Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu sama-sama berkaitan dengan informasi, hanya saja pada penelitian terdahulu
membahas tentang perilaku pemanfaatan informasi dan penelitian ini membahas tentang pemahaman informasi.
Perbedaannya antara lain dengan penelitian terdahulu peneliti mengkaji tentang perilaku pemanfaatan informasi yang dilakukan oleh
penyandang tunarungu melalui proses pembelajaran akademik di sekolah dan motivasi yang diberikan kepada anak penyandang tunarungu untuk
perkembangan pribadinya serta pelatihan yang diutamakan untuk menggali potensi, minat dan bakat anak penyandang tunarungu.
Pelatihan tersebut berupa seni musik, seni tari, olahraga, tata krama, kegiatan salon, teknik mesin serta komputerisasi dan desain web yang
diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi penyandang tunarungu khususnya yang berstatus sebagai siswa dalam menyelesaikan dan
menunjang kegiatan akademik siswa disekolah. Penelitian terdahulu menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi aksi action
research. Sedangkan pada penelitian ini peneliti mengkaji pemahaman yang diterima oleh siswa penyandang tunarungu melalui tayangan berita
Indonesia Malam TVRI, pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional.
Kontribusi dalam penelitian ini adalah sebagai bahan referensi bagi penelitian penulis serta membantu dalam proses penyusunan penelitian.
Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi bahan kajian, masukan dan tolak ukur peneliti dalam melakukan penelitian yaitu terdapat pada tabel
berikut ini:
Tabel 2. Penelitian Terdahulu
No Judul
Peneliti Variabel
Hasil 1
Bentuk Komunikasi
Guru Terhadap Siswa
Tunarungu di Sekolah. Studi
pada Guru dan Siswa Setara
SMALB PKK Provinsi
Lampung Adrian Isa
2015 Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Lampung.
Bentuk Komunikasi
Guru X, Siswa
Tunarungu Y.
Bentuk komunikasi yang
digunakan yaitu komunikasi verbal
dan nonverbal, Menciptakan
persamaan makna, Memberikan
demonstrasi atau contoh dalam
bentuk komunikasi,
Memberikan demonstrasi dalam
materi pelajaran, dan menunjukkan
empati pada siswa
tunarungu.
2 Meningkatkan
Kemampuan Memahami
Bacaan Pada Pelajaran Bahasa
Indonesia Dengan Media
Sistem Isyarat Bahasa
Indonesia SIBI Siswa Kelas
Dasar 2 SLB-B Yakut
Purwokerto Tahun Pelajaran
20082009 Retno
Muktiasih 2009 Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sebelas Maret.
Kemampuan Memahami
Bacaan Pada Pelajaran
Bahasa Indonesia
X, Sistem Isyarat
Bahasa Indonesia
Y. Model
pembelajaran Sistem Isyarat
Bahasa Indonesia SIBI dapat
meningkatkan kemampuan
pemahaman bacaan pada siswa
berdasarkan hasil pra-test dengan
hasil test setelah menggunakan SIBI,
Proses pembelajaran
dengan
menggunakan SIBI lebih efektif dan
efisien. Dari hasil pengamatan
kegiatan siswa setelah
menggunakan media SIBI terjadi
peningkatan proses belajar dalam hal
perhatian, semangat belajar,
menumbuhkan keberanian bertanya
atau menjawab pertanyaan, proses
belajar lebih efektif dan siswa lebih
aktif belajar karena siswa lebih mudah
memahami materi ajar.
3 Perilaku
Pemanfaatan Informasi Oleh
Penyandang Tunarungu
Studi Aksi tentang Perilaku
Pemanfaatan Informasi oleh
Siswa SMP dan SMA
Penyandang Tunarungu di
SLB-B Dharma Wanita Sidoarjo
Daturissa Mahardhini
2012, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas
Airlangga. Perilaku
Pemanfaatan InformasiX,
Siswa Penyandang
Tunarungu Y.
Hasil penelitian ini adalah siswa telah
menerapkan pemanfaatan
informasi dengan tahapan dimulai
dari pencerahan informasi hingga
konfirmasi informasi dan
pribadi serta melewati tahapan
dari motivasi hingga politik
informasi.
B. Tinjauan Tentang Pengaruh
Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu orang, benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan
atau perbuataan seseorang. Depdikbud, 2005:849
Sedangkan menurut Wiryanto 2008 : 58 pengaruh adalah seseorang yang memiliki kelebihan untuk mempengaruhi seseorang, biasanya memiliki nilai
lebih dibanding orang lain yang dapat dilakukan oleh tokoh formal, yaitu tokoh resmi yang ditunjuk untuk menjadi orang berpengaruh maupun informal
yang dengan kelebihannya sendiri ia dipilih oleh sebagian orang dengan sukarela.
Sementara itu, Surakhmad 1982:7 menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang
dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh
merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda sehingga mempengaruhi apa yang ada di sekitarnya.
C. Tinjauan Tentang Pemahaman
1. Pengertian Pemahaman
Pemahaman didefinisikan proses berpikir dan belajar. Dikatakan demikian karena untuk menuju ke arah pemahaman perlu diikuti dengan belajar dan
berpikir. Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara memahami W.J.S. Porwadarminto, 2003:636.
Menurut Poesprodjo 1987:52-53 bahwa pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi
atau dunia orang lain. Pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain.
Menurut Winkel dan Mukhtar dalam Sudaryono 2012:44, pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk menangkap makna dan arti dari bahan
yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk
yang lain. Sementara Benjamin S. Bloom dalam Anas Sudijono 2009:50 mengatakan
bahwa pemahaman Comprehension adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.
Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.
Berdasarkan beberapa definisi diatas tentang pemahaman yang telah diungkapkan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman
adalah kemampuan seseorang untuk menangkap makna, mengerti, menafsirkan, menerjemahkan dan menyatakan sesuatu pengetahuan yang
diterimanya dalam bentuk tertentu atau dengan caranya sendiri.
2. Tingkatan Pemahaman
Dalam proses komunikasi, setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami pesan yang didapat. Ada yang mampu
memahami pesan atau informasi dengan mudah dan ada pula yang sama sekali tidak dapat mengambil makna dari informasi yang telah diterima,
sehingga yang dicapai hanya sebatas mengetahui. Untuk itulah terdapat tingkatan-tingkatan dalam memahami.
Menurut Daryanto 2008:108 kemampuan pemahaman berdasarkan tingkat kepekaan dan derajat penyerapan pesan dapat dijabarkan ke dalam tiga
tingkatan, yaitu: a.
Menerjemahkan translation Pengertian menerjemahkan bisa diartikan sebagai pengalihan arti dari
bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang
mempelajarinya. Contohnya dalam menerjemahkan Bhineka Tunggal Ika
menjadi berbeda-beda tapi tetap satu.
b. Menafsirkan interpretation
Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, ini adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan dapat
dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan yang lalu dengan pengetahuan yang diperoleh berikutnya, menghubungkan antara grafik
dengan kondisi yang dijabarkan sebenarnya, serta membedakan yang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.
c. Mengekstrapolasi extrapolation
Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi karena seseorang dituntut untuk bisa melihat sesuatu dibalik yang tertulis.
Membuat ramalan tentang konsekuensi atau memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.
D. Tinjauan Tentang Informasi
Era informasi adalah istilah yang popular digunakan untuk merujuk pada periode yang dimulai pada akhir 1990-an, dan dalam banyak hal masih terus
berlanjut hingga saat ini. Era ini menjadi sebuah periode di mana komunikasi dan teknologi informasi hadir dan memainkan peran yang
semakin penting dalam masyarakat luas. Menurut Gordon B. Davis 1991:28 informasi adalah data yang telah diolah
menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang
atau keputusan-keputusan yang akan datang. Menurut George R. Terry, Ph. D. 2000:21 menyatakan bahwa informasi
adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna. Sedangkan menurut Witarto 2004:9 informasi ialah rangkaian data yang
mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya. Informasi dapat juga
dikatakan sebagai data yang telah diproses, yang mempunyai nilai tentang tindakan atau keputusan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas tentang informasi yang diungkapkan maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah pesan atau kumpulan pesan
berupa simbol, tanda-tanda, data yang didapatkan dari pembelajaran,