initiating structure yang tinggi memiliki kebenaran untuk mencapai keberhasilan manajemen. Hal ini disebabkan kombinasi gaya cosideration yang tinggi dan initiating structure yang tinggi
akan menghasilkan dasar yang kuat untuk mencapai kepemimpinan yang efektif yang mendukung ketercapaian tujuan manajemen.
Berdasarkan berbagai teori dan pendapat tersebut dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa kombinasi gaya kepemimpinan dengan kadar consideration yang tinggi dan initiating
structure yang tinggi akan menghasilkan kepemimpinan yang efektif dalam mencapai keberhasilan manajemen atau organisasi. Apabila kadar gaya kepemimpinan consideration
rendah menurun, meskipun kadar gaya initiating structure tinggi, maka efektivitas kepemimpinan juga akan menurun, sehingga tingkat keberhasilan organisasi juga akan
menurun. Apalagi jika kadar kedua gaya kepemimpinan tersebut sama-sama rendah menurun, maka efektivitas kepmimpinan akan semakin rendahmenurun, sehingga tingkat
keberhasilan manajemenorganisasi juga akan semakin rendahmenurun. Analog dengan kesimpulan di atas, maka di dalam organisasi KUD dapat dikatakan
bahwa apabila gaya kepemimpinan pengurus menunjukkan kadar consideration yang tinggi, efektivitas kepemimpinan pengurus akan tinggi, sehingga tingkat keberhasilan organisasi
KUD pun akan semakin tinggi. Sebaliknya apabila kadar consideration rendah menurun, maka efektivitas kepemimpinan pengurus akan semakin rendah menurun, sehingga tingkat
keberhasilan organisasi KUD juga akan cenderung semakin rendah menurun.
6. Budaya Organisasi dan Keberhasilan Organisasi KUD
Budaya organisasi memang perlu diadaptasi oleh segenap karyawan yang ada dalam organisasi, terutama karyawan baru. Gibson 2003: 198 menjelaskan bahwa proses
sosialisasi budaya organisasi kepada karyawan baru harus dilakukan secara bertahap, tidak perlu segenap budaya organisasi diindoktrinasikan kepada karyawan baru, karena karyawan
baru memliki kemampuan alami untuk mengadaptasi budaya yang baru mereka hadapi. Sosialisasi budaya organisasi kepada karyawan baru ini dimaksudkan agar karyawan baru
bisa segera melakukan adaptasi terhadap budaya organisasi. Dengan semakin cepat mereka mengadaptasi budaya organisasi, maka produktivitas kerja, komitmen, dan mobilitasnya akan
semakin meningkat. Dalam proses sosialisasi budaya organisasi Gibson 2003:319-320 menyebutkan tiga
tahap sosialisasi, yaitu: 1. Tahap Prakedatangan
17
Dalam tahap ini terjadi proses pembelajaran budaya organisasi yang dilakukan oleh karyawan baru sebelum bergabung dalam organisasi. Dalam tahap ini diharapkan
karyawan mengenal budaya organisasi yang ada. 2. Tahap Perjumpaan
Dalam tahap ini karyawan baru melihat budaya apa yang sesungguhnya ada dalam organisasi dan penyimpangan yang mungkin dari kenyataan yang ada. Dalam tahap ini
diharapkan terjadi proses adaptasi budaya pada karyawan tersebut. 3. Tahap metamorfosis
Dalam tahap ini karyawan baru telah berubah dan menyesuaikan pekerjaannya dengan pekerjaan kelompok dan organisasi.
Melalui proses sosialisasi yang bertahap ini karyawan baru akan mengadaptasi budaya organisasi secara pelan tapi pasti, sehingga mereka mampu menyerap budaya organisasi
secara positif. Adaptasi budaya organisasi ini sangat penting bagi karyawan dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya, yang apada akhirnya akan meningkatkan produktivitas
kerja, komitmen, dan moblitas mereka dalam organisasi. Berdasarkan proses sosialisasi budaya organisasi tersebut dapat dijelaskan bahwa
setelah melalui tahap akhir sosialisasi, karyawan akan mampu mengadaptasi budaya organisasi secara positif sehingga mampu meningkatkan produktivutas kerja, komitmen, dan
mobilitasnya dalam organisasi. Hal ini berarti bahwa keberhasilan adaptasi budaya organisasi pada karyawan akan mendukung ketercapaian tujuan organisasi yang sekaligus
akan mendukung keberhasilan organisasi. Analog dengan teori tersebut, maka dalam organisasi KUD, apabila segenap
karyawan termasuk manajer telah mampu mengadaptasi budaya organisasi KUD, maka produktivitas kerja, komitmen, dan mobilitas mereka dalam organisasi akan semakin tinggi.
Akibat berikutnya adalah tercapainya keberhasilan organisasi KUD. Dengan demikian dapat dikatakan, semakin tinggi tingkat adaptasi budaya organisasi oleh manajemen, akan semakin
tinggi pula tingkat keberhasilan organisasi KUD tersebut, atau sebaliknya.
C. Kerangka Pikir dan Hipotesis Penelitian