Model Pembelajaran Cooperative Script

2. Hanya dilakukan dua orang tidak melibatkan seluruh kelas sehingga pengoreksiannya sebatas pada dua orang tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, banyak mengungkapkan manfaat pembelajaran cooperative script. Danserau dalam Hadi 2007 menyatakan bahwa pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa dapat mempelajari materi yang lebih banyak dari siswa yang belajar sendiri. Pendapat sejenis menyatakan bahwa cooperative script memotivasi siswa memperoleh sesuatu yang lebih dari aktivitas koperatif yang lain yang diberikan penjelasan secara rinci Web dalam Hadi, 2007. Sedangkan Spurlin dalam Hadi 2007 menyatakan bahwa, cooperative script dapat mendorong siswa untuk mendapatkan kesempatan untuk mempelajari bagian lain dari materi yang tidak dipelajarinya. Selanjutnya secara rinci berdasarkan tahapan-tahapan dalam pembelajaran cooperative script, ada beberapa manfaat model pembelajaran cooperative script yaitu: a Bekerjasama dengan orang lain bisa membantu siswa mengerjakan tugas-tugas yang dirasakan sulit. b Dapat membantu ingatan yang terlupakan pada teks. c Dengan mengidentifikasi ide-ide pokok yang ada pada materi dapat membantu ingatan dan pemahaman. d Memeriksa kesempatan siswa membenarkan kesalahpahaman. e Membantu siswa menghubungkan ide-ide pokok materi dengan kehidupan nyata. f Membantu penjelasan bagian bacaan secara keseluruhan. g Memberikan kesempatan untuk mengulangi, mengingat kembali.

4. Model Pembelajaran Make A Match

Salah satu metode pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas adalah model pembelajaran make a match. Hal ini merupakan suatu ciri dari pembelajaran kooperatif seperti yang dikemukakan oleh Lie 2002:30 bahwa pembelajaran kooperatif ialah pembelajaran yang menitikberatkan pada gotong royong dan kerjasama kelompok. Penerapan model pembelajaran ini, siswa harus mencari pasangan atau mencocokkan kartu yang merupakan jawaban atau soal dengan batas waktu yang telah ditentukan, dan siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Model pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran dalam Lie 2010. Salah satu keunggulan model ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran make a match sebagai berikut: Tahap Awal a Guru menyiapkan beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review. b Guru menyiapkan kertas karton yang berbeda warna untuk membuat kartu soal dan kartu jawaban. c Kartu soal dan kartu jawaban dipotong berbentuk segi empat seukuran kartu remi. d Guru menulis pertanyaan pada kartu soal dan jawaban pertanyaan pada kartu jawaban. Tahap Inti a Siswa dibagi menjadi 2 kelompok, satu kelompok mendapat kartu soal dan kelompok lainnya mendapat kartu jawaban. b Setiap siswa dibagikan sebuah kartu soal dan kartu jawaban. c Setiap siswa yang sudah mendapat sebuah kartu yang bertuliskan soal atau jawaban, memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. d Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. e Pasangan siswa yang sudah dapat mencocokkan kartunya, kemudian saling duduk berdekatan. f Siswa yang belum dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya tidak dapat menemukan kartu soal atau jawaban, berkumpul dalam kelompok sendiri. g Guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran pasangan kartu-kartu tersebut. h Pasangan siswa mempresentasikan topik yang diperolehnya, yang ditanggapi oleh kelompok lain. i Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. Tahap Akhir a Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran. b Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang kurang memahami materi pelajaran. Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan, karena tidak ada metode pembelajaran yang terbaik. Suatu metode pembelajaran cocok untuk materi dan tujuan tertentu, tetapi belum tentu cocok untuk materi atau tujuan lainnya. Demikian juga dengan model make a match yang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran make a match adalah sebagai berikut: a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik. b. Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan. c. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi-materi yang dipelajari. d. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. e. Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi. f. Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar. Beberapa kekurangan atau kelemahan dari model make a match, antara lain: a. Jika tidak merancangnya dengan baik, maka banyak waktu terbuang. b. Pada awal-awal penerapan metode ini, banyak siswa yang malu bila berpasangan dengan lawan jenisnya. c. Jika tidak mengarahkan siswa dengan baik, saat presentasi banyak siswa yang kurang memperhatikan. d. Harus berhati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang tidak mendapat pasangan bisa saja karena malu. e. Menggunakan metode ini secara terus-menerus akan menimbulkan kebosanan. f. Guru perlu persiapan yang memadai. Berdasarkan proses belajar mengajar, siswa nampak lebih aktif mencari pasangan kartu antara jawaban dan soal. Dengan metode mencari kartu ini, siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di dalam kartu yang ditemukan dan menceritakannya dengan sederhana dan jelas secara bersama-sama.

5. Hakikat Pembelajaran IPS Terpadu

Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar SDMI sampai dengan Sekolah Menengah Atas SMAMA. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik Depdiknas, 2006:3. Hakikat IPS merupakan telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dewasa ini, pendidikan di seluruh dunia sama-sama menyadari bahwa pengetahuan

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN ICT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 5 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 67

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU (EKONOMI) SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 77

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) (Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 16 Bandar Lampung 2013/2014)

1 11 80

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR IPS TERPADU YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MEMPERHATIKAN ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SISWA (StudipadaKelas VIII SMP Negeri 1 Sukau, Lampung Barat TahunP

1 25 170

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MODEL MAKE A MATCH (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 30 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 72

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 28

0 13 186

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN THINK PAIR SHARE DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS TERHADAP MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP MIFTAHUL ULUM PAMPANGAN TAHUN PELAJARAN 20

0 9 19

STUDI PERBANDINGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS DAN TIPE MAKE A MATCH DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR

1 11 105

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 WAY KENANGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 90

STUDI PERBANDINGAN KECERDASAN MORAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN MODEL PEMBELAJARAN ROLLE PLAYING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP SEJAHTERA BANDAR LAMPUNG

0 15 105