Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

9 Masih Arends 1997 dalam Trianto, 2011 mengemukakan terjalinnya kerjasama tersebut dipengaruhi oleh beberapa prinsip dasar. Prinsip-prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah; 1. Setiap anggota kelompok siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. 2. Setiap anggota kelompok siswa harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. 3. Setiap anggota kelompok siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya. 4. Setiap anggota kelompok siswa akan dikenai evaluasi. 5. Setiap anggota kelompok siswa berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. 6. Setiap anggota kelompok siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kooperatif. Pelaksanaan model pengajaran kooperatif memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif dan alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Terdapat enam fase dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran dimulai dari guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar, fase ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bacaan atau secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan kedalam tim-tim belajar untuk bekerjasma mempelajari materi dengan cara berdiskusi mengerjakan LKS atau perangkat pembelajaran lainnya. Fase ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerjasama. Fase terakhir meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok dan evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari serta memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Urutan fase-fase dalam kegiatan pembelajaran kooperatif yang diuraikan oleh Ibrahim dkk dapat diketahui dalam Tabel 1. 10 Tabel 1. Fase-Fase dalam pembelajaran kooperatif Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase 6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Sumber: Trianto, 2011 Menurut Trianto, 2011 pembelajaran kooperatif sangat tepat digunakan untuk melatih keterampilan-keterampilan kerja sama dan kolaborasi, dan juga keterampilan- keterampilan tanya jawab. Menurut Johnson Johnson dan Sutton 2009 Terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu: 1. Saling ketergantungan yang bersifat positif antar siswa. 2. Interaksi antar siswa yang semakin meningkat. 3. Tanggung jawab individual. 4. Keterampilian interpersonal dan kelompok kecil. 5. Proses kelompok. Selanjutnya masih menurut Johnson Johnson dan Sutton 2009 Keuntungan dari model ini sebagai berikut: 1.Siswa mempunyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran; 2.Siswa dapat mengemb angkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. 3. Meningkatkan ingatan siswa.4. Meningkatkan kepuasan siswa terhadap materi pelajaran”. Adanya pengaruh positif jika menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam suatu pembelajaran oleh guru akan mengarahkan siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses. Siswa akan berkecendrungan selalu berdiskusi, mengerjakan tugas bersama, saling membantu dan saling mendukung dalam memecahkan masalah.

Dokumen yang terkait

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsawuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Pada Pelajaran Ipa (PTK di Madrasah Ibtidaiyah Ishlahul Anam Cakung Jakarta Timur)

0 10 163

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii-H

0 16 239

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas Xi Ips Di Sma An-Najah Rumpin-Bogor

0 5 422

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas X MAN 2 Tanjung Karang Tahun Ajaran 2013/2014

0 5 72

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Kelistrikan Kelas X Teknik Audio Video Di SMKN 1 Tanjung Raya

1 1 6

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknik Instalasi Penerangan Listrik Rumah Sederhana Di SMKN 1 Darul Kamal

0 0 12

PenerapanmModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share disertai Media Powerpoint untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMA N 3 Sragen pada Mata Pelajaran Ekonomi Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Pop Up Book untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan Pelajaran IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Salatiga 10 Semester 2 Tahun Pelaj

0 3 81

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pairshare (TPS) Berbantuan Media Visual dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo Kabupaten

0 3 114