Tabel 10. Distribusi Frekuensi Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
No Kelas Interval
Frekuensi F F
1 23-24
7 7
2 25-26
10 10
3 27-28
25 24
4 29-30
12 12
5 31-32
27 26
6 33-34
9 9
7 35-36
13 13
Jumlah 103
100 Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Tabel diatas menunjukkan bahwa frekuensi paling besar adalah 27 responden yaitu pada kelas interval 31-32 dengan persentase 26,
sedangkan frekuensi yang paling rendah adalah 7 responden yang terdapat pada kelas interval 23-24 dengan persentase 7.
Penentuan kecenderungan variabel setelah nilai maksimum dan minimum diketahui, kemudian mencari nilai Mean ideal Mi
dan Standar Deviasi ideal SDi. MeanIdeal Mi
= nilai maksimum + nilai minimum
= 36+ 9
= 22,5 Standar Deviasi Ideal SDi =
nilai maksimum - nilai minimum
= 36
– 9
= 4,5
Setelah Mi dan SDi diketahui, kemudian dikategorikan dalam tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi.
Penentuan Kategori: Rendah
= Mi – SDi
= 22,5 – 4,5
= 18 Sedang
= Mi – SDi sd Mi + SDi
= 22,5 – 4,5 sd 22,5+4,5
= 18 sd 27 Tinggi
= Mi + SDi = 22,5+4,5
= 27
Tabel 11. Distribusi Kecenderungan Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
No. Interval
Frekuensi Persentase
Kategori 1
18 -
- Rendah
2 18
– 27 32
31 Sedang
3 27
71 69
Tinggi Jumlah
103 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi Kepatuhan
Wajib Pajak kategori sedang sebanyak 32 responden 31, dan pada kategori tinggi sebanyak 71 responden 69. Dari hasil
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan Kepatuhan Wajib Pajak berbanding lurus dengan skor yang didapatkan.
Apabila semakin tinggi skor yang didapatkan, maka Kepatuhan Wajib Pajak semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila skor
yang didapatkan semakin rendah maka dapat dikatakan Kepatuhan Wajib Pajak semakin rendah.
2. Penerapan Sistem E-Filling
Variabel Penerapan Sistem E-Filling terdiri dari tujuh indikator yaitu
kecepatan pelaporan SPT, lebih hemat, penghitungan lebih cepat, kemudahan pengisian SPT, kelengkapan
data pengisian SPT, lebih ramah lingkungan, tidak merepotkan. Dari tujuh indikator tersebut dibuat 15 pertanyaan dan dinyatakan
valid. Penentuan skor menggunakan skala likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban. Skor yang diberikan paling tinggi empat
dan paling rendah satu., sehingga dihasilkan skor tertinggi sebesar 60 4 x 15 = 60 dan skor terendah 15 1 x 15 = 15. Berdasarkan
data penelitian yang sudah diolah, variabel Penerapan Sistem E- Filling memiliki skor tertinggi 60 dan skor terendah 40, mean
51,60, median52,00 , modus 45, dan standar deviasi5,102. Jumlah kelas interval diukur dengan rumus Sturges sebagai berikut:
K = 1 + 3,3 log n Keterangan:
K = Jumlah kelas interval
n = Jumlah data observasi
log = logaritma
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah kelas interval untuk variabel Kepatuhan Wajib Pajak yaitu:
K = 1 + 3,3 log 103
= 7,6424 dibulatkan menjadi 7
Rentang Data = Data terbesar -data terkecil + 1. = 60-40 + 1
= 21 Panjang kelas = Rentang data Jumlah Kelas
= 21 7 = 3
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan Sistem E-Filling
No Kelas Interval
Frekuensi F F
1 40-42
4 4
2 43-45
12 12
3 46-48
15 15
4 49-51
17 17
5 52-54
22 21
6 55-57
15 15
7 58-60
18 17
Jumlah 103
100 Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Tabel diatas menunjukkan bahwa frekuensi paling besar adalah 22 responden yaitu pada kelas interval 52-54 dengan persentase 21,
sedangkan frekuensi yang paling rendah adalah 4 responden yang terdapat pada kelas interval 40-42 dengan persentase 4.
Penentuan kecenderungan variabel setelah nilai maksimum dan minimum diketahui, kemudian mencari nilai Mean ideal Mi
dan Standar Deviasi ideal SDi.
MeanIdeal Mi =
nilai maksimum + nilai minimum
= 60 + 15
= 37,5 Standar Deviasi Ideal SDi =
nilai maksimum - nilai minimum
= 60-15
= 7,5 Setelah Mi dan SDi diketahui, kemudian dikategorikan
dalam tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penentuan Kategori:
Rendah = Mi
– SDi = 37,5
– 7,5 = 30
Sedang = Mi
– SDi sd Mi + SDi = 37,5
– 7,5 sd 37,5 + 7,5 = 30 - 45
Tinggi = Mi + SDi
= 37,5 + 7,5 = 45