117
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang dilakukan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
Dalam mengembangkan multimedia pembelajaran interkatif diperlukan beberapa tahap penelitian melalui pendekatan Research And Development.
Tahapan pengembangan multimedia yang digunakan mengikuti model pengembangan ADDIE, yang pada intinya terbagi menjadi lima tahapan yaitu 1
tahap analisis kebutuhan, dalam mengembangkan suatu produk seorang pengembang harus terlebih dahulu mengetahui potensi masalah dengan
identifikasi atau pengkajian masalah di lapangan sehingga tahu tujuan dari dibuatnya produk tersebut; 2 tahap desain, dalam tahap ini hal-hal yang akan
dilakukan peneliti tiga tahap yaitu penyusunan GBIM jabaran materi, pembuatan diagram alir dan storyboard; 3 tahap pengembangan, pada tahap
pengembangan dikelompokan menjadi tiga tahapan, yaitu 1 persiapan, 2 produksi, 3 pengujian produk; 4 tahap implementasi, pada tahap implementasi
dikelompokan menjadi tiga tahapan, yaitu 1 uji coba kelompok kecil, 2 uji coba kelompok besar, 3 implementasi dalam pembelajaran; dan 5 tahap
evaluasi, untuk mengetahui secara pasti kelebihan dan kelemahan multimedia
yang dikembangkan, penilaian dilakukan oleh pengguna, ahli media dan ahli materi untuk mengetahui tingkat kelayakan multimedia yang telah dikembangkan
serta tanggapan dan penilaian pengguna setelah menggunakan multimedia. selain itu, tahap evaluasi ini diperlukan untuk perbaikan dan penghalusan multimedia
agar lebih sempurna. Beberapa tahap yang penting dalam pengembangan multimedia
diantaranya adalah dengan uji validasi ahli media, validasi ahli materi, uji kelompok kecil, uji kelompok besar dan implementasinya. Hasil validasi dari ahli
media menunjukan persentase tingkat kelayakan sebesar 76,66 yang artinya media tersebut dikategorikan layak dari segi medianya itu sendiri. Sedangkan dari
uji ahli materi, menunjukan hasil persentase tingkat kelayakan sebesar 82 yang dapat dikategorikan sangat layak. Pada uji coba kelompok kecil hasil persentase
tingkat kelayakannya sebesar 82,4 yang dikategorikan sangat layak. Sedangkan pada uji coba kelompok besar menunjukan persentase tingkat kelayakan sebesar
84,4 yang dapat dikategorikan sangat layak. Pada implementasinya media yang digunakan dalam pembelajaran Kimia yaitu untuk mengetahui tingkat motivasi
siswa terhadap pembelajaran Kimia. Hal ini terlihat dari hasil persentase motivasi siswa pada kelas eksperimen sebesar 81,11 yang dapat dikategorikan sangat
kuat sesuai dengan skala likert. Dan hasil persentase motivasi siswa pada kelas kontrol sebesar 77,03 yang dapat dikategorikan kuat sesuai dengan skala likert.
5.2 Saran