Kemandirian anak dengan retardasi mental yang tergolong cukup mandiri ini dapat disebabkan adanya pengetahuan orangtua yang baik
tentang keadaan anak dengan retardasi mental serta sikap orangtua yang mau menerima anak dengan retardasi mental sehingga dapat mendorong
anak untuk lebih berkembang sesuai dengan keadaan yang mereka alami tanpa ada rasa disisihkan. Meskipun memiliki keterbatasan dalam berbagai
hal, anak retardasi mental lebih berkembang apabila lingkungan sekitarnya menerima mereka dan memperlakukan mereka seperti anak normal lainnya.
Dan hal ini hanya dapat dilakukan apabila orangtua memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap anak dengan retardasi mental.
4.5.4 Hubungan Pengetahuan Orangtua dengan Kemandirian Anak Retardasi Mental
Berdasarkan hasil uji statistik tampak bahwa hasil uji memperoleh nilai r sebesar -0,064 dengan signifikansi sebesar 0,675. Hasil uji ini
menunjukkan bahwa ada hubungan yang negatif tetapi tidak signifikan antara pengetahuan orangtua dengan kemandirian anak retardasi mental,
ini berarti bahwa kemandirian anak retardasi mental tidak ditentukan oleh pengetahuan orangtua. Orangtua yang memiliki pengetahuan mengenai
keadaan anaknya terjadi setelah mereka mendukung tindakan anak mereka Notoatmodjo, 2003.
Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa pada umumnya orangtua memiliki pengetahuan yang baik. Pengetahuan ini belum terbukti
berhubungan dengan kemandirian anak yang mengalami retardasi mental.
Orangtua memiliki pengetahuan yang baik tetapi tidak mendidik anak untuk mandiri. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Lestari 2011
menyatakan orangtua perlu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang cara-cara memandirikan anak secara tepat sehingga anak nantinya
dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri. Hal ini dapat dilihat dari data pendidikan terakhir orangtua terbanyak
adalah SMA dan perguruan tinggi, sedangkan usia yang dimiliki orangtua paling banyak berkisar antara 36-40 tahun. Orangtua yang memiliki
pengetahuan yang baik mengenai keadaan anak yang mengalami retardasi mental belum tentu mampu menangani atau mengatasi keadaan anak
mereka. Keadaan psikologis orangtua juga mempengaruhi, mereka harus mengurusi anak dengan retardasi mental serta seluruh kebutuhan mereka
yang berbeda dengan anak normal lainnya. Perasaan minder karena memiliki anak dengan retardasi mental membuat orangtua tidak terlalu
memperhatikan anak dengan perhatian khusus, yang pada akhirnya anak dibiarkan tumbuh sebagaimana anak normal lainnya, tanpa ada perlakuan
khusus yang dapat mendorong kemandirian anak dengan retardasi mental.
4.5.5 Hubungan Sikap Orangtua dengan Kemandirian Anak Retardasi Mental