17
mengikuti microteaching dikelompokkan dalam kelompok kecil, dan melakukan simulasi pembelajaran yang sesuai dengan situasi dalam lingkungan sekolah
menengah. Satu mahasiswa berperan sebagai guru dan mengajar teman satu kelompok yang berjumlah ±12 orang dan di awasi oleh dua orang dosen yang
kemudian akan menjadi Dosen Pembimbing Lapangan. Dosen pembimbing microteaching yaitu Ibu Siti Umniyatie dan Bapak Yuni Wibowo akan memberikan
masukan, baik berupa kritik maupun saran pada akhir mahasiswa selesai melakukan praktik mengajar termasuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, LKS, Media,
Metode dan penampilan mahasiswa saat mengajar. Berbagai macam metode dan media pembelajaran diujicobakan dalam kegiatan ini, sehingga mahasiswa
memahami media yang sesuai untuk setiap materi serta keterampilan bertanya yang baik saat mengajar agar guru mampu membimbing peserta didik dalam memahami
konsep pembelajaran. Pengajaran mikro bertujuan untuk membekali mahasiswa agar lebih siap dalam melaksanakan PPL, baik segi materi maupun penyampaian metode.
Hasil dari pembelajran microteaching ini sangat berpengaruh terhadap kesiapan mahasiswa untuk melakukan pembelajaran nyata di lapangan secara teknis.
B. Penerjunan PPL
Sebelum pelaksanaan PPL dari pihak universitas yang diwakilkan oleh salah satu dosen pembimbing melakukan penerjunan ke sekolah sehingga mahasiswa
memiliki “izin” untuk memulai kegiatan observasi, yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang dapat dikembangkan untuk pembuatan program PPL. Pelaksanaan ini
dilakukan pada bulan Februari 2015.
C. Observasi kegiatan mengajar di SMA Negeri 1 Ngemplak
Observasi dilakukan dalam dua bentuk, yaitu observasi pra PPL dan observasi kelas pra mengajar.
a. Observasi pra PPL
Observasi pra PPL dilakukan setelah penerjunan pada bulan Februari dan
selama pengajaran microteaching berlangsung, sekaligus dilakukan koordinasi
sebelum dimulainya praktek pelaksanaan lapangan. Observasi ini meliputi, observasi proses pembelajran, observasi siswa, dan observasi laboratoium dan
lingkungan sekolah. Proses pembelajaran setelah diobservasi, men unjukkan bahwa metode yang
sering digunakan yaitu metode ceramah dan guru berperan sebagai
center
pembelajaran. Cara pengelolaan kelas dan strategi pembelajran masih kurang
18
variatif sehingga kelas masih perlu pembenahan. Pada observasi ini, mahasiswa memperoleh informasi dan contoh-contoh RPP dan silabus yang sangat
bermanfaat dan membantu mahasiswa untuk mempelajari RPP yang baik, contoh silabus dab bagaimana pembagian waktu pembelajaran yang baik dan sesuai
dengan SMA Negeri 1 Ngemplak. Observasi siswa memberikan informasi bahwa siswa masih kurang antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Partisipasi siswa masih kurang terhadap pertanyaan dan pernyataan guru terkait materi pembelajran. Siswa cenderung
lebih senang bermain dengan handphone, atau “mainan” lain disekitar. Siswa masih belum bisa berkonsentrasi pada isi ceramah dan pelajaran yang diberikan
oleh guru. Berdasarkan observasi Laboratorium menunjukkan kondisi dan kesiapan
laboratorium untuk digunakan sebagai penunjang pembelajaran biologidapat dikatakan cukup. Bahan-bahan berupa cairan kimia dan padatan kimia tersedia
dalam laboratorium namun masih belum tertata dengan baik. Kondisi tempat penyimpanan masih kurang baik dan kurang nyaman sehingga diperlukan
pembenahan. Kondisi mikroskop tidak semuanya dapat digunakan. Preparat yang dapat diamati menggunakan mikroskop masih sangat terbatas.
b. Observasi kelas pra mengajar
Observasi kelas pra mengajar dilakukan di dalam kelas pada saat guru melakukan pembelajaran. Observasi pra mengajar dilakukan tiga hari yaitu pada
kelas yang akan digunakan untuk praktik mengajar yaitu kelas XA, XD dan XI IPA 2, namun kegiatan observasi ini juga dilakukan dikelas selain kelas tersebut
untuk memperoleh informasi tambahan. berdasarkan observasi ini, diperoleh informasi berupa situasi kelas, kondisi dan keaktifan peserta didik, rencana
konkret untuk mengajar seperti RPP yang sesuai dengan kondisi siswa dan materi, serta cara pengelolaan kelas yang tepat yang sesuai dengan tipikal siswa pada
masing-masing kelas. Dalam observasi ini, mahasiswa melakukan penyebaran angket untuk mengetahui miat belajar siswa dan keinginan siswa dalam
mempelajari biologi, sehingga kelas akan dibentuk sesuai dengan keinginan siswa. Berdasarkan angket tersebut, siswa menginginkan diperbanyak kegiatan
praktikum, kegiatan diluar kelas, berdiskusi dan kuis atau
game.
Sebagai tambahan motivasi, berdasarkan analisis situasi, mahasiswa memberlakukan sistem poin
yang tidak diakumulasi dan sistem
prize
untuk siswa yang memiliki nilai paling tinggi di kelas dan paling aktif.
19
c. Konsultasi dengan guru pembimbing
Konsultasi dilakukan sebelum dimulainya PPL untuk menentukan kelas mana yang akan diajar, materi ajar dan jadwal ajar. Selain itu mahasiswa melakukan
konsultasi dengan guru pembimbing untuk konsultasi mengenai RPP, media, metode dan hal-hal terkait kebutuhan program PPL mahasiswa. Guru pembimbing
terkait, membimbing mahasiswa dengan baik dan sabar. Guru juga dapat diajak bekerjasama dan bertukar pikiran dengan baik.
D. Penyusunan Program kerja