Angket Wawancara Teknik Pengumpulan Data

60

1. Angket

Menurut Sugiyono 2010: 199, angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Menurut Riduwan 2007: 27, angket tertutup merupakan angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang x atau tanda checlist √. Angket tertutup ini digunakan untuk memperoleh data dari responden mengenai pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SMA dan SMK se-Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman. Skala pengukuran yang digunakan dalam angket penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut Sugiyono 2010: 134, Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun alternatif jawaban dan skor yang digunakan dalam angket penelitian ini adalah dengan klasifikasi sebagai berikut: Tabel 4. Skor Setiap Alternatif Pilihan Jawaban No. Jawaban Skor 1. Selalu SL 4 2. Sering SR 3 3. Kadang-kadang KD 2 4. Tidak Pernah TP 1

2. Wawancara

Guna mendapatkan informasi lebih, dalam penelitian ini juga digunakan wawancara. Menurut Esterberg Sugiyono: 2010: 317, wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, 61 sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono 2010: 140, wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas, tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur dengan beberapa kepala SMA dan SMK se-Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman, yaitu kepala SMA Negeri 1 Ngaglik, kepala SMA Negeri 2 Ngaglik, kepala SMK Piri Sleman, dan kepala SMK Bina Harapan.

F. Instrumen Penelitian