Pengertian Partisipasi Pengertian Partisipasi Politik

4. Partisipasi keterampilan, yaitu memberikan dorongan melalui keterampilan yang dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya Partisipasi buah pikiran lebih merupakan partisipasi berupa sumbangan ide, pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkan dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang diikutinya. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam suatu program, sifat faktor-faktor tersebut dapat mendukung suatu keberhasilan program namun ada juga yang sifatnya dapat menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell 2009: 6 mengatakan partisipasi yang tumbuh dalam masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu: 1. Usia Faktor usia merupakan faktor yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakat an yang ada. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai dan norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya. 2. Jenis kelamin Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa mengatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah “di dapur” yang berartio bahwa dalam banyak masyarakat peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi semakin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan emansipasi an pendidikan perempuan yang semakin baik, selain itu laki-laki sangat berperan penting dalam kehidupan keluarga karena sebagai kepala rumah tangga yang memegang peranan penting untuk mengatur keluarga serta sebagai pemimpin dalam suatu kelompok sosial masyarakat kepada adat, pemimpin upacara adat dan lain sebagainya. 3. Pendidikan Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap dapat mempengaruhi sikap hidup seseorang terhadap lingkungannya, suatu sikap yang diperluakan bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat. 4. Pekerjaan dan penghasilan Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan menentukan berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang baik dan mencukupi kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Pengertiannya bahwa untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan, harus didukung oleh suasana yang mapan perekonomian. 5. Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada partisipasi seseorang. Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya yang besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan partisipasi adalah bentuk keikutsertaan atau keterlibatan seseorang individu atau warga masyarakat dalam suatu kegiatan tertentu. Keterlibatan individu dalam suatu interaksi sosial dalam suatu kegiatan di masyarakat yang tumbuh dari kesadaran diri sendiri tanpa adanya tekanan atau paksaan serta penuh dengan rasa tanggung jawab

b. Pengertian Politik

Budiardjo 1993:8 mendefinisikan politik sebagai berbagai macam kegiatan yang terjadi di suatu negara, yang menyangkut proses menentukan tujuan dan bagimana cara mencapai tujuan itu. Hoogerwerf dalam Budiardjo 1993:8, mendefinisikan politik sebagai pertarungan kekuasaan. Menurut Elly M. Setiadi dan Usman Kolip 2013:4 politik dapat dipahami sebagai proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Dapat juga dipahami sebagai proses interaksi antara pihak penguasa dan pihak yang dikuasai. Morgenthau dalam Philipus dan Nurul Aini 2004:90 juga mendefinisikan politik sebagai usaha mencari kekuasaan struggle forpower. Menurut Arifin 2014:7 politik merupakan aktivitas-aktivitas manusia dalam masyarakat, terutama tentang perjuangan mengangkat atau memilih penguasa yang berfungsi menetapkan kebijakan pemerintah. Menurut Weinstein dalam Arifin 2014:8 bahwa politik mencangkup juga pembagian nilai-nilai dan kekuasaan oleh yang berwewenang atau pemegang kekuasaan. Aristoteles dalam Maksudi mengemukakan bahwa, “manusia adalah merupakan binatang politik atau politic animal”. Berangkat dari asumsi tersebut, ia mengawali penjelasannya; bahwa hakikat kehidupan sosial sesungguhya merupakan politik, karena interaksi satu sama lain dari dua atau lebih orang sudah pasti akan melibatkan hubungan politik. Hal ini merupakan kecenderungan alami dan tidak dapat dihindarkan oleh manusia dan hanya sedikit orang yang cenderung mengasingkan dirinya daripada bekerja sama dengan orang lain. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat, dalam rangka usaha untuk mendapatkan kekuasaan. a. Sistem Politik Menurut Philipus dan Nurul Aini 2004:104-105 sistem adalah suatu kesatuan yang di dalamnya terdapat unsur-unsur yang saling berkaitan interdependent. Sedangkan politik politics. Berarti berbagai macam kegiatan yang terjadi di dalam suatu negara yang berkaitan dengan proses menetapkan tujuan dan bagaimana menetapkan tujuan itu. Sistem politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi politik yang bekerja dalam suatu unit kesatuan. Berdasarkan definisi tersebut, Gabriel Almond memberikan ciri-ciri sistem politik sebagai berikut : 1. Setiap sistem politik mempunyai struktur politik; 2. Setiap sistem politik menjalankan fungsi politik yang sama, meski kadarnya berbeda; 3. Semua struktur politik melaksanakan banyak fungsi; 4. Semua sistem politik adalah sistem campuran b. Struktur Politik Menurut Philipus dan Nurul Aini 2004:105 struktur politik, yaitu suprastruktur dan infrastruktur politik. Suprastruktur disebut juga the ruler atau penguasa, yang terdiri atas lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Sedangkan infrastruktur atau the ruled adalah masyarakat beserta organisasi yang dibentuknya. Yang termasuk infrastruktur politik adalah partai politikorganisasi politik, ormas, pers, kelompok kepentingan, kelompok enekan, asosiasi-asosiasi, LSM, dan informal leader. Struktur politik berarti badan atau organisasi yang berkenaan dengan urusan negara. Struktur politik adalah pelembagaan hubungan organisasi antara komponen-komponen yang membentuk bangunan itu. Struktur politik adalah alokasi nilai-nilai yang bersifat otoritatif yang dipengaruhi oleh distribusi serta penggunaan kekuasaan. c. Fungsi Politik Menurut Philipus dan Nurul Aini 2004:105-106 setiap sistem politik mempunyai fungsi poitik yang harus dijalankan agar sistem politik tetap berfungsi. Menurut Almond, Fungsi politik terdiri dari 7 fungsi, yaitu : 1. Fungsi input dilakukan infrastruktur politik a. Sosialisasi dan rekruitmen politik; b. Agregasi kepentingan; c. Artikulasi kepentingan; d. Komunikasi politik 2. Fungsi Output dilakukan oleh suprastrukrtur politik a. Rule making pembuatan peraturan, b. Rule application pelaksanaan peraturan,