan tersebut dengan cara membaca dengan suara yang cukup keras untuk didengar sendiri, dengan cara ini siswa dapat menangkap pelajaran dengan dua indera yaitu indra penglihatan dan pendengaran.

4. Rekamlah pelajaran yang telah diringkas lalu putar kembali hasilnya berulang-ulang dengan seksama.

5. Belajar dengan membuat soal kemudian dijawab sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa cara belajar setiap individu siswa itu berbeda. Cara belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh siswa dalam belajar baik di lingkungan sekolah atau rumah untuk dapat menyerap pesan atau informasi dari apa yang dia pelajari. Apabila seorang siswa telah menemukan cara atau gaya belajar, maka pemahaman terhadap materi yang sedang dipelajarinya akan lebih mudah diserap dan diterima sehingga hal ini akan meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut. Teknik atau cara belajar secara umum yang dianjurkan oleh para ahli pendidikan adalah meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Persiapan Belajar Siswa

Pada hakikatnya setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan persiapan yang baik maka kegiatan atau pekerjaan akan dapat dilaksanakan dengan baik pula sehingga akan memperoleh keberhasilan. Berikut beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam belajar.

a. Persiapan Mental

Persiapan mental yang dimaksud adalah berupa motivasi. Menurut Hakim (2008 : 27) pada umumnya motif belajar seseorang siswa lebih dari satu atau bersifat majemuk, diantaranya ingin menuntut ilmu, ingin mendapat nilai bagus, dan motif lainnya.


(38)

b. Persiapan Sarana

Menurut Hakim (2008 : 39-40), sarana yang dibutuhkan dalam belajar yaitu ruang belajar dan perlengkapan belajar.

2. Cara Mengikuti Pelajaran

Menurut Hamalik (2001 : 50), langkah-langkah mengikuti pelajaran yang baik sebagai berikut.

a. Persiapan yang harus dilakukan adalah mempelajari bahan pelajaran yang sebelumnya diajarkan, mempelajari bahan yang akan dibahas dan merumuskan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami.

b. Aktivitas selama mengikuti pelajaran, hal yang perlu diperhatikan selama mengikuti pelajaran antara lain: kehadiran, konsentrasi, catatan pelajaran, dan partisipasi siswa dalam belajar.

c. Untuk memantapkan, maka siswa harus membaca kembali catatan

pelajaran.

3. Aktivitas Belajar Mandiri

Bentuk aktivitas belajar mandiri yang dilakukan siswa dalam belajar dapat berupa kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan sendiri ataupun kegiatan yang dilakukan secara kelompok.

a. Aktivitas belajar sendiri

Yang dapat dilakukan berupa membaca bahan-bahan pelajaran dari berbagai sumber informasi selain buku-buku pelajaran, membuat ringkasan pelajaran yang telah dipelajari, menghafal bahan pelajaran serta mengerjakan soal yang telah dibuat.

b. Aktivitas belajar kelompok

Adapun yang dapat dilakukan dalam belajar antara lain: mendiskusikan bahan pelajaran yang belum dimengerti, membahas pertanyaan/soal-soal yang sulit dan saling bertanya jawab dalam materi pelajaran yang sulit. 4. Cara Siswa Mengikuti Ujian

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil baik dalam ulangan sebagai berikut.

a. Pesiapan menghadapi ulangan; kegiatan belajar untuk menghadapi ulangan, dan mempelajari atau menguasai materi ulangan serta mempersiapkan perlengkapan ulangan.

b. Saat ulangan berlangsung; harus benar-benar memahami

soal,tenang,mengerjakan soal dari yang termudah dan meneliti setelah selesai.

c. Setelah ulangan selesai; Hamalik (2001 : 62) mengemukakan bahwa yang perlu dilakukan setelah ulangan berakhir adalah memeriksa kembali jawaban yang dibuat dalam ulangan atau ujian.

Selanjutnya, cara belajar efektif yang mengacu pada pendapat Slameto (2003: 82-88) sebagai berikut.


(39)

1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya

Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya. Jadwal juga berpengaruh terhadap belajar. Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil, seorang siswa perlu mempunyai jadwal yang baik dan melaksanakannya dengan teratur/disiplin. Selain itu, jadwal juga menjadi acuan bagi siswa agar belajar menjadi terarah dan terencana sesuaai yang telah ditetapkan sebelumya.

Menurut Djamarah (2008: 24), cara membuat jadwal pelajaran yang baik sebagai berikut.

a. Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperluan-keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olahraga, dan lain-lain.

b. Menyelidiki dan menentukan waktu yang tersedia setiap hari.

c. Merencanakan penggunaan belajar dengan cara menetapkan jenis-jenis mata pelajaran dan urutan-urutan yang seharusnya dipelajari.

d. Menyelidiki waktu-waktu yang dapat dipergunakan untuk belajar dengan hasil terbaik. Sebaliknya, pelajarilah mata pelajaran yang dianggap sulit pada malam hari atau pagi hari. Sedangkan yang dianggap mudah, dipelajari pada jam pelajaran yang lain, misalnya di sore hari.

e. Berhematlah dengan waktu dan jangan ragu-ragu untuk memulai

pekerjaan, temasuk belajar.

Sedangkan menurut Slameto (2003: 83), cara lain untuk membuat jadwal adalah sebagai berikut.

“Setiap hari ada 24 jam, 24 jam ini digunakan untuk:

a. tidur : ± 8 jam;

b. makan, mandi, dan olahraga : ± 3 jam; c. urusan pribadi dan lain-lain : ± 2 jam; dan

d. sisanya untuk belajar : ± 11 jam.

“Waktu 11 jam ini digunakan untuk belajar di sekolah selama kurang lebih 7 jam, sedangkan sisanya yang 5 jam digunakan untuk belajar di rumah atau di perpustakaan. Kemudian macam-macam mata pelajaran yang dipelajari untuk tiap-tiap harinya diatur atau ditentukan, sehingga setiap hari tertentu (misalnya tiap rabu) mempelajari mata pelajaran yang sama secara sungguh-sungguh”.


(40)

Hari minggu digunakan untuk ibadah dan rekreasi demi kesegaran badan yang sudah 6 hari belajar. Supaya berhasil dalam belajar, jadwal yang sudah dibuat harus dilaksanakan secara teratur, disiplin, dan efisien.

2. Membaca dan membuat catatan

Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar siswa dapat belajar dengan efisien perlulah memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Kebiasaan-kebiasaan yang baik itu menurut The Liang Gie dalam Slameto (2003: 84) adalah sebagai berikut: memperhatikan kesehatan membaca, ada jadwal, membuat tanda-tanda/ catatan-catatan,

memanfaatkan perpustakaan, membaca sungguh-sungguh semua buku-buku yang perlu untuk semua mata pelajaran sampai menguasai isinya, dan membaca dengan konsentrasi penuh.

Sebelum membaca perlu meninjau/menyelidiki dulu tentang gambaran/garis besar dari bab/buku yang akan dibaca, sesudah itu mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan isi bab atau buku yang akan dibaca, dengan harapan itu akan terjawab sesudah membaca, sesudah itu barulah membaca. Sesudah membaca selesai, dilanjutkan menghafalkan (dengan bermakna) pokok-pokok yang penting, terus mencatat pokok-pokok itu untuk membuat ringkasan atau kesimpulan tentang apa yang sudah dipelajari, atau menulis jawaban-jawaban pertanyaan, baik yang dibuat sendiri atau yang ada dalam buku. Kegiatan terakhir adalah mengulang atau mengingat kembali tentang bahan yang sudah dipelajari.

Kesehatan membaca penting artinya bagi keberlangsungan membaca. Kesehatan membaca meliputi: memejamkan mata atau memandang jauh


(41)

sewaktu-waktu membaca, buku yang dibaca kelihatan jelas dengan sinar yang terang, tidak silau atau ada bayangan pada buku, jarak mata dengan buku ± 25- 30 cm, membaca pada meja belajar, dan sesudah membaca istirahat ± 1 sampai 2 jam. Selain kebiasaan membaca yang baik, ada juga kebiasaan membaca yang buruk, kebiasaan itu antara lain: membaca sambil bersuara, dengan menunjuk kata yang dibaca, mengulang-ulang, melihat satu kata demi satu kata, sambil tiduran, sambil mengobrol, dan sambil melamun. Kebiasaan-kebiasaan itu perlu ditinggalkan dan diganti dengan kebiasaan yang baik.

Membuat catatan besar pengaruhnya dalam membaca. Catatan yang baik, rapi, lengkap, dan teratur akan menambah semangat dalam belajar, khususnya dalam membaca, karena tidak terjadi kebosanan membaca. Dalam membuat catatan sebaiknya tidak semua yang dikatakan oleh guru itu ditulis, tetapi diambil intisarinya saja. Tulisan harus jelas dan teratur agar mudah dipelajari. Perlu ditulis juga tanggal dan hari mencatatnya, pelajaran apa, gurunya siapa, bab/ pokok yang dibicarakan, dan buku pegangan wajib/ pelengkap. Catatan yang tidak jelas dan tidak teratur antara materi yang satu dengan materi lainnya akan menimbulkan rasa bosan dalam membaca, selanjutnya belajar jadi kacau.

3. Mengulangi bahan pelajaran

Adanya pengulangan bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan akan tetap tertanam dalam otak siswa. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting, adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari. Cara ini dapat


(42)

ditempuh dengan cara membuat ringkasan, kemudian untuk mengulangi bahan pelajaran cukup belajar dari ringkasan ataupun juga dapat dari mempelajari soal jawab yang sudah pernah dibuat.

Djamarah (2008: 64) menyatakan sebagai berikut.

“Mengulangi bahan pelajaran bisa dilakukan pada malam, pagi, atau sore hari. Pada malam hari, waktu yang baik adalah selesai sholat Magrib atau sekitar pukul 19.10 hingga pukul 22.00. Pada pagi hari, waktu yang disarankan adalah sekitar 04.30 hingga 06.00. Pada sore hari, waktu yang baik adalah sekitar pukul 16.10 sampai pukul 18.00. Tetapi jangan lupa sepulang dari sekolah, istirahat sebentar, lalu ulangi bahan pelajaran dengan membacanya. Setelah itu dapat dilakukan istirahat atau

melakukan apa saja yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.”

Mengulangi bahan pelajaran dapat berjalan dengan baik maka perlu disediakan waktu untuk mengulang dan menggunakan waktu sebaik-baiknya, untuk menghafal dengan bermakna dan memahami bahan yang diulang secara sungguh-sungguh. Agar dapat menghafal bahan dengan baik hendaklah diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut.

1. Menyadari sepenuhnya tujuan belajar.

2. Mengetahui betul-betul tentang makna bahan yang dihafal.

3. Mencurahkan perhatian sepenuhnya sewaktu menghafal.

4. Menghafal secara teratur sesuai kondisi badan, yang sebaik-baiknya serta daya serap otak terhadap bahan yang harus dihafal.

4. Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan

menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan


(43)

menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

Kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap suatu hal atau pelajaran itu pada dasarnya ada pada setiap siswa, hanya besar atau kecilnya kemampuan itu berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan siswa tersebut,

lingkungan dan pengalaman. Pemusatan pikiran merupakan kebiasaan yang dapat dilatih, jadi bukan bakat. Pemusatan pikiran dapat dicapai dengan mengabaikan atau tidak memikirkan hal-hal lain yang tidak ada

hubungannya, jadi hanya memikirkan suatu hal yang dihadapi atau dipelajari serta yang ada hubungannya saja.

Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar. Jika siswa mengalami kesulitan berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia, karena hanya membuang tenaga, waktu dan biaya. Siswa yang dapat belajar dengan baik adalah siswa yang dapat berkonsentrasi dengan baik, dengan kata lain harus memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran. Jadi kebiasaan untuk

memusatkan pikiran ini mutlak perlu dimiliki oleh setiap siswa yang belajar. Dalam kenyataan seseorang sering mengalami kesulitan untuk

berkonsentrasi, hal ini disebabkan karena: kurang berminat terhadap mata pelajaran yang dipelajari, terganggu oleh keadaan lingkungan (bising, keadaan yang tidak mendukung, cuaca buruk dan lain-lain), pikiran kacau dengan banyak urusan atau masalah-masalah kesehatan jiwa dan raga) yang terganggu (badan lemah) dan bosan terhadap pelajaran atau sekolah.


(44)

Berkonsentrasi dengan baik perlulah diusahakan hal-hal sebagai berikut: siswa hendaknya berminat atau mempunyai motivasi tinggi, ada tempat belajar tertentu dengan meja belajar yang bersih dan rapi, mencegah timbulnya kebosanan, menjaga kesehatan dan memperhatikan kelelahan

5. Mengerjakan tugas

Mengejakan tugas dapat berupa pengerjaan tes ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat atau mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku-buku ataupun soal-soal buatan sendiri. Sesuai prinsip di muka, jelas mengerjakan tugas itu mempengaruhi hasil belajar. Agar siswa berhasil dalam belajarnya, perlu mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Menghadapi tugas atau ujian perlu dilaksanakan cara-cara belajar yang baik, seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003: 89) sebagai berikut.

1. Hindarilah belajar terlalu banyak pada saat-saat terakhir menjelang tes (semua bahan hendaknya sudah siap jauh-jauh sebelumnya).

2. Pelajarilah kembali bahan yang sudah pernah didapat secara teratur sehari atau dua hari sebelumnya.

3. Buatlah suatu ringkasan atau garis besar tentang bahan yang sedang dipelajari kembali itu.

4. Pelajarilah juga latihan soal dan hasil tugas yang sudah pernah dikerjakan.

5. Peliharalah kondisi kesehatan.

6. Konsentrasikan seluruh pehatian terhadap tugas yang akan ditempuh. 7. Siapkanlah segala alat/ perlengkapan-pelengkapan yang diperlukan

dan jika diperlukan syarat-syarat tertentu , bereskan seawal mungkin. Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa belajar dapat dilakukan dengan cara atau gaya yang dianggap sesuai dengan apa yang siswa anggap dapat memahami dan mengerti serta dapat menyerap materi secara optimal.


(45)

Cara belajar itu bersifat individual (suatu cara yang tepat bagi seseorang belum tepat pula bagi orang lain) dalam arti yang berhubungan dengan aspek khusus tertentu. Misalnya, kebiasaan membaca, waktu belajar, dan hal lain yang bersifat teknis. Tetapi untuk sesuatu yang menyangkut metode umum, dapatlah dijumpai hal-hal yang dapat dipraktekkan oleh siapapun. Walaupun demikian terkadang perlu juga memodifikasi metode sesuai dengan keadaan khusus individu. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatannya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara yang berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Ada banyak cara belajar yang baik, efektif, dan tepat bagi siswa yang ingin

mendapatkan prestasi belajar yang maksimal. Penggunaan cara belajar yang tepat sesuai dengan penjelasan sebelumnya, akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswadi sekolah. Maka siswa harus dapat

menemukan cara belajar yang baik, efektif, dan tepat agar pemahaman terhadap materi pelajaran di sekolah lebih mudah dipahami.

3. Hasil Belajar

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar.

Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru.


(46)

Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.

Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud disini adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh Sudjana.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22).

(http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html)

Menurut Benjamin S. Bloom hasil belajar dapat di kelompokkan dalam dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan.

Pengetahuan terdiri dari empat kategori yaitu : a. Pengetahuan tentang fakta

b. Pengetahuan tentang prosedural

c. Pengetahuan dalam konsep

d. Pengetahuan dalam prinsip

Keterampilan juga terdiri dari empat kategori yaitu : a. Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan berfikir b. Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik c. Keterampilan bereaksi atau keterampilan bersikap

d. Keterampilan berinteraksi (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008:15) Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan (Sanjaya, 2008: 13). Dimyati dan mudjiono (2006: 3) menyatakan bahwa:


(47)

“Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggalan dan puncak proses belajar”.

Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa. (http://um.ac.id). Keberhasilan belajar merupakan proses belajar mengajar yang tak terlepas dari usaha mahasiswanya sendiri dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Tingkat keberhasilan tersebut dapat digambarkan dengan prestasi belajar peserta didik.

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Djamarah dan Zain (2006: 107). Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dmpak tersebut bermanfaat bagi siswa dan guru (Dimyati dan Mudjionao, 2006: 20). Burton dalam Hamalik (2001: 31) menyatakan bahwa hasil- hasil belajar adalah pola- pola perbuatan, nilai- nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, abilitas, dan keterampilan. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar mempunyai ciri- ciri tertentu. Sedangkan Nana Sudjana dalam Kusnandar (2009: 276) hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukur, seperti tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan, maupun tes perbuatan.


(48)

Makmun dalam Darmadi (2010: 186) mengemukakan ciri- ciri perubahan tersebut sebagai berikut.

a. Perubahan bersifat intensional, dalam arti pengalaman atau praktik latihan itu dengan sengaja dan disadari dilakukan dan bukan secara kebetulan.

b. Perubahan bersifat positif, dalam arti sesuai dengan yang diharapkan atau kriteria keberhasilan baik dipendang dari segi peserta didik maupun segi guru.

c. Perubahan bersifat efektif, dalam arti perubahan hasil belajar itu relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat diproduksikan dan dipergunakan seperti dalam pemecahan masalah.

Hasil belajar dari sebuah proses pembelajaran adalah suatu interaksi dari tindak belajar dan tindak mengajar yang diakhiri dengan evaluasi hasil belajar dan diperolehnya kemampuan bagi siswa. Salah satu cara untuk melihat hasil belajar adalah dengan evaluasi. Menurut Bloom dalam kukuh (2010: 32) menyatakan: Evaluasi adalah pengumpulan kanyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.

Pada umumnya evaluasi hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk yaitu:

a. peserta akan mempunyai persfektif terhadap kekuatan dan kelemahannya

atas perilaku yang diinginkan;

b. peserta didik mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap. Darmadi (2010: 175). Menurut Pupuh Fathurohman dalam Pitriya Ningsih (2010: 24)


(49)

(cognitive domain), ranah afektif (affective domain), ranah psikomotoriki (psychomotoric domain).

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik). (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2215837-pengertian-minat-belajar-dan-hasil/)

Hasil belajar ranah kognitif terdiri dari enam kategori yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu: penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotorik

berkenaan dengan hasil keterampilan (Nasution, 2006: 69)

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat

mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap proses pembelajaran akan terdapat hasil nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar seseorang, artinya merupakan hasil yang telah dicapai dari yang dilakukan atau dikerjakan. Dilihat dari sudut pandang guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dan dari sudut pandang siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar.


(50)

Pemanfaatan hasil belajar adalah cara lain untuk mempertahankan ilmu pengetahuan yang telah diterima dari kegiatan belajar. Pemanfaatan hasil belajar ini dengan cara mempelajari hal- hal yang lain atau mengamalkannya pada teman yang memerlukannya (Djamarah, 2008: 102)

Faktor- faktor yang mempengruhi keberhasilan belajar juga dikemukakan oleh Hakim (2005: 6) yaitu:

a. Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri individu itu sendiri. b. Faktor eksternal yaitu faktor yang terdapat di luar individu yang

bersangkutan.

Faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi empat yakni: (a) bahan atau materi yang dipelajari; (b) lingkungan; (c) faktor instrumental; dan kondisi peserta didik. Faktor- faktor tersebut baik secara terpisah maupun bersama- sama memberikan kontribusi tertentu terhadap prestasi belajar peserta didik (Darmadi, 2010: 187).

Djamarah (2010: 108) mengemukakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar diantaranya sebagai berikut.

a. Tujuan. b. Guru. c. Anak didik.

d. Kegiatan pengajaran. e. Bahan dan alat evaluasi.

Hasil belajar siswa dirumuskan sebagai tujuan instruksional umum ( TIU) yang dinyatakan dalam bentuk yang lebih spesifik dan merupakan komponen dari tujuan umum mata kuliah atau bidang studi.


(51)

Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar di sekolah atau di kampus yaitu:

a. tegaknya displin sekolah secara konsisten; b. adanya guru atau dosen yang berkompeten; c. kondisi gedung sekolah atau kampus; d. adanya fasilitas yang memadai; dan e. waktu belajar di sekolah atau di kampus.

Menurut Darsono dalam Niken (2009: 66) pencapaian hasil belajar yang optimal dipengaruhi oleh bebarapa faktor yaitu sebagai berikut.

a. Kesiapan belajar

Kesiapan belajar merupakan kondisi awal kegiatan belajar baik kesiapan fisik maupun kesiapan psikologis.

b. Motivasi

Motivasi merupakan motif yang sudah menjadi aktif saat orang melakukan suatu aktivitas. Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.

c. Keaktifan siswa

Siswa yang melakukan belajar adalah siswa yang harus aktif dan tidak boleh pasif. Dengan bantuan guru siswa harus mampu mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.

d. Mengalami sendiri

Siswa hendaknya tidak hanya tau secara teoritis, tetapi juga secara praktis sehingga akan diperoleh pemahaman yang mendalam.

e. Pengulangan

Agar materi semakin mudah di ingat perlu diadakan latihan yang berarti siswa mengulang materi yang dipelajari.

f. Balikan dan penguatan

Balikan adalah masukan yang sangat penting bagi siswa maupun guru. Penguatan adalah tindakan yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasiluntuk melakukan sesuatu perbuatan belajar.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Tujuan kurikuler dan tujuan


(52)

bidang studi atau mata pelajaran termasuk tujuan umum pendidikan yang menggambarkan hasil belajar siswa yang paling umum sebagai hasil belajar yang diharapkan berkat proses belajar mengajar (Nasution, 2006: 60). Menurut Suharsimi Arikunto dalam Kukuh (2010: 34) secara garis besar faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut.

a. Faktor- faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor biologis dan faktor psikologis yang dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain: usia, kematangan, dan kesehatan, sedangkan faktor psikologis diantaranya yaitu: kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar.

b. Faktor- faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor manusia dan faktor non- manusia seperti alam, benda, hewan, dan lingkungan fisik.

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai satu materi atau belum (Kusnandar, 2009: 277).

Berdasarkan pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek


(53)

kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa merupakan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti mata pelajaran, dimana hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa factor baik factor intern maupun factor eksteren. Hasil belajar siswa biasanya ditunjukan oleh nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes.

Sebagai hasil belajar ( learning Outcomes), Gagne dalam Fajar (2009: 9) menyatakan bahwa hasil belajar dekelompokan menjadi lima, yaitu intellectual skill, cognitive strategy, verbal information, dan attitude.

Menurut B.S Bloom dalam Nasution (2006: 65) untuk mendapatkan hasil belajar kognitif seseorang memiliki 6 (enam) tingkatan kognitif, yaitu:

a. informasi (materi pembelajarn) yang telah dicapai sebelumnya,

b. pemahaman (comprehention), yaitu sebagai kemampuan memperoleh

makna dari materi pembelajaran. Hal ini ditunjukan melalui penerjemahan materi pembelajaran,

c. penerapan (application), yaitu penerapan yang mengacu pada

kemampuan menggunakan pembelajaran yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan konkrit. Ini mencakup penerapan hal-hal seperti aturan, metode, konsep, prinsip-prinsip, dalil dan teori,

d. analisis (analysis), yaitu mengacu pada kemampuan memecahkan

materi ke dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. Hal ini mencakup identifikasi bagian-bagian, analisis antar bagian, dan mengenali prinsip-prinsip pengorganisasian,

e. sintesis (synthesis), yaitu mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru. Hal ini mencakup komunikasi yang unik (tema atau percakapan), perencanaan operasional (proposal), atau seperangkat hubungan yang abstrak (skema untuk mengklasifikasi informasi),

f. penilaian (evaluation), yaitu mengacu pada kemampuan membuat


(54)

Hasil yang dicapai dalam bidang kognitif menurut Nasution (2008: 56) ialah bahwa jumlah murid yang mendapat angka tertinggi atas penguasaannya yang tuntas mengenai bahan pelajaran tertentu. Satiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar pun memiliki tingkatan keberhasilan yaitu sebagai berikut.

a. Istimewa atau maksimal yaitu apabila seluruh bahan pelajaran diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.

b. Baik sekali atau optimal yaitu apabila sebagian besar ( 76% s.d. 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa.

c. Baik atau minimal yaitu apabila bahan ajar yang diajarkan hanya 60% s.d. 75% saja dikuasai siswa.

d. Kurang yaitu apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai siswa.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa merupakan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti mata pelajaran, dimana hasil belajar dapat dipengaruhi terutama dari dalam diri manusia yang belajar. Hasil belajar siswa biasanya ditunjukkan oleh nilai yang diperolehnya.

Sementara menurut Alwasilah (2000:90-91), mengemukakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Otput yang diharapkan dari proses belajar adalah prestasi.

Sesuai dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono, Suparno dalam Sardiman, A.M. (2008:38), mengatakan dalam ciri-ciri belajar adalah “Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan


(55)

lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari”.

Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil pembelajaran yang didapatkan mengalami peningkatan atau perubahan. Dimiyati dan Mudjiono (2006:3), menyatakan bahwa “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar, dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik,2001:30).

Menurut Oemar Hamalik (2008:30) hasil belajar akan nampak pada prinsip perubahan disetiap aspek-aspek:

1. Pengetahuan

2. Pengertian

3. Kebiasaan

4. Keterampilan

5. Aspirasi

6. Emosional

7. Hubungan Sosial

8. Jasmani

9. Etis dan budi pekerti 10.Sikap

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.


(56)

B. Penelitian Yang Relevan

Tabel 4. Penelitian yang relevan

No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian 1

2

3

4

Septa Damanik

Fitri Dwi .E

Fransiska E. Lestari

Arlina Prihesti

Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Materi Perkuliahan Dan Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matakuliah Manajemen Pemasaran Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS FKIP

Universitas Lampung Angkatan 2007 Tahun Pelajaran

2008/2009

Pengaruh antara media, cara-cara belajar dan penggunaan waktu belajar terhadap prestasi belajar IPS terpadu di SMP N 1 Tawangmangu tahun pelajaran 2009/2010

Pengaruh ketersediaan sarana belajar di rumah, dan motivasi belajar serta cara belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI semester I SMA Negeri 1 Sukoharjo Tanggamus Tahun pelajaran 2005/2006

Pengaruh ketersediaan sarana belajar di rumah dan motivasi belajar siswa mengikuti bimbingan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas 3 IPS semester ganjil SMA Utama wacana metro tahun pelajaran 2005/2006

Ada pengaruh antara cara belajar terhadap prestasi belajar dengan diketahui nilai (r) = 0,907. Besarnya

sumbangan cara belajar terhadap prestasi belajar diketahui dari nilai koefisien determinasi (r2) = 0,822 dengan persamaan regresi

X Y^  4,51 1,04

Ada pengaruh positif cara-cara belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu diperoleh thitung > ttabel, yaitu 5,481 > 2,000. Ada pengaruh positif penggunaan waktu belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu, diperoleh thitung > ttabel, yaitu 4,989 > 2,000. Ada pengaruh positif dan signifikan ketersediaan sarana belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI semester I SMA Negeri 1 Sukoharjo Tanggamus tahun pelajaran 2005/2006 dengan thitung > ttabel yaitu 10,101 > 2,00 maka hipotesis diterima Ada pengaruh ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas 3 IPS semester ganjil SMA Utama wacana metro tahun pelajaran 2005/2006 ditunjukkan dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,0497 dan berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel , yaitu 2,83 > 1,645


(57)

C. Kerangka Pikir

Hasil belajar merupakan salah satu parameter keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah pada periode tertentu. Tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam (intern) dan dari luar (ekstern).

Variabel yang akan diselidiki dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen). Masing-masing variabel bebas (independen) adalah ketersediaan sarana belajar (X1) dan cara belajar (X2) serta satu variabel terikat (dependen) yaitu Hasil Belajar (Y). Ketersediaan sarana belajar merupakan modal dasar siswa menguasai pelajaran di sekolah. Buku, alat tulis, dan kondisi ruangan belajar turut mempengaruhi konsentrasi untuk belajar. Ketersediaan sarana belajar di rumah maupun di sekolah sangat dominan sebagai penunjang keberhasilan belajar dan upaya menambah rasa ingin belajar secara optimal bagi siswa yang peduli terhadap mata pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Ketersediaan sarana belajar disekolah diharapkan tersedia dengan baik, adapun yang dimaksud sarana belajar adalah gedung, meja, kursi, laboraturium, fasilitas olahraga dan lain-lain. Ketersediaan sarana prasarana dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran di sekolah dimana siswa tidak saja di kelas namun diluar kelas pun tetap belajar yang dikenal dengan proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, kemampuan mengajar guru juga sangat memberikan peranan dalam proses belajar mengajar. (Bafadal, 2003 : 2). Kurangnya sarana belajar di rumah akan menimbulkan hambatan-hambatan yang dapat mengganggu


(58)

kegiatan belajar sehingga siswa malas belajar. Sebaliknya, jika sarana belajar yang dimiliki oleh siswa memadai maka siswa akan memiliki motivasi untuk memanfaatkan sarana tersebut sehingga akan berdampak positif terhadap perkembangan prestasi belajarnya di sekolah.

Selanjutnya faktor yang diduga mempengaruhi prestasi belajar adalah cara belajar. Cara belajar merupakan metode atau teknik yang digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran baik itu di sekolah atau di luar lingkungan sekolah. Apabila seorang siswa memiliki cara belajar yang efektif dan efisien maka akan memungkinkan dirinya mendapatkan prestasi yang baik dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki cara belajar. Cara belajar memegang peranan yang sangat penting dalam belajar karena ketepatan siswa dalam menerapkan cara belajar akan membuat siswa menjadi lebih mudah memahami materi pelajaran yang telah diberikan guru di sekolah. Jadi, cara belajar

merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh siswa untuk dapat memahami materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru di sekolah dengan teknik yang siswa anggap lebih efisien dan efektif. Dengan demikian keberhasilan yang diukur melalui prestasi dapat diperoleh dengan baik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut.


(59)

Gambar 1. Paradigma Penelitian Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar (X1) dan Cara Belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dan perlu dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan data atau fakta yang ada dan terjadi di lapangan. Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

Berdasarkan kerangka pikir dan landasan teori di atas, rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ada pengaruh ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

2. Ada pengaruh cara belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

Ketersediaan

Sarana Belajar (X1)

Cara Belajar (X2)

Hasil Belajar Ekonomi

(Y)

R r1


(60)

3. Ada pengaruh ketersediaan sarana belajar dan cara belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012


(1)

B = Koefisien arah regresi linier Sb = Standar Deviasi

Dengan kriteria uji adalah “Tolak H dengan alternatif Ha diterima jika > dengan taraf signifikan 0,05 dan dk n-2.

b. Regresi Linier Multipel

Untuk pengujian hipotesis ketiga menggunakan regresi linier multipel, yaitu :

= a + 1 1+ 2 2 Keterangan :

= Nilai ramalan untuk variabel Y

a = Nilai intercept (konstanta) Y bila X = 0

b = Koefisien arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel independen yang didasarkan pada variabel. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Variabel bebas

Kemudian untuk menguji signifikan simultan dilakukan uji F dengan rumus :

/ /( 1) Keterangan :

JK (reg) = 11 + 22 + 33


(2)

70

n = banyaknya responden

k = banyaknya kelompok

dengan Ft = Fα (k : n – k – 1)

Keterangan =

α = Tingkat signifikansi

k = Banyaknya kelompok

n = Banyaknya responden

Dengan kriteria uji adalah “Tolak H0 jika > dan Ha diterima, demikian pula sebaliknya, untuk dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dengan taraf signifikan 0,05.


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan ketersediaan sarana terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan ketersediaan sarana belajar dan cara belajarterhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012.


(4)

118

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh ketersediaan sarana belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Teladan Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran

2011/2012, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.

1. Hendaknya pihak yang terkait, dalam hal ini sekolah dan orang tua agar memperhatikan ketersediaan sarana belajar baik di sekolah ataupun di rumah bagi anaknya. Karena proses belajar akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan sarana yang memadai baik jumlah, keadaan serta

kelengkapannyadari sarana tersebut.

2. Guru sebagai orang yang bertanggung jawab untuk mentransfer ilmu kepada murid, hendaknya mampu untuk memanfaatkan dan memaksimalkan

ketersediaan sarana belajar yang ada di sekolah.

3. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat mengetahui cara belajar yang baik dan efektif. Karena dengan cara belajar yang baik dan efektif, maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baikdalam proses pembelajaran di sekolah. Sebaliknya, jika siswa tidak mengetahui cara belajar yang baik dan efektif maka siswa akan gagal atau tidak akan mendapatkan hasil belajar yang baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian.. Jakarta: Rineka Cipta Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah.. Jakarta: Bumi

Aksara

______________. 2008. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Ahmad Kasinu. 2007. Metodologi Penelitian Sosial. Jenggala Pustaka Utama: Kediri.

Dimyati & Mudjiyono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Djaali. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta. ______________. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: Bumi Aksara

______________. 2008. Proses Belajar Mengajar.. Jakarta: Bumi Aksara Malau, Eliando. 2010. Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar Dan Kemampuan

Mengajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2009/2010 (Skripsi). Bandar Lampung: Universitas Lampung

Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(6)

Slameto, 2008. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudarmanto, R.Gunawan. 2005. Analis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Bandar Lampung: Graha Ilmu

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono . 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatf, dan R&D.. Bandung: Alfabeta

Supriyadi. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Cakrawala Ilmu Thabrany, Hasbulah. 1999. Rahasia Sukses Belajar.. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

The Liang Gie. 2002. Cara Belajar Yang Efisien. Liberty: Yogyakarta. Universitas Lampung. 2011. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.. Bandar

Lampung: Universitas Lampung

_________________. 2011. Peraturan Akademik dan Kode Etik.. Bandar Lampung: Universitas Lampung

(http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html). Diakses tanggal 13 Desember 2011

(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2215837-pengertian-minat-belajar dan-hasil/). Diakses tanggal 13 Desember 2011


Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGRI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 95

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURBOLINGGO LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 41

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 101

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 101

PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA TELADAN WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 92

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 87

PENGARUH KUALITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010-2011

0 6 25

PENGARUH PERSEPSI SIWA TENTANG FASILITASBELAJAR DISEKOLAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 KASUI WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 38

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 80

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 85