Desain penelitian Metode Penelitian

3 Proses peneltian meliputi : 1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesisi 5. Metode penelitian 6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan Berdasarkan proses penelitian yang telah dijelaskan diatas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Sumber masalah Membuat identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian sehingga mendapatkan judul sesuai masalah yang ditemukan. Identifikasi masalah ditemukan dari adanya fenomena yang terjadi di masyarakat, seperti Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi dan Persepsi Wajib Pajak terhadap pelaksanaan Self Assessment System Pada KPP Madya Bandung. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data, Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas informasi akuntansi pada KPP Madya Bandung 2. Bagaimana persepsi wajib pajak pada KPP Madya Bandung 3. Bagaimana pelaksanaan self assessment system Pada KPP Madya Bandung 4 4. Seberapa besar pengaruh kualitas informasi akuntansi keuangan dan persepsi wajib pajak terhadap pelaksanaan self assessment system secara parsial dan simultan. Pada KPP Madya Bandung. 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan. Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara berhipotesis, maka peneliti mengkaji teori-teori yang relevan dengan masalah pada variabel Kualitas informasi akuntansi, persepsi wajib pajak, dan self assessment system. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian hipotesis. Telaah toritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan rasional. 4. Pengujian hipotesis Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris faktual. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah Pengaruh Kualitas Informasi akuntansi dan Persepsi Wajib pajak terhadap Pelaksanaan Self Assessment System. 5. Metode penelitian Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode deskriftif dan verifikatif. Metode deskriftif digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama, kedua dan ketiga yaitu: 5 1. Bagaimana kualitas informasi akuntansi pada KPP Madya Bandung 2. Bagaimana persepsi wajib pajak pada KPP Madya Bandung 3. Bagaimana pelaksanaan self assessment system KPP Madya Bandung Sedangkan metode verivikatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah keempat yaitu: Seberapa besar pengaruh kualitas informasi akuntansi keuangan dan persepsi wajib pajak terhadap pelaksanaan self assessment system secara parsial dan simultan. Pada KPP Madya Bandung 6. Menyusun instrument penelitian Setelah metode penelitian yang yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrument penelitian. Instrument ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrument yang digunakan sebagai alat pengumpul data berbentuk kuesioner tertutup. 7. Kesimpulan Kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan masalah dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang Digunakan Unit Analisis Time Horizon T-1 Descriptive Descriptive dan Survey Wajib Pajak Orang Pribadi Cross Sectional T-2 Descriptive Descriptive dan Survey Wajib Pajak Orang Pribadi Cross Sectional T-3 Descriptive Descriptive Wajib Pajak Cross 6 dan Survey Orang Pribadi Sectional T-4 Descriptive dan Explanatory Survey Descriptive Explanatory Survey Wajib Pajak Orang Pribadi Cross Sectional Sumber : Umi Narimawati 2007:85

3.2.2 Operasionel Variabel

Sebelum mengadakan penilaian dalam penelitian, penulis harus menentukan operasional variabel, hal ini dimaksudkan agar dapat mempermudah dalam melakukan penelitian Menurut Jonathan Sarwono 2006:67 Operasional variabel adalah: “Variabel harus didevinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara suatu variabel dengan lainnya dan pengukurannya” Masih menurut Jonathan Sarwono 2006:67 manfaat operasional variabel adalah: 1. Mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikan 2. Menunjukan bahwa suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi operasional 3. Mengetahui bahwa devinisi operasional bersifat unik dalam situasi dimana definisi ter sebut harus digunakan.” Sedangkan variabel itu sendiri menurut Sugiyono 2008:59 adalah: “Suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya” Adapun Variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen X 1 dan X 2 Variabel independen adalah variabel yang tidak terkait oleh factor-faktor lain, tetapi mempunyai pengaruh terhadap variabel lain. 7 Seperti yang diuangkapkan oleh sugiyono 2008:59 “variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen” Variabel independen dalam penelitian ini adalah kualitas informasi akuntansi keuangan dan perpsepsi wajib pajak 2. Variabel Devenden Y Variabel dependen sering disebut sebagai variabel, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut juga sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah self assessment system. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Indikator Skala Kualitas Informasi Akuntansi keuangan X 1 Salah satu unsur yang terkait dengan penyelenggaraan pembukuan wajib pajak adalah laporan keuangan Informasi Akuntansi Keuangan. Gunadi 2001 menerangkan bahwa Kualitas utama agar informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan, minimal harus berintikan relevansi, keandalan, komparabilitas, dan konsistensi. Jika unsur-unsur tadi bobotnya kurang, maka informasi akuntansi tidak akan berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 1. Akurat 2. Ketetapan 3. Relevan 4. Lengkap Gunadi 2001 Ordinal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

4 30 56

Self Assessment System Dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada KPP Pratama Bandung Karees)

1 15 74

Pengaruh Penerapan Self Assessment System Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada WP Badan Di KPP Pratama Bandung Tegallega)

0 2 1

Pengaruh Penerapan Self Assessment System Dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (survey Pada KPP Pratama Bandung Cibeunying)

0 9 1

Pengaruh Kualitas Pelaporan Keuangan Terhadap Pemeriksaan Pajak Dan Implikasinya Terhadap Tax Evasion (Survey Pada wajib Pajak Badan Di KPP Madya Bandung)

0 2 1

Pengaruh Perilaku Wajib Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Self Assessment System (Survey Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

0 2 1

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi keuangan Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Pelaksanaan self Assessment System (Survei Pada Kantor pelaynana Pajak Pratama Soreang )

2 16 43

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Pelaksanaan Self Assessment System dan Implikasinya Pada Kepatuhan Perpajakan (Survey pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas)

6 34 82

Pengaruh teknologi informasi, sanksi pajak dan self assessment system terhadap kepatuhan pajak : (survey terhadap wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

7 25 76

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Badan dan Kualitas Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Efektivitas Sistem Self Assessment.

0 0 15