Model Pembelajaran Make A Match

b. Pada awal-awal penerapan metode ini, banyak siswa yang malu bila berpasangan dengan lawan jenisnya. c. Jika tidak mengarahkan siswa dengan baik, saat presentasi banyak siswa yang kurang memperhatikan. d. Harus berhati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang tidak mendapat pasangan bisa saja karena malu. e. Menggunakan metode ini secara terus-menerus akan menimbulkan kebosanan. f. Guru perlu persiapan yang memadai. Berdasarkan proses belajar mengajar, siswa nampak lebih aktif mencari pasangan kartu antara jawaban dan soal. Dengan metode mencari kartu ini, siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di dalam kartu yang ditemukan dan menceritakannya dengan sederhana dan jelas secara bersama-sama.

5. Hakikat Pembelajaran IPS Terpadu

Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar SDMI sampai dengan Sekolah Menengah Atas SMAMA. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik Depdiknas, 2006:3. Hakikat IPS merupakan telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dewasa ini, pendidikan di seluruh dunia sama-sama menyadari bahwa pengetahuan mengenai hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan tempat tinggalnya, perlu lebih dikembangkan dan dimiliki oleh subjek didik. Dengan bekal pengetahuan tersebut, kepincangan dan ketergantungan sosial akan teratasi sehingga tercapai kehidupan bermasyarakat yang serasi. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka IPS merupakan suatu pendekatan interdisipliner Inter-disciplinary Approach dari pelajaran ilmu-ilmu sosial. IPS berusaha mengintegrasi bahanmateri dari cabang-cabang ilmu sosial, seperti: Sosiologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Antropologi, dan sebagainya dengan menampilkan permasalahan masyarakat sehari-hari. IPS Terpadu dalam penelitian ini dikhususkan pada bidang ekonomi. Sumaatmaja 2006:20 menjelaskan tujuan pembelajaran IPS sebagai berikut: “Mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpang dirinya sendiri maupun yang menimpa kehidupan masyarakat ”. Tujuan tersebut dapat tercapai manakala program-program pembelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut: 1. Memberikan pengetahuan yang merupakan kemampuan untuk mengingat kembali penemuan yang telah dialami dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya. 2. Kemampuan untuk menemukan informasi yang tepat dan teknik dalam pengalaman seorang siswa untuk memecahkan masalah-masalahnya. 3. Pengembangan sikap-sikap, pengertian, dan nilai-nilai yang akan meningkatkan pola hidup demokratis dan menolong siswa mengembangkan filsafat hidupnya.

B. Penelitian yang Relevan

Tabel 2. Penelitian yang Relevan Tahun Nama Judul Hasil 2011 Sigit Sukendro Studi Perbandingan Hasil Belajar Ekonomi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Make A Match Pada Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tahun Pelajaran 20112012. Ada perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan model kooperatif tipe Make A Match pada siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Pagar Dewa Tahun Pelajaran 20112012. 2012 Shely Frada Implementasi Model Cooperative Learning Teknik Make A Match Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Wedi, Klaten. Hasil penelitian menunjukan motivasi belajar IPS pada siswa kelas VIIIA SMP N 1 Wedi berdasarkan hasil angket pada pra tindakan sebesar 67.34, siklus I sebesar 71.05, siklus II 75.56 dan pada akhir tindakan atau siklus III sebesar 81.38. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa implementasi model cooperative learning teknik make a match meningkatkan motivasi belajar siswa. 2012 Dewi Susilowati Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Metode Pembelajaran Cooperative Script Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII A SMP N 4 Kalasan. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII A pada mata pelajaran IPS SMP N 4 Kalasan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata persentase indikator kemampuan berpikir kritis setiap siklusnya. Pada siklus I rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa 54,3. Pada siklus II menjadi 65,74 atau mengalami peningkatan 11,44. Pada siklus III mengalami peningkatan 10,41 menjadi 76,15. Dengan demikian rata-rata persentase kemampuan berpikir kritis siswa telah melampaui kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 75 2009 Ira Oktavia Verina Peningkatan Hasil Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VII-B SMP Muhammadiyah 1 Malang Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Cooperative Script. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif dengan model cooperative script yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-B SMP Muhammadiyah 1 Malang, peningkatan tersebut meliputi: 1 pengerjaan masalah secara individu, 2 penyampaian

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN ICT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 5 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 67

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU (EKONOMI) SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 77

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) (Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 16 Bandar Lampung 2013/2014)

1 11 80

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR IPS TERPADU YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MEMPERHATIKAN ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SISWA (StudipadaKelas VIII SMP Negeri 1 Sukau, Lampung Barat TahunP

1 25 170

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MODEL MAKE A MATCH (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 30 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 72

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 28

0 13 186

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN THINK PAIR SHARE DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS TERHADAP MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP MIFTAHUL ULUM PAMPANGAN TAHUN PELAJARAN 20

0 9 19

STUDI PERBANDINGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS DAN TIPE MAKE A MATCH DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR

1 11 105

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 WAY KENANGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 90

STUDI PERBANDINGAN KECERDASAN MORAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN MODEL PEMBELAJARAN ROLLE PLAYING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP SEJAHTERA BANDAR LAMPUNG

0 15 105