Agama Kajian Sosiologis Tari

Tari Kondan Muda Mudi sudah jarang dilakukan, khususnya di desa Sebongkuh. Anak-anak muda saat ini tidak mengetahui lagi tari Kondan Muda Mudi itu seperti apa, mereka hanya mengetahui perkembangan dunia luar yang hanya menarik mereka semakin jauh dari adat istiadat dan kesenian tradisional di daerah mereka sendiri. Tari Kondan Muda Mudi seharusnya tetap dilakukan sesuai dengan yang diajarkan oleh nenek moyang terdahulu. Seperti prosesi Nyido’ yang saat ini sudah tidak pernah lagi dilakukan. Prosesi Nyido’ merupakan prosesi yang sangat memiliki manfaat bagi anak-anak muda. Dalam prosesi ini terdapat banyak nilai-nilai etika dan kesopanan yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai seperti ini yang sudah semakin hilang di masyarakat terutama bagi anak-anak muda. Alangkah baiknya jika masyarakat mulai peduli akan kesenian tradisional yang semakin hilang termakan jaman, semakin cepat untuk bertindak maka akan semakin banyak pula seni-seni tradisional yang terselamatkanwawancara dengan Maria Inok selaku penonton dalam acara Gawai , 18 Mei 2015. 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa: 1. Nilai-nilai sosiologis yang terkandung dalam tari Kondan Muda Mudi adalah geografi, pendidikan, sistem kepercayaan dan adat istiadat, serta agama. Tari Kondan lahir dari kebiasaan masyarakat yang selalu menari saat mereka bekerja di ladang atau sawah, mengingat sebagian besar masyarakat disana matapencahariannya adalah petani. Pendidikan yang diajarkan dalam tari Kondan ini adalah pendidikan etika dan kesopanan. Tari Kondan termasuk ke dalam rukun adat masyarakat Dayak, yaitu pada masa Mo’ Budjang atau remaja, hal ini dimaksudkan sebagai tameng terhadap hal-hal negatif yang akan terjadi pada masa remaja. Perbedaan agama tidak menjadikan tari kondan tidak dapat berkembang di desa sebongkuh, seluruh masyarakat dengan masing-masing keyakinannya memiliki toleransi yang sangat tinggi terhadap kesenian terutama tari dan upacara- upacara adat. 2. Tari Kondan Muda Mudi lahir dan sangat dekat di masyarakat dan sangat fleksibel karena dapat ditarikan dimana saja dan kapan saja, terkecuali pada saat acara duka cita. Terdapat 2 pola lantai yaitu berhadapan dan lingkaran. Kostum yang digunakan dapat berupa pakaian adat ataupun dengan kostum bebas. Jumlah penari