Usaha untuk mengatasi hambatan

33 d. Hambatan terkait karakter dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran. Karakter siswa yang masih senang sibuk sendiri, ribut, dan masih senang bermain gadget membuat guru harus lebih sabar dan pandai untuk mengatasi hal tersebut sehingga tidak mengganggu kelas. Kemampuan siswa juga masih kurang, sehingga siswa membutuhkan penjelasan lebih. Meski demikian, siswa paham akan kemampuannya namun tidak ditunjang dnegan keinginan untuk membaca informasi dari buku, internet, atau sumber belajar lain. Siswa lebih senang menerima dari guru. Hambatan-hambatan terkait karakter dan kemampuan siswa, menyebbakan mahasiswa harus berpikir ekstra untuk memberi perlakuan yang tepat pada masing-masing kelas. Selain itu, pemilihan metode dan media dalam RPP dan pembelajarnnya juga hars disesuaikan dengan karakter siswa. e. Teknik mengelola kelas Hal ini berkaitan dengan maslah karakter siswa dan kemampuan siswa. Teknik mengelola kelas harus tepat sehingga kelas tidak gaduh meskipun jumlah murid banyak. Terkadang, teknik pengeloln kelas yang diterapkan dalam kelas yang sama, dapat diterima oleh beberapa siswa dan tidak dapat mengatasi permasalahan siswa yang lain. Hal ini menjadi hambatan tersedniri dalam pelaksanaan PPL.

4. Usaha untuk mengatasi hambatan

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi yaitu : a. Hambatan saat menyiapkan administrasi pengajaran. Hambatan ini dapat diatasi dengan mempelajari RPP, LKS dan Prosem yang telah disusun sebelumnya baik oleh guru pembimbing, internet dan laporan- laporan sebelumnya. Selain itu dapat diatasi dengan melakukan konsultasi dengan teman satu prodi dan teman sejawat. b. Hambatan dalam pembagian materi yang akan diajarkan. Untuk mengatasi hal ini, mahasiswa menyusun RPP yang berbe-beda untuk tiap pertemuan, sehingga sesuai dengan materi yang akan dilakukan. Selain itu pemilihan metode dan media yang tidak terlalu memerlukan waktu yang banyak 34 sehingga pembelajaran dan penyampaian materi dapat tersampaikan dengan baik dan tidak ada penundaan materi. c. Hambatan dalam penyediaan media pengajaran. Mahasiswa menyediakan media kreatif lain, dan meminimalisir penggunaan media LCD untuk presentasi. LCD kebanyakan digunakan untuk pemutaran video. Media yang digunakan dapat berupa charta, LKS, puzzle, pengamatan mikroskop dan gambar-gambar print-out. Jika memerlukan LCD, mahasiswa meminjam ruangan laboratorium lebih awal yaitu satu hari sebelum. LCD portable yang ingin digunakan dipinjam lebih awal atau menyepakati untuk menggunakan setelah pengguna sebelumnya. d. Hambatan terkait karakter dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran. Hal ini diatasi dengan penyebaran angket pada awal pertemuan untuk mengetahui keinginan siswa dalam belajar biologi. Setelah itu, mahasiswa menggunakan metode dan media yang sesuai dengan keinginan siswa sehingga dapat menarik perhatian siswa. mahasiswa juga mengingatkan siswa untuk selalu belajar, mendengarkan penjelasan dan membaca dari sumber lain selain dari pembelajaran di kelas. Guru membentuk kelompok, untuk mengatasi kemampuan siswa yang variatif, sehingga mereka saling membantu antar anggota kelompok. Siswa yang dianggap paling gaduh, dijadikan ketua kelompok untuk meminimalisir terjadinya keributan di kelas. e. Teknik mengelola kelas Dalam mengelola kelas, mahasiswa sebagai guru selalu membuat kelompok diskusi dengan satu orang ketua yang bertanggung jawab atas jalannya diskusi. Siswa yang dianggap paling gaduh, dijadikan ketua kelompok untuk meminimalisir terjadinya keributan di kelas. Ketua harus mampu memanajemen teman sekelompok sehingga poin kelompok tidak berkurang. Meski demikian poin ini sebenarnya tidak diakumulasi hanya digunakan untuk membuat siswa lebih termotivasi. Mahasiswa juga menerapkan sistem poin untuk siswa yang aktif dengan harapan semua siswa termotivasi untk belajar. Mahasiswa juga tidak segan-segan menegur dengan nada peringatan untuk kelas yang masih saja ribut meski telah ditegur berulang-ulang. Mahasiswa juga menyelingi kegiatan pembelajaran dengan bercanda sehingga kelas lebih menyenangkan. Media dam metode pembelajaran berupa kuis dan game juga merupakan salah satu teknik untuk mengelola kelas sehingga kelas lebih dapat dikondisikan. 35

H. Refleksi Kegiatan PPL

Dokumen yang terkait

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BIMOMARTANI, NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA 10 AGUSTUS - 19 SEPTEMBER 2015.

0 1 187

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BIMOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN YOGYAKARTA 10 AGUSTUS - 19 SEPTEMBER 2015.

0 0 77

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK LOKASI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BIMOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN YOGYAKARTA 10 Agustus-19 September 2015.

0 1 111

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PERIODE 10 AGUSTUS – 12 SEPTEMBER 2015 SMP NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN.

0 0 165

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PERIODE 10 AGUSTUS – 12 SEPTEMBER 2015 SMP NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN Jangkang,Widodomartani, Ngemplak, Sleman Kode Pos:, Telp: (0274) 885664.

0 0 154

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BIMOMARTANI, NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2015.

0 0 109

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PERIODE 10 AGUSTUS – 12 SEPTEMBER 2015 SMP NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN Jangkang,Widodomartani, Ngemplak, Sleman.

0 0 88

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2015 LOKASI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BIMOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 112

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK (Jl. Jangkang-Manisrenggo Bimomartani,Ngemplak, Seleman,Yogyakarta).

0 0 119

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK ( 1 Juli 2014 – 17 September 2014) Jl. Cokrogaten, Bimomartani, Ngemplak Sleman KABUPATEN SLEMAN.

0 0 255