Membuat ramalan tentang konsekuensi atau memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.
D. Tinjauan Tentang Informasi
Era  informasi  adalah  istilah  yang  popular  digunakan  untuk  merujuk  pada periode yang dimulai pada akhir 1990-an, dan dalam banyak hal masih terus
berlanjut  hingga  saat  ini.  Era  ini  menjadi  sebuah  periode  di  mana komunikasi  dan  teknologi  informasi  hadir  dan  memainkan  peran  yang
semakin penting dalam masyarakat luas. Menurut Gordon B. Davis 1991:28 informasi adalah data yang telah diolah
menjadi  suatu  bentuk  yang  penting  bagi  si  penerima  dan  mempunyai  nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang
atau keputusan-keputusan yang akan datang. Menurut  George  R.  Terry,  Ph.  D.  2000:21  menyatakan  bahwa informasi
adalah  data  yang  penting  yang  memberikan  pengetahuan  yang  berguna. Sedangkan  menurut  Witarto  2004:9  informasi ialah rangkaian  data  yang
mempunyai  sifat  sementara,  tergantung  dengan  waktu,  mampu memberi kejutan  atau  surprise  pada  yang  menerimanya.  Informasi  dapat  juga
dikatakan  sebagai  data  yang  telah  diproses,  yang  mempunyai  nilai  tentang tindakan atau keputusan.
Berdasarkan  beberapa  definisi  di  atas  tentang  informasi  yang  diungkapkan maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah pesan atau kumpulan pesan
berupa  simbol,  tanda-tanda,  data  yang  didapatkan  dari  pembelajaran,
pengalaman,  atau  instruksi  sebagai  keterangan,  pengetahuan  yang mempunyai nilai tentang tindakan atau keputusan.
Jadi pemahaman informasi adalah kemampuan seseorang untuk menangkap makna,  atau  menerjemahkan  suatu  pesan  dari  kumpulan  pesan  berupa
simbol,  tanda-tanda  dan  data  dari  pembelajaran,  pengalaman  yang menyatakan  suatu  pengetahuan  yang  diterima  dalam  bentuk  tertentu  atau
dengan caranya sendiri.
E. Tinjauan Tentang Tuna Rungu
Tunarungu  dapat  diartikan  sebagai  suatu  keadaan  kehilangan  pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan,
terutama  melalui  indera  pendengarannya.  Batasan  pengertian  anak tunarungu telah banyak dikemukakan oleh para ahli yang semuanya itu pada
dasarnya mengandung  pengertian yang sama Sutjihati Somantri, 2007:93.
Dalam  buku  Psikologi  Anak  Luar  Biasa,  Sri  Moerdani  mengemukakan bahwa  anak  tuna  rungu  adalah  mereka  yang  mengalami  gangguan
pendengaran sedemikian rupa sehingga tidak mempunyai fungsi praktis dan tujuan  komunikasi  dengan  orang  lain  dan  lingkungan  sekitarnya  Sri
Moerdani  1997:87.  Sedangkan  Mohammad  Amin  1991:1  dalam  buku Ortopedagogik  Umum  mengemukakan  bahwa  anak  tuna  rungu  adalah
mereka  yang  mengalami  kekurangan  atau  kehilangan  kemampuan mendengar  yang  disebabkan  oleh  kerusakan  atau  tidak  berfungsinya
sebagian  atau  seluruh  organ  pendengaran  yang  mengakibatkan  hambatan