Cara Pengumpulan Data Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

3.7. Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1. Pengolahan data

Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diubah ke dalam bentuk tabel-tabel, kemudian data diolah menggunakan perangkat lunak komputer. Proses pengolahan data menggunakan program komputer ini terdiri dari beberapa langkah: a. Coding, untuk mengkonversikan menerjemahkan data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis. b. Data entry, memasukkan data ke dalam komputer. c. Verifikasi, melakukan pemeriksaan secara visual terhadap data yang telah dimasukkan ke komputer. d. Output, hasil analisis yang telah dilakukan komputer kemudian dicetak.

3.7.2. Analisis data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik dengan menggunakan metode : a. Analisis Univariat Hasil penelitian akan dideskripsikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi Dahlan MS, 2013. b. Analisis Bivariat Dilakukan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji statistik. Uji statistik yang digunakan untuk membantu analisis adalah uji Chi Square, dengan tabulasi silang 2x2 untuk mengetahui distribusi frekuensi antar variabel yang diteliti, meliputi: - Hubungan intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran tipe sensorineural. - Hubungan durasi paparan dengan gangguan pendengaran tipe sensorineural. - Hubungan penggunaan Alat Pelindung Diri APD dengan gangguan pendengaran tipe sensorineural. Menurut Sastroasmoro S Ismael S tahun 2008, interpretasi hasil faktor risiko dengan menggunakan tabulasi silang 2x2 adalah : - Jika nilai Odds Ratio OR = 1, berarti intensitas kebisingan dB, durasi paparan jam dan penggunaan APD bukan merupakan faktor risiko gangguan pendengaran tipe sensorineural di PT. Bukit Asam PERSERO Tbk. - Jika nilai OR 1, berarti intensitas kebisingan dB, durasi paparan jam dan penggunaan APD merupakan faktor risiko gangguan pendengaran tipe sensorineural di PT. Bukit Asam PERSERO Tbk. - Jika nilai OR 1, berarti intensitas kebisingan dB, durasi paparan jam dan penggunaan APD merupakan faktor protektif gangguan pendengaran tipe sensorineural di PT. Bukit Asam PERSERO Tbk. Apabila nilai p 0.05 maka hipotesis mengenai adanya hubungan antara intensitas kebisingan, durasi paparan dan penggunaan alat pelindung diri dengan gangguan pendengaran akibat bising pada karyawan PT. Bukit Asam PERSERO Tbk diterima. c. Multivariat Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan regresi logistik, untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel yang dilakukan secara bersama-sama Santosa S, 2000. Berdasarkan hasil analisis multivariat dapat menentukan variabel mana yang mempunyai pengaruh dan seberapa besar pengaruhnya terhadap kejadian gangguan pendengaran tipe sensorineural pada pekerja di PT. Bukit Asam PERSERO Tbk Bandar Lampung.