Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

2.1.2.4 Indikator Persepsi Wajib Pajak

Persepsi manusia dalam menilai suatu objek akan berbeda-beda, dengan demikian harus menggunakan beberapa ruang lingkup yang dapat menarik pikiran manusia agar tertarik membayar pajak. Menurut rahmat 2005, ditentukan indikator persepsi wajib pajak yang berkaitan dengan perpajakan yaitu: a. Memahami sosialisasi pajak yang dilakukan pemerintah. b. Pengetahuan tentang prosedur administrasi perpajakan. c. Pengalaman dalam pelayanan petugas pajak.

2.1.3 Self Assessment System

2.1.3.1 Pengertian Self Assessment System

Menurut Siti Kurnia Rahayu 2009:101 Menjelaskan Bahwa: “Self assessment system adalah suatu system perpajakan yang memberi kepercayaan kepada wajib pajak untuk memenuhi dan melaksanakan sendiri kewajiban dan hak perpajakannya.” Menurut Sri 2003:8 definisi Self Assessment system adalah “Sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang penuh kepada wajib pajak untuk menghitung, melaporkan ke kantor pelayanan pajak dan menyetor pajaknya sendiri ke kas Negara” menurut Mardiasmo 2005:207 pengertian self assessment system Yaitu: “memberi wewenang penuh kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan menyetorkan dan melaporkan sendiri besarnya hutang pajak” Sedangkan menurut John Hutagaol 2007:7 menjelaskan tentang Self assessment system yaitu: “Self assessment system adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang” Dari pengertian diatas dapat disimpulkan Self Assessment system adalah suatu system yang pelaksanaan pemungutan pajak diserahkan sepenuhnya kepada wajib pajak sehingga pemerintah hanya melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pajak yang dihitung rakyatnya.

2.1.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Self Assessment

System Agar self Assessment System ini bias menjadi berhasil sesuai dengan harapan fiskus maka berhasil sesuai dengan harapan fiskus, maka pastinya ada beberapa factor yang mempengaruhinya yang harus diperhatikan baik oleh fiskus maupun oleh wajib pajak sebagaimana dinyatakan oleh Rachmat Soemitro dalam Harapan 2004:44 Bahwa keberhasilan Self Assessment System ditentukan oleh: a. Kesadaran pajak dari wajib pajak b. Kejujuran wajib pajak c. Hasrat untuk membayar ajak d. Disiplin dalam membayar pajak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

4 30 56

Self Assessment System Dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada KPP Pratama Bandung Karees)

1 15 74

Pengaruh Penerapan Self Assessment System Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada WP Badan Di KPP Pratama Bandung Tegallega)

0 2 1

Pengaruh Penerapan Self Assessment System Dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (survey Pada KPP Pratama Bandung Cibeunying)

0 9 1

Pengaruh Kualitas Pelaporan Keuangan Terhadap Pemeriksaan Pajak Dan Implikasinya Terhadap Tax Evasion (Survey Pada wajib Pajak Badan Di KPP Madya Bandung)

0 2 1

Pengaruh Perilaku Wajib Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Self Assessment System (Survey Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

0 2 1

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi keuangan Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Pelaksanaan self Assessment System (Survei Pada Kantor pelaynana Pajak Pratama Soreang )

2 16 43

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Pelaksanaan Self Assessment System dan Implikasinya Pada Kepatuhan Perpajakan (Survey pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas)

6 34 82

Pengaruh teknologi informasi, sanksi pajak dan self assessment system terhadap kepatuhan pajak : (survey terhadap wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

7 25 76

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Badan dan Kualitas Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Efektivitas Sistem Self Assessment.

0 0 15