Untuk mengetahui sejauh mana tingkat hubungan antar variabel dalam penelitian ini, berpedoman pada ketentuan dari Sugiyono 2011:231 sebagai
berikut :
0,00 – 0,199 = Sangat Rendah
0,20 – 0,399 = Rendah
0,40 – 0,599 = Sedang
0,60 – 0,799 = Kuat
0,80 – 1,000 = Sangat Kuat
M. Pengujian Instrumen
Pengumpulan data tidak akan mencapai tujuannya apabila alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak valid dan reliable.
Maka dari itu diperlukan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. 1. Uji Validitas
Validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah Arikunto, 2002:144-145.
Untuk mengukur valid atau tidaknya suatu instrumen digunakan rumus Pearson Product Moment, sebagai berikut :
Keterangan : rXY
= Nilai korelasi Pearson Product Moment X
= Nilai dari setiap item pertanyaan variable X Y
= Nilai dari setiap item pertanyaan variable Y N
= Jumlah sampel atau responden Apabila nilai rXY r hitung r tabel, maka item pertanyaan dari
kuisioner tersebut dinyatakan alat tes yang valid. Sebaliknya apabila nilai rXY r hitung r tabel, maka item pertanyaan dari kuisioner
tersebut dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas “menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik”, Arikunto, 2006: 154. Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: 89. Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk menguji apakah kuisioner yang
dibagikan kepada responden benar-benar dapat diandalkan sebagai alat ukur. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala
yang sama dan hasil pengukur yang di peroleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain reliable menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk pengukuran reliabilitas instrumen menggunakan rumus Koefisien
Alpha Cronbach:
Keterangan : r
11
= Reliabilitas instrumen K
= Banyaknya butir pertanyaan atau butir item = Jumlah varian butir
= Jumlah varians total
Dalam metode pengujian reliabilitas, standar yang digunakan dalam menentukan reliabel dan tidaknya suatu instrumen adalah nilai Alpha
Cronbach harus lebih besar dari 0.6 Sekaran, 2006:182.
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Televisi Republik Indonesia
1. Sejarah Televisi Republik Indonesia
Menurut situs resmi TVRI Nasional, Televisi Republik Indonesia TVRI merupakan lembaga penyiaran yang menyandang nama negara mengandung
arti bahwa dengan nama tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya tanggal 24 Agustus 1962, TVRI mengemban tugas
sebagai televisi yang mengangkat citra bangsa melalui penyelenggaraan penyiaran peristiwa yang berskala internasional, mendorong kemajuan
kehidupan masyarakat serta sebagai perekat sosial.
Dinamika kehidupan TVRI adalah dinamika perjuangan bangsa dalam proses belajar berdemokrasi. Pada tanggal 24 Agustus 1962 dalam era
Demokrasi Terpimpin, TVRI berbentuk Yayasan yang didirikan untuk menyiarkan pembukaan Asian Games yang ke IV di Jakarta.
Memasuki era Demokrasi Pancasila pada tahun 1974, TVRI telah berubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja Departemen
Penerangan dengan status sebagai Direktorat yang bertanggung jawab Direktur Jenderal Radio, Televisi, dan Film.