Gulma pada Tanaman Karet

senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil. Herbisida dalam arti langsung ialah herba = gulma dan sida = membunuh jadi zat herbisida ialah zat kimiawi yang dapat mematikan gulma Moenandir, 2010. Glifosat merupakan herbisida yang sering dikelompokkan kedalam glycine dericative ini merupakan herbisida non-selektif, diaplikasikan sebagai herbisida pascatumbuh, bersifat sistemik, dan diserap oleh daun tumbuhan, tapi segera tidak aktif jika masuk kedalam tanah. Glifosat merupakan penghambat 5- enolpyruvylshikimate-3-phosphonate syntese, EPSPS, yaitu enzim yang mempengaruhi biosintesis asam aromatik. Dengan adanya glifosat, sintesis asam amino yang penting untuk pembentukan protein akan terhambat Tomlin, 2009. Gambar 1. Rumus bangun herbisida glifosat Tomlin, 2009. Herbisida ini sangat efektif untuk mengendalikan rumput tahunan, gulma berdaun lebar, dan gulma yang memiliki perakaran dalam. Glifosat termasuk herbisida purna tumbuh yang berspektum luas, bersifat tidak selektif yaitu herbisida yang beracun bagi semua spesies yang ada Sembodo, 2010. Cara kerja herbisida glifosat bersifat sistemik sehingga dapat mematikan seluruh bagian gulma termasuk akar dan bagian vegetatif di dalam tanah. Hal in terjadi karena herbisida ini dialirkan atau ditranslokasikan dari tempat terjadinya kontak pertama dengan herbisida ke bagian lainnya, biasanya akan menuju titik tumbuh karena pada bagian tersebut metabolisme tumbuhan paling aktif berlangsung Sembodo, 2010. Penggunaan herbisida memberikan harapan baik, tetapi diperlukan pengetahuan dasar yang memadai tentang teknik pengendalian gulma secara kimiawi. Dalam aplikasi kita harus mengikuti lima tepat yaitu tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jenis dan tepat cara Sembodo, 2010. Pertimbangan yang penting dalam pemakaian herbisida adalah untuk mendapatkan pengendalian yang selektif, yaitu kemampuan herbisida dapat mengendaliakan gulma tetapi tidak merusak tanaman pokok. Faktor-faktor yang mempengaruhi selektivitas yaitu : a peran tanaman, b peran herbisida, c peran lingkungan, dan d peran aplikasi Moenandir, 2010.

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan perkebunan PTPN VII Unit Usaha Way Galih dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Januari sampai April 2013.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah tanaman karet berumur 20 tahun dan herbisida yang berbahan aktif isopropil amina IPA glifosat dengan merek dagang MAMBA 480 SL. Alat yang digunakan adalah kertas buram, plastik, baki, oven, gelas ukur, pipet, pisau, ember plastik, kuadrat berukuran 0,5m x 0,5m, neraca analitik, sprayer knapsack semi automatik dan nozel T-jet, dan alat tulis.

3.3 Metode Penelitian

Perlakuan disusun dalam rancangan kelompok teracak sempurna yang terdiri atas 6 perlakuan dengan 4 ulangan, seperti ditunjukan pada Tabel 1. Tabel 1. Perlakuan herbisida isopropil amina glifosat. Herbisida Dosis formulasi lha Dosis bahan aktif gha 1. Glifosat 1,5 720 2. Glifosat 2,0 960 3. Glifosat 2,5 1200 4. Glifosat 3,0 1440 5. Penyiangan Mekanis - - 6. Kontrol - - Pengolahan data dikerjakan dengan analisis ragam, dilajutkan dengan pemisahan nilai tengah yang di uji dengan Beda Nyata Terkecil pada taraf 5. Homogenitas ragam antar perlakuaan diuji dengan uji Barlett dan aditivitas diuji dengan uji Tukey.

3.4 Pelaksanaan penelitian

3.4.1. Penentuan Petak Percobaan Petak percobaan diberi nomor menggunakan cat warna merah dan biru sesuai dengan nomor perlakuan yang telah diacak. Setiap perlakuan terdiri dari 5 tanaman yang berjarak 3m x 7 m. Letak petak percobaan seperti ditunjukkan pada gambar 2. Ul 1 1 2 3 4 5 6 Ul 2 3 5 2 6 1 4 Ul 3 2 6 5 1 4 3 Ul 4 4 6 3 2 1 5 Gambar 2. Tata letak percobaan Keterangan : 1. Herbisida glifosat 720 gha 2. Herbisida glifosat 960 gha 3. Herbisida glifosat 1200 gha 4. Herbisida glifosat 1440 gha 5. Penyiangan mekanis 6. Kontrol 3.4.2 Cara dan Aplikasi Herbisida Aplikasi herbisida dilakukan dengan menggunakan alat semprot punggung semi otomatis semi otomatis knapsack sprayer dan nozel T-jet dengan tekanan 1 kgcm 2 15-20 psi. Herbisida disemprotkan di kanan dan kiri baris tanaman karet. Volume semprot yang digunakan disesuaikan dengan hasil kalibrasi alat semprot di lapangan. Volume semprot yang didapat dari air yang dimasukkan kedalam tangki 4,00 l45m 2 setelah dikalibrasi sisa dalam tangki 1,70 l45m 2 sehingga volume semprotnya 2,30 l45m 2 . Herbisida glifosat diaplikasikan tanpa