Observasi Teknik Pengumpulan Data
50
Besarnya P Interpretasi
Kurang dari 0,30 Sangat sukar
0,30 – 0,70 Cukup sedang
Lebih dari 0,70 Mudah
Sumber: Sudijono 2008:372 3.7.4 Daya Pembeda
Sebelum menghitung daya pembeda, terlebih dahulu data diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh silai terendah. Kemudian
diambil 27 siswa yang memperoleh nilai tertinggi disebut kelompok atas dan 27 siswa yang memperoleh nilai terendah disebut kelompok bawah. Sudijono
mengungkapkan bahwa menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
D = P
A
– P
B
; dimana P
A
= B
A
dan P
B
= B
B
J
A
J
B
Keterangan: D
= indeks diskriminasi satu butir soal P
A
= proporsi kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir soal yang diolah
P
B
= proporsi kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar butir soal yang diolah
B
A
= banyaknya kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir soal yang diolah
B
B
= banyaknya kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir soal yang diolah
J
A
= jumlah kelompok atas J
B
= jumlah kelompok bawah Sudijono, 2008:389
Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera pada Tabel 9 berikut ini:
Tabel 9. Interpretasi Nilai Daya Pembeda
51
Nilai Interpretasi
Kurang dari 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Sedang
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Sangat baik
Bertanda negatif Buruk sekali
Sumber: Sudijono 2008:389