Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share TPS

Kelemahan yang dimiliki oleh metode ceramah adalah a. ceramah cenderung pada pola strategis ekspositorik yang berpusat pada guru b. metode ceramah cenderung menempatkan posisi siswa sebagai pendengar dan pencatat c. keterbatasan kemampuan pada tingkat rendah d. proses ceramah berlangsung menurut kecepatan bicara dan logat bahasa yang dipakai guru.

8. Materi Eksperimen

Materi yang dieksperimenkan adalah materi kelas X yaitu pada pokok bahasan konsep, pendekatan, prinsip geografi. Berikut adalah materi yang dieksperimenkan: a Konsep geografi Konsep adalah pengertian-pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Di Indonesia mengenal 10 konsep dasar geografi yang dipakai untuk melakukan generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu. 10 konsep dasar geografi tersebut adalah 1 Konsep lokasi Konsep lokasi merupakan konsep utama yang telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Lokasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu o Lokasi absolut menunjukn letak yang letak yang tetap terhadap suatu sistem grid atau sistem koordinat. Lokasi absolut biasa disebut dengan letak astronomis. o Lokasi relatif adalah lokasi yang dipengaruhi oleh daerah sekitarnya. Lokasi ini sering disebut dengan letak geografis. 2 Konsep Jarak Jarak merupakan konsep yang berkaitan kehidupan sosial, ekonomi, dan pertahanan. Jarak terbagi atas: o Jarak absolut adalah jarak sesungguhnyayang ditarik lurus antar dua titik. o Jarak relatif adalah jarak yang didasarkan atas pertimbangan waktu, kemudahan transportasi, dan sebagainya. 3 Konsep Keterjangkauan Merupakan konsep yang berkaitan dengan kemudahan atau ketersediaan sarana dan prasarana. 4 Konsep Pola Konsep pola di titikberatkan pada pola keruangan, baik fenomena yang bersifat alami maupun fenomena sosial budaya. 5 Konsep Morfologi Konsep Morfologi merupakan konsep yang menjelaskan bentuk- bentuk rupa bumi atau lahan yang ada kaitannya dengan proses pengikisan, pengendapan, pengangkatan, dan penurunan lapisan muka bumi. 6 Konsep Aglomerasi Konsep aglomerasi adalah konsep yang berusaha mengungkap kecenderungan persebaran gejala geografis yang mengelompok pada suatu tempat. 7 Konsep Nilai kegunaan Nilai suatu tempat mempunyai nilai guna yang berbeda dilihat dari fungsinya. Jadi, nilai kegunaan bersifat relatif. 8 Konsep Interaksi dan interdepedensi Konsep yang berkaitan dengan hubungan saling ketergantungan antar dua tempat. Contoh desa dengan kota. 9 Konsep Diferensiasi area Konsep yang mengintegrasikan fenomena menjadikan suatu tempat atau wilayah mempunyai corak tersendiri sebagai region yang berbeda dari tempat atau wilayah yang lain. 10 Konsep Keterkaitan keruangan Konsep yang menunjukan drajat keterkaitan antar wilayah, baik alam maupun sosial. Meurah, Jaya, dan Katarina 2006: 5-8 b Pendekatan geografi Geografi merupakan pengetahuan yang mempelajarai fenomena geosfer dengan menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. Berdasarkan definisi geografi tersebut ada dua hal penting yang perlu dipahami, yaitu: 1. obyek studi geografi Obyek studi geografi adalah fenomena geosfere yang meliputi litosfere, hidrosfera, biosfera, atmosfera, dan antrophosfera. 2. pendekatan geografi Sejalan dengan hal itu Hagget mengemukakan tiga pendekatan, yaitu: 1. pendekatan keruangan, 2. pendekatan kelingkungan, dan 3. pendekatan kompleks wilayah 1. Pendekatan Keruangan. Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur spatial structure, pola spatial pattern, dan proses spatial proces Yunus, 1997. Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: 1 kenampakan titik point features, 2 kenampakan garis line features, dan 3 kenampakan bidang areal features. Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut. 1. What? Struktur ruang apa itu? 2. Where? Dimana struktur ruang tesebut berada? 3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk sperti itu? 4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu? 5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu? 6. Who suffers what dan who benefits whats? Bagaimana struktur 2. Pendekatan Kelingkungan Ecological Approach. Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan 1 fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia. 2 perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan. 3. Pendekatan Kompleks Wilayah Permasalahan yang terjadi di suatu wilayah tidak hanya melibatkan elemen di wilayah itu. Permasalahan itu terkait dengan elemen di wilayah lain, sehingga keterkaitan antar wilayah tidak dapat dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Faktor determinannya bersifat kompleks. Oleh karena itu ada kebutuhan memberikan analisis yang kompleks itu untuk memecahkan permasalahan secara lebih luas dan kompleks pula. Djunandianto 2012. http:djunijanto.wordpress.commateripendekatan-geografi c Prinsip-prinsip geografi Untuk melakukan pengamatan terhadap unsur alam dan unsur manusia terdapat beberapa prinsip yang harus dipegang, yang menjadi dasar dalam

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI-IIS DI SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 47 1

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN METODE CERAMAH PADA POKOK BAHASAN KONSEP, PRINSIP, PENDEKATAN, DAN ASPEK GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X MA SUBULUSSALAM SRIWANGI OKU TIMUR SUMATERA SEL

0 21 81

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN METODE CERAMAH PADA POKOK BAHASAN KONSEP, PRINSIP, PENDEKATAN, DAN ASPEK GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X MA SUBULUSSALAM SRIWANGI OKU TIMUR SUMATERA SEL

0 16 83

Pembelajaran PS Ekonomi Pokok Bahasan Pasar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

0 5 90

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL ”THINK PAIR SHARE” UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA PADA POKOK BAHASAN UNSUR FISIK WILAYAH INDONESIA KELAS VIII B

1 5 89

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 15 20

Pembelajaran PS-Ekonomi Pokok Bahasan Pasar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share.

0 0 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

0 0 16