Emisi Kendaraan Bermotor PERKEMBANGAN TEKNOLOOGI OTOMOTIF RENDAH EMISI

Gambar 5. Crash test pada kendaraan Sejalan dengan kebutuhan akan efisiensi dan tuntutan terhadap lingkungan, maka beberapa produsen terus mengembangkan teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Beberapa terobosan dan hasil pengembangan tersebut dapat kita jumpai dengan tampilnya teknologi kendaraan hybrid engine maupun fuel cell engine yang mampu mereduksi emisi lebih rendah. Pertumbuhan dan perkembangan teknologi otomotif hingga saat ini selalu diarahkan dan diupayakan untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan yang timbul akibat pengoperasian kendaraan bermotor. Beberapa permasalahan yang timbul dari pengoperasian kendaraan bermotor tersebut diantaranya : a. Peningkatan pencemaran udara yang disebabkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor baik yang berasal dari knalpot tail pipe maupun dari evaporasi bahan bakar b. Peningkatan jumlah kebutuhan bahan bakar energi karena pertumbuhan kendaraan yang semakin meningkat c. Peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas karena pengoperasian kendaraan bermotor Permasalahan tersebut harus mendapat perhatian dan penanganan serius baik melalui regulasi sistem transportasi, perbaikan kualitas bahan bakar dan perbaikan teknologi kendaraan bermotor baik terhadap motor penggerak maupun sistem kendali yang terdapat pada kendaraan.

1. Emisi Kendaraan Bermotor

Isu penting saat ini bagi sebagian besar masyarakat di dunia adalah perubahan iklim secara global yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu masalah penting yang sedang dihadapi oleh beberapa negara di dunia dan Indonesia saat ini, dimana permasalahan tersebut semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi di kota-kota besar. Beberapa isu global yang hingga saat ini menjadi pembicaraan hangat adalah adanya pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan iklim yang disebabkan oleh cemaran dari gas rumah kaca green house gas. Pencemaran udara, terutama di kota-kota besar di dunia dan Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung dan Medan telah menyebabkan menurunya kualitas udara sehingga mengganggu kenyaman bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan 28 serta keseimbangan iklim global. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan karena penggunaan bahan bakar fosil untuk sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan dan kebakaran lahan. Dampak negatif akibat menurunnya kualitas udara cukup berat terhadap lingkungan terutama kesehatan manusia yaitu dengan menurunnya fungsi paru, peningkatan penyakit pernapasan, dampak karsinogen dan beberapa penyakit lainnya. Selain itu pencemaran udara dapat menimbulkan bau, kerusakan materi, gangguan penglihatan dan dapat menimbulkan hujan asam yang merusak lingkungan. Untuk mengantisipasi dan menanggulangi dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan perlu adanya upaya-upaya nyata dari semua pihak baik instansi pemerintah, swasta, perguruan tinggi dan masyarakat luas sesuai dengan bidang tugas masing- masing. Upaya penanggulangan pencemaran udara pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan mutu udara untuk kehidupan. Upaya ini meliputi pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta pemulihan mutu udara dengan melakukan inventarisasi mutu udara ambien, pencegahan sumber pencemar baik sumber pencemar bergerak maupun tidak bergerak dan gangguan serta penanggulangan keadaan darurat akibat pencemaran udara. Pelaksanaan pencegahan Pencemaran udara terutama dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran. Kegiatan ini dilaksanakan antara lain melalui penetapan baku mutu udara ambien dan emisi.

2. Emisi gas Buang Kendaraan Bermotor