Gejala Tumor ovarium Tumor Ovarium Dalam Kehamilan

D. Gejala Tumor ovarium

1. Gejala klinis Tumor ovarium sangat bervariasi yaitu: a. Tanpa gejala apapun, karena besarnya bervariasi, gejalanya tidak menentu. Mungkin hanya ketidak nyamanan di perut bagian bawah. b. Setelah besarnya tertentu, pasien mencari pertolongan karena merasa perutnya membesar dan menimbulkan gejala perut terasa penuh dan sering sesak napas, karena perutnya tertekan oleh besarnya kista Manuaba, 2009. Gejala penyakit dapat datang sebagai akibat penyulit kista indung telur diantaranya sakit mendadak pada perutnya karena terdapat perdarahan, kista, terpelintirnya tangkai kista atau kista pecah.Kista telah mengalami degenerasi ganas dengan gejala penderita kurus, perut terdapat cairan asites, dan sudah terdapat anak sebarnya Manuaba, 2009. 2. Menurut Anolis 2011, gejala tumor dapat berupa: a. Menstruasi datangnya terlambat yang sering disertai timbulnya rasa yang sangat nyeri. b. Nyeri, perasaan penuh atau tertekan di daerah perut c. Serangan nyeri tajam yang muncul mendadak pada perut bagian bawah. d. Tumbuhnya rambut pada bagian wajah dan bagian tubuh lainnya e. Pembengkakan pada tungkai bawah yang biasanya tidak disertai adannya rasa sakit f. Gangguan kencing dan sukar buang air besar. Universitas Sumatera Utara 3. Menurut Yatim 2008, gejala tumor ovarium dapat berupa: a. Rasa nyeri yang menetap di rongga panggul disertai rasa agak gatal b. Rasa nyeri sewaktu bersetubuh atau nyeri rongga panggul kalau tubuh bergerak. c. Rasa nyeri segera timbul siklus menstruasi selesai. Perdarahan menstruasi tidak seperti biasa. Mungkin perdarahan lebih lama, mungkin lebih pendek, atau mungkin tidak keluar darah menstruasi pada siklus biasa atau siklus menstruasi tidak teratur.

E. Tumor Ovarium Dalam Kehamilan

Pembesaran ovarium kurang dari 6 cm yang ditemukan pada awal kehamilan biasanya mencerminkan pembentukan korpus luteum. Satu dari 1.500 kehamilan mendapat komplikasi tumor yang terdeteksi secara klinis, berdiameter 50 mm. Jika pemeriksaan ultrason dilakukan secara rutin, tumor ovarium dapat dideteksi pada 1 dari 200 kehamilan. Kebanyak tumor karena kista, biasanya karena pembesaran korpus luteum, yang dapat hilang secara spontan Llewelyn dan Jones,2001. Pada kehamilan yang disertai kista ovarii seolah – olah terjadi perebutan ruangan, ketika kehamilan makin membesar. Oleh karena itu, kehamilan dengan kista memerlukan operasi untuk mengangkat kista tersebut pada usia kehamilan 16 minggu. Kebanyakan adalah kistadenoma serosa, sedikit kistadenoma musinosa dan keduanya meliputi 65 persen dari semua neoplasma yang menjadi penyulit pada kehamilan. Teratoma mencakup 25 persen. Sisanya 10 persen terdiri dari berbagai tumor ovarium lainnya Llewelyn dan Jones,2001. Universitas Sumatera Utara Bahaya melangsungkan kehamilan bersama dengan tumor ovarii adalah dapat terjadi gangguan pertumbuhan janin yang akhirnya mengakibakan abortus, kematian dalam rahim. Pada kedudukan kista di pelvis minor, persalinan dapat terganggu dan dan memerlukan penyelesaian dengan jalan operasi seksio sesaria. Pada kedudukan kista ovarii di daerah fundus uteri, persalinan dapat berlangsung normal tetapi bahaya postpartum mungkin menjadi torsi kista, infeksi sampai abses. Oleh karena itu, segera setelah persalinan normal bila diketahui terdapat kista ovarii, laparotomi dilakukan untuk mengngkat kista tersebut. Manuaba,2010.

F. Klasifikasi