harus menarik agar merangsang pengguna tertarik menjelajah sebuah program, sehingga seluruh materi pembelajaran yang terkandung di dalamnya dapat
terserap dengan baik. Materi pembelajaran juga disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, sesuai dengan kurikulum dan mengandung banyak manfaat.
2.1.2.4 Evaluasi Media Pembelajaran
Evaluasi merupakan bagian intergral dari suatu proses pembelajaran. Idealnya, keefektivan pelaksanaan proses pembelajaran diukur dari dua aspek,
yaitu bukti-bukti empiris mengenai hasil belajar siswa yang dihasilkan oleh sistem pembelajaran, dan bukti-bukti yang menunjukan berapa banyak kontribusi media
atau media program terhadap keberhasilan dan keefektivan proses pembelajaran tersebut.
Arsyad 2013:218, menjelaskan tujuan evaluasi media pembelajaran sebagai berikut:
1 Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif.
2 Menentukan apakah media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan.
3 Menetapkan apakah media itu cost-effective dilihat dari hasil belajar siswa.
4 Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses
belajar dalam kelas. 5
Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu. 6
Menilai kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran. 7
Mengetahui apakah media pembelajaran itu benar-benar memberi sumbangan terhadap hasil belajar.
8 Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran.
Menurut Walker Hess sebagimana dikutip oleh Arsyad 2013:219 memberikan kriteria dalam mereview perangkat lunak media pembelajaran
berdasarkan kepada kualitas yaitu: 1
Kualitas isi dan tujuan, meliputi; ketepatan, kepentingan, kelengkapan, keseimbangan, minatperhatian, keadilan, kesesuaian dengan situasi siswa.
2 Kualitas pembelajaran, meliputi; memberikan kesempatan belajar,
memberikan bantuan untuk belajar, kualitas memotivasi, fleksibilitas pembelajarannya, hubungan dengan program pembelajaran lainnya, kualitas
sosial interaksi pembelajarannya, kualitas tes dan penilaiannya, dapat memberikan dampak bagi siswa, dapat membawa dampak bagi guru dan
pembelajarannya. 3
Kualitas teknis, meliputi; keterbacaan, mudah digunakan, kualitas tampilan, kualitas penanganan jawaban, kualitas pengelolaan programnya, kualitas
pendokumentasiannya. Sedangkan menurut Thorn 2006 yang dikutip oleh Azhar Adri dalam
Uji Validasi dan Reliabilitas Paket Multimedia Interaktif diakses tanggal 19 Oktober 2014 memberikan enam kriteria untuk menilai multimedia pembelajaran
interaktif, yaitu : 1
Kemudahan navigasi, sebuah multimedia harus dirancang sesederhana mungkin dengan kemudahan penggunaan media tersebut.
2 Kandungan kognisi, dalam arti adanya kandungan pengetahuhan yang jelas.
3 Presentasi informasi, yang digunakan untuk menilai isi dan program
multimedia itu sendiri.
4 Integrasi media, dimana multimedia mengintergrasikan aspek pengetahuan
dan ketrampilan. 5
Artistik dan estetika, untuk menarik minat belajar maka media harus mempunyai tampilan yang menarik dan estetika yang baik.
6 Fungsi secara keseluruhan, media pembelajaran interaktif yang
dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan.
2.1.4 Model-Model Pengembangan Media