Teknik Pengumpulan Data Alat Pengumpulan Data

jika butir soal memiliki nilai 0,40-0,70 soal baik jika butir soal memiliki nilai 0,70-1,00 soal baik sekali berdasarkan hasil uji coba tes pilihan jamak kepada 20 siswa diperoleh perhitungan daya beda sebagai berikut: Tabel 3.6 Uji Daya Beda Soal Instrumen Tes Keterangan Interpretasi No Item Soal Jumlah Item Soal Persentase Uji tes Jelek Cukup Baik Baik sekali 2, 3, 4, 8, 14, 16, 19, 21, 24, 29. 7, 9, 12, 23, 25, 26. 1, 5, 6, 10, 11, 13, 15, 18, 20, 22, 28. 17, 27, 30 10 6 11 3 33 20 37 10 Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Menggunakan Program Anates 4.0.9 Tahun 2013 Berdasarkan hasil uji coba pada tes diperoleh 20 cukup, 37 baik, 10 baik sekali. 3 Reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan hasil tes apabila diteskan kepada subjek yang sama dalam waktu yang berbeda. Suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap terhadap subjek yang sama. Proses input data menggunakan program ANATES 4.0.9. Untuk mengklasifikasikan tingkat reliabilitas digunakan kriteria: Jika tes memiliki nilai 0,800-1,000 reliabilitas sangat tinggi Jika tes memiliki nilai 0,600-0,799 reliabilitas tinggi Jika tes memiliki nilai 0,400-0,599 reliabilitas cukup Jika tes memiliki nilai 0,200-0,399 reliabilitas rendah Jika tes memiliki nilai 0,000-0,199 reliabilitas sangat rendah Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen tes diperoleh koefisien reliabilitas tes dengan nilai 0,74 dengan kriteria tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Berdasarkan kriteria kualitas butir soal, soal tersebut mempunyai reliabilitas yang baik. 4 Taraf Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan soal yang tidak terlalu sukar. Taraf kesukaran soal yang baik adalah jika soal memiliki taraf kesukaran sedang. Teknik yang digunakan untuk menghitung taraf kesukaran soal adalah membagi banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar dengan jumlah seluruh siswa. Proses input data menggunakan program ANATES 4.0.9. Hasilnya akan digolongkan berdasarkan kriteria berikut: Jika jumlah responden gagal 70 soal sukar Jika jumlah responden gagal 30 - 70 soal sedang Jika jumlah responden gagal 30 soal mudah Berdasarkan hasil uji coba tes pilihan jamak kepada 25 siswa didapatkan taraf kesukaran soal dengan diinput pada program ANATES 4.0.9 sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran instrumen Tes Keterangan Interpretasi No Item soal Jumlah Item Soal persentase Uji Tes Sukar Sedang Mudah 25. 1,6,7,10,11,13,15, 17,18,20,26,27, 28,30. 5, 9, 12, 19, 22. 1 14 5 5 70 25 Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Menggunakan Program Anates 4.0.9 Tahun 2013. Menurut hasil analisis ujicoba soal diketahui bahwa ada 3 kriteria tingkat kesukaran soal, yakni mudah, sedang, dan sukar. Hasil analisis uji coba soal diketahui bahwa pada tes diketahui 5 soal memiliki tingkat kesukaran sukar, 70 memiliki tingkat kesukaran sedang dan 25 soal memilki tingkat kesukaran mudah. Pada uji validitas, daya beda dan reliabilitas diketahui kevalitan soal, daya beda soal dan reliabilitas soal yang baik sehingga soal yang digunakan adalah 20 butir soal.

G. Uji Persyaratan Analisis Data 1

Uji Normalitas Uji normalitas menggunakan uji Liliefors. Berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya, apakah sampel berdistribusi normal atau sebaliknya. Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji normalitas menggunakan program SPSS 20. Berlaku ketentuan apabila nilai signifikansi sig 0,05 berarti distribusi sampel tidak noral, apabila nilai signifikansi sig 0,05 berarti sampel berdistribusi normal santoso, 2012: 192. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data sampel yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Kelompok yang akan diuji normalisasinya berjumlah dua kelompok, yang masing-masing terdiri dari: 1 kelompok siswa dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe TPS 2 kelompok siswa dengan perlakuan metode ceramah. 2 Uji Homogenitas Kegunaan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui apakah kedua data yang diperoleh dari kedua kelompok sampel memiliki varians sama atau sebaliknya. Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa jika nilai signifikansi Sig 0,05 berarti data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, apabila nilai signifikansi Sig 0,05 berarti data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama Santoso, 2012:193. Untuk menguji homogenitas digunakan Seri Program Statistik SPSS-20. 3 Nilai Rerata Hasil Belajar Untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar sampel digunakan rumus sebagai berikut: � � = ∑ � Keterangan: � � : Rerata nilai belajar siswa ∑ � : Jumlah seluruh hasil belajar n : Banyaknya skor 4 Peningkatan Gain Hasil Belajar Rumus gain menurut Meltzer dalam Nurdin 2012:54 adalah : � = � − � � � �� − � � Dengan S post = pos tes S pre = pre tes S max = Skor maksimum pretes dan postes Dengan klasifikasi peningkatan hasil belajar siswa sebagai berikut: g 0,7 Tinggi 0,3 ≥g ≥ 0.7 Sedang g 0,3 Rendah

H. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk melihat perbedaan pembelajaran geografi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan metode ceramah adalah uji t. Teknik analisis data penelitian menggunakan ststistik parametris. Rumus uji t yang digunakan adalah: = � 1 − � 2 1 − 1 1 2 + 2 − 1 2 2 1 + 2 − 2 1 1 + 1 2 Keterangan: X 1 = rata-rata hasil belajar geografi siswa melalui metode ceramah X 2 = rata-rata hasil belajar geografi siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS � 1 2 = varian total kelompok 1 � 2 2 = varian total kelompok 2 n 1 = banyaknya sampel kelompok 1 n 2 = banyaknya sampel kelompok 2 Untuk dapat menguji dengan uji beda mean uji t dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengumpulkan data siswa masing-masing kelompok. b. Menskor setiap data siswa sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat lebih dulu, merangkum data siswa dalam bentuk tabel. c. Menentukan skor rata-rata dan standar deviasi dari data yang diperoleh dari masing-masing kelompok dalam bentuk tabel. d. Melakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan terhadap seluruh kelompok yang ada, baik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan metode ceramah. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan kelompok data skor. e. Melakukan uji homogenitas. f. Uji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda mean uji t. Dalam perhitunganya digunakan program SPSS – 20.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI-IIS DI SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 47 1

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN METODE CERAMAH PADA POKOK BAHASAN KONSEP, PRINSIP, PENDEKATAN, DAN ASPEK GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X MA SUBULUSSALAM SRIWANGI OKU TIMUR SUMATERA SEL

0 21 81

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN METODE CERAMAH PADA POKOK BAHASAN KONSEP, PRINSIP, PENDEKATAN, DAN ASPEK GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X MA SUBULUSSALAM SRIWANGI OKU TIMUR SUMATERA SEL

0 16 83

Pembelajaran PS Ekonomi Pokok Bahasan Pasar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

0 5 90

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL ”THINK PAIR SHARE” UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA PADA POKOK BAHASAN UNSUR FISIK WILAYAH INDONESIA KELAS VIII B

1 5 89

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 15 20

Pembelajaran PS-Ekonomi Pokok Bahasan Pasar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share.

0 0 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

0 0 16