Teori Absolut atau Teori Pembalasan

32 menciptakan dan mempertahankan tata tertib hukum dalam kehidupan bermasyarakat. 64 Teori ini memidana bukanlah untuk balas dendam, melainkan untuk sarana untuk melindungi kepentingan masyarakat. Dasar pemidanaan pada teori ini adalah agar orang tersebut dipidana dapat menjadi lebih baik dan berguna bagi masyarakat.Menurut Muladi dan Barda Nawawi, ciri-ciri yang terdapat di dalam teori relative ini adalah 65 : a. Tujuan dari pemidanaan adalah pencegahan prevention. b. Pencegahan bukan tujuan akhir tetapi sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih baik yaitu kesejahteraan masyarakat. c. Hanya pelanggaran-pelanggaran hukum yang dapat dipersalahkan kepada pelaku saja missal karena sengaja atau culpa yang memenuhi syarat untuk adanya pidana. d. Pidana harus ditetapkan berdasarkan tujuannya sebagai alat untuk pencegahan kejahatan. e. Pidana melihat kedepanbersifat prospektif, Pidana dapat mengandung unsur pencelanaan tetapi baik unsure pencelaan maupun unsure pembalasan tidak dapat diterima apabila tidak membantu kejahatan untuk kepentingan masyarakat.

3. Teori Gabungan

Secara teoritis, teori gabungan berusaha untuk menggabungkan pemikiran yang terdapat didalam teori absolute dan teori relative. Disamping mengakui bahwa penjatuhan sanksi pidana diadakan untuk membalas perbuatan pelaku, juga 64 E. Utrecht, Hukum Pidana I, Pustaka Tinta Mas, Surabaya, 1986, hlm 185 65 Muladi dan BArda Nawawi Arief, Op.cit., hal 17 33 dimaksudkan agar pelaku dapat diperbaiki sehingga bisa kembali kemasyarakat. 66 Munculnya teori ini pada dasarnya merupakan responden terhadap kritik yang dilancarkan baik terhadap teori absolute maupun teori relative. Adapun konsep yang memperdalam perkara tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh anak terhadap anak ini adalah konsep keadilan. Seorang hakim harus menegakkan sistem keadilan. Keadilan berasal dari kata adil, menurut Kamus Bahasa Indonesia KBBI adil adalah tidak sewenang-wenang, tidak memihak, tidak berat sebelah. 67 Adil terutama mengandung arti bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas norma-norma yang objektif, tidak subjektif apalagi sewenang-wenang. 68 Keadilan pada dasarnya adalah abstrak hanya bisa dirasakan dengan akal dan pikiran serta rasionalisme dari setiap individu dan masyarakat. Keadilan adalah suatu konsep yang relative, setiap orang tidak sama, adil menurut yang satu belum tentu adil bagi yang lainnya. 69 Nilai kemanusiaan yang adil dan keadilan social mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan berkodrat harus adil, yaitu adil dalam hubungannya dengan diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap masyarakat bangsa dan Negara, adil terhadap lingkungannya serta adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Beberapa teori tentang keadilan, yaitu: 66 Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika , 2012, hal. 191 67 Eko Hadi Wiyono, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Jakarta: Akar Media, 2007, hal.10 68 Agus Santoso, Hukum, Moral dan Keadilan, Jakarta: Kencana, 2012, hal.85 69 ibid

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN MODUS HIPNOTIS YANG DILAKUKAN WARGA NEGARA ASING (STUDI PUTUSAN PERKARA NOMOR 1014/Pid.B/2010/PN.TK)

3 91 53

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR (STUDI KASUS PERKARA NO. 36/PID.B/2011/PN.TK)

0 10 51

ANALISIS YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANATERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERIKANAN (STUDI PUTUSAN NOMOR : 237/PID.SUS /2013/PN.TK)

4 79 61

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Putusan Nomor: 791/Pid.A/2012/PN.TK)

2 26 62

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU ANAK YANG MELAKUKAN PERBUATAN CABUL TERHADAP ANAK (STUDI PUTUSAN PN NOMOR: 1056/PID/A/2012/PN.TK)

2 38 55

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PENGANCAMAN TERHADAP ANGGOTA POLRI YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Putusan PN Nomor: 701/Pid.B/2014/PN.Tjk)

0 10 59

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR:05/PID./2014/PT.TK.)

3 26 61

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN (Studi Kasus Perkara Nomor 137/Pid.B/2014/PN.BU)

0 4 53

PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA PELAKU PENGANCAMAN TERHADAP ANGGOTA POLRI YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (STUDI PUTUSAN PN NOMOR: 701/Pid.B/2014/PN.Tjk)

0 0 12

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (Studi putusan PN Nomor 500/Pid.B/2016/Pn.Tjk)

0 0 15