2.6. Operasi dan Produksi.
Operasi dan produksi adalah bidang yang bertanggung jawab langsung atas pembuatan barang dan jasa yang menjadi output perusahaan. Bidang ini
merupakan wadah bagi perusahaan untuk menggabungkan kemampuan perusaahn dengan kebutuhan atau keinginan pemakai di pasar. Berbagai hal yang harus
dipertimbangkan dalam perumusan kebijakan di bidang operasi dan produksi ini, antara lain: Pardede, 2011:129
1. Jenis barang atau jasa yang dibuat serta ciri-ciri dan sifat-sifat barang tersebut.
2. Jenis kebutuhan yang akan dipenuhi: barang-barang akan dibuat untuk persediaan made to stock ataukah berdasarkan pesanan made to
order. 3. Jadwal dan tingkat pengembangan barang dan pembuatan barang
baru. 4. Tempat kedudukan perusahaan yang meliputi kedudukan kantor dan
kilang. 5. Tata letak pusat-pusat kerja: tata letak menurut barang product
layout atau tata letak menurut pekerjaan process layout. 6. Bauran jumlah dan jenis manusia dan mesin pada kegiatan
pengolahan. 7. Daya kerja capacity perusahaan: disesuaikan dengan permintaan
atau dengan rencana pengembangan perusahaan. 8. Tingkat pemeliharaan dan jadual penggantian mesin-mesin.
Universitas Sumatera Utara
9. Siasat pembuatan barang: tingkat produksi tetap, menurut permintaan atau luwes.
10. Standard dan rancangan pekerjaan. 11. Mutu barang atau jasa yang dibuat: mutu yang sebenarnya quality in
real atau mutu menurut pemakai quality in perception. 12. Tingkat penguasaan teknologi dan tingkat kesegeraan penyesuaian
terhadap teknologi baru.
2.7. Penelitian Terdahulu
1. Rachmad Hidayat Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 2 No.1 2014: 37-44. Melakukan penelitian dengan judul “Perancangan Ulang Shop Floor Layout
Untuk Meminimasi Waste ”.
Dalam peneltiannya melakukan beberapa langkah diantaranya menentukan mesin yang akan diatur layout-nya, membuat matriks hubungan antar mesin,
menghitung space yang dibutuhkan tiap mesin dan menghitung nilai Total Closeness Rating TCR. Penelitian ini membandingkan layout awal dengan
layout usulan. Jarak perpindahan menurun 31,3. Ongkos matrial handling menurun 28,54. Waste menunggu, potential failure mode yang dapat
diminimasi. Lama produk berada dalam lintasan produksi lebih cepat menjadi 8,73 jam per produksi. Flow time per produksi mengalami penurunan 8,29.
Efisiensi lintasan produksi meningkat 5,64. 2. Vincentia Kitriastika and friends JITI, Vol. 12 No.1 Juni 2013:83-95 ISSN
1412-6869. Melakukan penelitian dengan ju dul “A Redesign Layout To
Increase Productivity Of A Company ”.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilakukan disebuah pabrik pembuatan ban mobil penumpang yang berlokasi di daerah Sunter, Jakarta Utara. Dengan tujuan untuk
meningkatkan produktivitas perusahaan, fokus dari penelitian ini diarahkan kepada melalukan perancangan ulang layout pabrik tersebut. Masalah utama
yang dihadapi perusahaan adalah material yang dihasilkan oleh perusahaan tidak berada di satu lokasi, menyebabkan timbulnya masalah jarak dan waktu
yang berujung kepada ketidakefisian layout. Perancangan ulang layout menggunakan metode SLP dan analisis aliran yang akan mendukung
keseimbangan lintasan agar tercipta layout yang baik. Dengan menggunakan software ARENA untuk mensimulasi dan menganalisa masalah dalam proses
produksi dan dengan membandingkan alternatif layout untuk memutuskan layout terbaik. Adapun layout terbaik berdasarkan simulasi dan metode SLP
yang didukung analisis aliran dan keseimbangan lintasan akan digunakan sebagai masukan untuk perusahaan.
3. Uttapol Smutkupt dan Sakapoj Wimonkasame Proceedings of the International Multiconference of Engineers and Computer Scientists, Vol II
March 2009: 1820 . Melakukan penelitian dengan judul “Plant Layout
Design with Simulation”. Pada masa sebelumnya, banyak cara-cara yang dilakukan untuk merancang
layout lantai produksi. Yang paling terkenal dan banyak digunakan adalah metode CRAFT Computerize Relative Allocation Facilities Technique.
Namun hasil yang dikeluarkan oleh metode CRAFT terbatas. Hasil tersebut hanya menunjukkan rancangan dengan biaya perpindahan yang minimum
antar departemen. Sebagai tambahan dilakukan teknik simulasi untuk mendapatkan informasi yang lebih terkait rancangan seperti waktu total,
Universitas Sumatera Utara
waktu menunggu dan utilisasi. Untuk menambahkan simulasi tersebut, digunakan Microsoft Visual Basic yang bertujuan meningkatkan sistem dasar
dari metode CRAFT. Kemudian hasil tersebut akan dikoneksikan dengan sistem ARENA. Akhirnya, sistem simulasi akan mengirim kembali laporan
dalam bentuk formulir visual basic.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN