Pemahaman Internet Deskripsi Data Khusus

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Variabel Pemahaman Internet No Kelas Interval Frekuensi F F 1 18 26 25 2 19 8 8 3 20 14 14 4 21 13 13 5 22 11 11 6 23 7 7 7 24 24 23 Jumlah 103 100 Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Tabel diatas menunjukkan bahwa frekuensi paling besar adalah 26 responden yaitu pada kelas interval 18 dengan persentase 25, sedangkan frekuensi yang paling rendah adalah 7 responden yang terdapat pada kelas interval 23 dengan persentase 7. Penentuan kecenderungan variabel setelah nilai maksimum dan minimum diketahui, kemudian mencari nilai Mean ideal Mi dan Standar Deviasi ideal SDi. MeanIdeal Mi = nilai maksimum + nilai minimum = 24 + 6 = 15 Standar Deviasi Ideal SDi = nilai maksimum - nilai minimum = 24 - 6 = 3 Setelah Mi dan SDi diketahui, kemudian dikategorikan dalam tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penentuan Kategori: Rendah = Mi – SDi = 15-3 = 12 Sedang = Mi – SDi sd Mi + SDi = 15 - 3 sd 15 + 3 = 12 - 18 Tinggi = Mi + SDi = 15 + 3 = 18 Tabel 15. Distribusi Kecenderungan Variabel Pemahaman Internet No. Interval Frekuensi Persentase Kategori 1 12 - - Rendah 2 12 – 18 26 25 Sedang 3 18 77 75 Tinggi Jumlah 103 100 Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi Kepatuhan Wajib Pajak kategori sedang sebanyak 26 responden 25, dan pada kategori tinggi sebanyak 77 responden 75. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan tinggi rendahnya Pemahaman Internet berbanding lurus dengan skor yang didapatkan. Apabila semakin tinggi skor yang didapatkan, maka Pemahaman Internet semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila skor yang didapatkan semakin rendah maka dapat dikatakan Pemahaman Internet semakin rendah.

C. Hasil Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikoliniaritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dengan menyelidiki besarnya inter kolerasi antar variabel bebasnya. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai Tolerance Value ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 16. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Perhitungan Keterangan Tolerance VIF Penerapan Sistem E-Filling 0,717 1,395 Tidak terjadi multikolinearitas Pemahaman Internet 0,717 1,395 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan semua variabel bebas mempunyai nilai Tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji statistik yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Glejser. Hasil perhitungan dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 17. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Sig Keterangan Penerapan Sistem E- Filling 0,086 Tidak terjadi heteroskedastisitas Pemahaman Internet 0,448 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, terdapat variabel pengganggu atau residual yang memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi normalitas data, pada penelitian ini akan dilakukan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov Test K-S. Apabila nilai probabilitas signifikan K-S ≥ 5 atau 0.05, maka data berdistribusi normal. Tabel 18. Hasil Uji Normalitas Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai signifikansinya 0,208 yang berarti lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

d. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak secara signifikan. Pengujian dalam penelitian menggunakan Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansinya kurang dari 0,05. Hasil dari uji linieritas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 19. Hasil Uji Linieritas Variabel Linearity Keterangan Penerapan Sistem E-Filling 0,000 Linier Pemahaman Internet 0,000 Linier Sumber: Data primer yang diolah, 2015 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 103 Normal Parameters a Mean 0.0000000 Std. Deviation 2.83433265 Most Extreme Differences Absolute 0.105 Positive 0.052 Negative -0.105 Kolmogorov-Smirnov Z 1.063 Asymp. Sig. 2-tailed 0.208 a. Test distribution is Normal.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL MODERATING

27 214 139

PENGARUH TAM TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PENGGUNAAN E-FILING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA Pengaruh TAM Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Penggunaan E-Filing Sebagai Variabel Intervening Pada KPP Pratama Sukoharjo.

1 10 14

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sistem e-Filling Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

1 8 22

PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILLING, PEMAHAMAN INTERNET DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRATAMA DEPOK CIMANGGIS (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Depok Cimanggis) Dipa Teruna Awaloedin

0 2 10

PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILING, PEMAHAMAN PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Eka Dwi Jayanti

0 1 20

PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILING, PEMAHAMAN PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK - Perbanas Institutional Repository

0 1 19

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian - PENGARUH PERSEPSI PENERAPAN SISTEM E-FILLING TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DENGAN PERILAKU WAJIB PAJAK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DAN BIAYA KEPATUHAN SEBAGAI

0 0 17

PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILLING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PEMAHAMAN INTERNET SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA KPP PRATAMA BENGKULU

0 1 83

PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILLING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN PEMAHAMAN INTERNET SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta) - UMBY repository

0 0 14

PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILLING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN PEMAHAMAN INTERNET SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta) - UMBY repository

0 0 36