Masyarakat Kabupaten Sanggau Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau

tari dengan lingkungannya benar-benar merupakan masalah sosial yang cukup menarik Hadi, 2005: 13. Dalam kaitannya dengan Tari Kondan, kajian sosiologis yang terdapat dalam tarian tersebut melekat pada fungsi dan peran tari itu bagi masyarakat. Tinjauan Tari Kondan dari sisi sosiologisnya akan terkait dengan pola kehidupan masyarakat Desa Sebongkuh, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, dilihat dari sistem ekonomi, pendidikan, sistem kepercayaan dan adat istiadat.

2. Tari Tradisional Kerakyatan

Seni tari adalah salah satu keindahan gerak anggota-anggota badan manusia yang bergerak, berirama dan berjiwa atau dapat diberi arti bahwa seni tari adalah keindahan bentuk anggota badan manusia yang bergerak, berirama dan berjiwa yang harmonis Kussudiardja, 1992: 1. Dari sudut pandangan sosiologis, tari-tarian pada kebudayaan tradisionil memiliki fungsi sosial dan religius magis Soedarsono, 1976: 21. Suatu seni dapat dikatakan sebagai seni tradisi adalah jika kesenian tersebut telah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama dan kesenian tersebut telah mengalami pewarisan secara turun-temurun, serta pada tradisi adat yang telah ada. Kayam 1981: 60 mengatakan kesenian tradisional mengandung sifat-sifat atau ciri-ciri yang khas, antara lain: a. Memiliki jangkauan yang terbatas pada kultur yang menunjangnya. b. Merupakan pencerminan dari suatu kultur yang berkembang sangat perlahan karena dinamika dari masyarakat yang menunjang demikian. c. Merupakan bagian dari satu “kosmos” kehidupan yang bulat yang tidak terbagi-bagi dalam spesialis. d. Bukan merupakan hasil kreativitas individu-individu, tetapi tercipta secara anonim bersama dengan sifat kolektifitas masyarakat yang menunjang. Hidayat 2005: 14-15 mendefinisikan tari tradisi sebagai sebuah tata cara menari atau menyelenggarakan tari yang dilakukan oleh sebuah komunitas etnik secara turun-temurun dan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Tari tradisional walaupun dalam perkembangannya sangat dekat dengan tari klasik tetapi tari tradisional tidak bisa dikatakan sebagai tari klasik, sebab tari klasik selain mempunyai ciri tradisional juga harus memiliki nilai artistik yang tinggi. Tari tradisional biasanya memiliki nilai simbolis, filosofis, dan religius. Suatu tari yang hidup, tumbuh, dan berkembang serta bermula dari seorang pencipta yang berasal dari masyarakat itulah yang dikatakan sebagai tari kerakyatan. Pada umumnya tari kerakyatan memiliki ciri khas kesederhanaan, keakraban dengan penonton, serta sifat demokratis dalam pertunjukannya Kayam,1981:39. Tari kerakyatan adalah tari yang berkembang di lingkungan masyarakat dengan corak yang khas dan mempunyai keselarasan dengan struktur sosial kehidupannya. Tari