Analisis Tata Letak. Analisis Data Proses dan Urutan Proses.

6.1.1. Analisis Tata Letak.

Analisis terhadap tata letak lantai produksi memperlihatkan bahwa lantai produksi pengolahan kelapa sawit di PT. Nubika Jaya dibagi kedalam beberapa stasiun, diantaranya adalah stasiun penerimaan dan penimbangan buah, stasiun perebusan, stasiun utilitas, stasiun pemisahan berondolan, stasiun kempa, stasiun pemurnian, stasiun kernel dan tangki timbun CPO. Lintasan produksi yang baik berdampak pada kelancaran aliran produksi dalam hal ini lintasan produksi PT. Nubika Jaya yang saat ini diterapkan belum baik, hal ini menyebabkan aliran material pada lantai produksi terganggu sehingga terjadi gerakan balik back tracking. Lantai produksi memiliki satu kegiatan back tracking yaitu pada stasiun perebusan menuju stasiun pemisahan berondolan sebesar 65 meter.

6.1.2. Analisis Data Proses dan Urutan Proses.

Analisis data proses maupun urutan proses yang dilakukan berkaitan dengan langkah-langkah proses produksi, fasilitas produksi, jarak antar departemen atau departemen pendukung yang terlibat dan sebagainya. Proses produksi pembuatan Minyak Sawit CPO di lantai produksi dapat dilihat dengan menggunakan flow chart. Dari flow chart Tabel 6.2 yang telah disusun dapat terlihat urutan proses produksi mulai dari penerimaan awal buah sawit sampai ke penimbunan minyak sawit serta waktu yang dibutuhkan untuk pembuatannya. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.2. Flow Chart Pengolahan Kelapa Sawit Keterangan Langkah Uraian Aktivitas Penerimaan dan Penimbangan Dibawa ke Perebusan Perebusan buah Di bawa ke Steam Boiler Steam Boiler Dibawa ke Pemisahan Berondolan Kempa Dibawa ke Kempa Pemisahan Berondolan Pemurnian Dibawa ke Pemurnian Dibawa ke Recovery Kernel Recovery Kernel Tangki Timbun CPO Dibawa ke Tangki Timbun 1 5 4 3 2 10 9 8 7 6 15 14 13 12 11 Nama Produk : Crude Palm Oil Uraian Proses : Kerjakan pengolahan, selesaikan Departemen : Produksi Pabrik : PT. Nubika Jaya Dicatat Oleh : Yudi Daeng Universitas Sumatera Utara Pada analisis jarak perpindahan terlihat bahwa jarak antar mesin di ruang produksi kelapa sawit CPO tidak tertata dengan baik dimana terdapat jarak antar mesin yang sangat jauh, hal ini menyebabkan perpindahan bahan harus menempuh jarak yang jauh dan mengakibatkan waktu produksi menjadi lebih lama. Adapun jarak perpindahan antar departemen tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3. Jarak Perpindahan Antar Stasiun Pada Layout Awal No. Departemen Asal Departemen Tujuan Jarak m 1 A B 101 2 B C 65 3 C D 15 4 D E 18 5 E F 10 6 F G 18 7 G H 30 Sumber : Pengolahan Data

6.1.3. Analisis Volume Produksi.