Pengujian Signifikansi Model dan Parameter

H : β 1 = β 2 = β 3 = ……. = β n = 0 Tidak Signifikan H a : Ada pengaruh dimana β 1 = β 2 = β 3 =....... = β n ≠ 0 Signifikan Untuk mengetahui apakah H o ditolak atau diterima, maka perlu dibandingkan antara probabilitas Z-Hitung masing – masing variabel independen dengan tingkat nyata a. H o ditolak jika Z Statistik Z- Statistika atau jika probabilitas Z- Statistika dan begitu pun sebaliknya untuk menerima Ho Gujarati, 1999.

3.3.5.2 Uji Beda Perusahaan Non Keuangan dan Keuangan

Pengujian hipotesis yang kelima mengunakan uji – t uji beda dimana hasil uji beda t – hitung t – tabel atau t – test 0,05 dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan keuangan dan non keuanagan dalam pemilihan auditor eksternal dan penerapan mekanisme corporate governance tetapi apabila uji beda t – hitung t – tabel atau t – test 0,05 maka dapat dikatakan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara perusahaan keuangan dan non keuangan dalam pemilihan auditor eksternal perusahaan dan penerapan mekanisme corporate governance selama tahun penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini ingin melihat apakah mekanisme corporate governance mempengaruhi pemilihan auditor eksternal pada perusahaan-perusahan keuangan dan non keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dalam periode 2011- 2012. Adapun mekanisme corporate governance yang diteliti dalam penelitian ini adalah persentase kepemilikan saham institusional, persentase kepemilikan saham manajerial , ukuran dewan komisaris, dan efektivitas komite audit sedangkan ukuran perusahaan, leverage dan jenis perusahaan dijadikan sebagai variabel kontrol. Dari hasil pengujian dengan menggunakan regresi logistik, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Persentase kepemilikan saham institusional tidak pengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal yang bereputasi. Hasil ini bertentangan dengan hipotesis awal yang telah ditentukan sebelumnya dan diduga disebabkan karena pemegang saham yang memiliki proporsi kepemilikan institusional memiliki komitmen yang tinggi untuk tidak memanfaatkan peluang mendapatkan keuntungan karena ketidaktransparanan pelaporan keuangan perusahaan. Komitmen tersebut bersifat kredibel, karena ketika pemegang saham pengendali melakukan tindakan ekspropriasi kepentingan minoritas, maka hal tersebut akan menurunkan harga pasar saham secara signifikan sehingga berpengaruh negatif terhadap nilai investasi yang dimilikinya. Hal tersebut berdampak kepada pemilihan auditor eksternal berkualitas yang akan menjamin kredibilitas dan transparansi pelaporan keuangan perusahaan. 2. Persentase Kepemilikan saham managerial tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor yang bereputasi. Teori Agensi memandang bahwa manajemen tidak dapat dipercayakan untuk bertindak dengan sebaik – baiknya untuk kepntingan stakeholder. Adanya kepemilkan manajerial dalam kepemilikan saham perusahaan seharusnya memberikan dorongan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan kinerjanya. 3. Ukuran dewan komisaris memiliki pengaruh terhadap pemilihan auditor bereputasi. Hasil ini konsisten dengan hipotesis awal yang ditentukan sebelumnya berdasarkan studi yang pernah dilakukan oleh Lin dan Liu 2009. Semakin banyak jumlah anggota dewan komisaris, maka fungsi pengawasan akan dilakukan secara lebih efektif, dan dewan komisaris juga akan menghendaki adanya pengawasan yang baik dari pihak independen, dalam hal ini diwujudkan dengan pemilihan auditor eksternal yang berkualitas. 4. Efektivitas komite audit memiliki pengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal bereputasi. Hasil ini konsisten dengan hipotesis awal yang telah ditentukan sebelumnya. Balafif 2010 menyatakan dalam studinya bahwa semakin efektif komite audit suatu perusahaan, maka komite audit akan mengajukan usulan penunjukan auditor eksternal yang semakin berkualitas pula. Hal ini dikarenakan komite audit ingin menjalankan fungsi-fungsinya, salah satunya sebagai perangkat dari dewan komisaris dalam melakukan pengawasan pelaporan keuangan, dengan efektif.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya menggunakan jangka waktu pengamatan selama dua tahun, dimana pergantian auditor eksternal perusahaan tidak terlalu bervariasi, begitu pula dengan variabel ukuran dewan komisaris dan efektivitas komite audit. Keterbatasan jangka waktu ini dikhawatirkan belum mampu menangkap dampak mekanisme corporate governance perusahaan terhadap pemilihan auditor eksternalnya. Mekanisme corporate governance dalam penelitian ini juga hanya diproksikan melalui empat variabel, yaitu kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham manajerial, ukuran dewan komisaris, dan efektivitas komite audit. Penggunaan ketiga variabel ini dikhawatirkan belum cukup untuk mencerminkan mekanisme corporate governance perusahaan secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, fungsi pengawasan dewan komisaris hanya digambarkan melalui jumlah anggota dewan komisaris sesuai dengan penelitian Lin dan Liu 2009. Selain ukuran dewan komisaris, independensi, aktivitas, dan kompetensi dewan komisaris juga bisa dijadikan proksi-proksi lain yang dapat mengukur efektivitas fungsi pengawasan dewan komisaris secara lebih komprehensif.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

6 117 111

Pengaruh Pengungkapan Corporte Social Responsibility, Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dan Nilai Perusahaan sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Pertambangan

15 166 138

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI

4 69 88

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2010 – 2012

2 64 113

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

4 84 89

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 63 101

Larangan Gratifikasi Dalam Rangka Good Corporate Governance Di BUMN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Studi pada PT.Perkebunan Nusantara III)

4 165 131

Implementasi Good Corporate Governance Dalam Transaksi Afiliasi Di Pasar Modal Berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM-LK NO: KEP-421/BL/2009

2 54 106

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

Pengaruh Kualitas Implementasi Good Corporate Governace Terhadap Praktek Manajemen Laba Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 22 80