18
Gambar 2.2: Sikap Kerja Berdiri
Sumber: Tarwaka, 2014:91 Menurut Sutalaksana, sikap berdiri merupakan sikap siaga baik fisik maupun
mental, sehingga aktivitas kerja yang dilakukan lebih cepat, kuat dan teliti. Pada dasarnya berdiri lebih melelahkan daripada duduk dan energi yang dikeluarkan
untuk berdiri lebih banyak 10-15 dibandingkan dengan duduk.Pada sikap kerja berdiri, apabila tenaga kerja harus bekerja untuk periode yang lama, maka faktor
kelelahan menjadi utama.Cara untuk meminimalkan manfaat kelelahan dan keluhan subyektif maka pekerjaan harus didesain agar tidak terlalu banyak
menjangkau, membungkuk, atau melakukan gerakan dengan posisi kepala tidak alamiah Tarwaka, 2014:89.
2.4 Keluhan Muskuloskeletal
Keluhan pada sistem muskuloskeletal adalah keluhan bagian otot rangka yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit.Apabila
otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan sendi, ligamen dan tendon.Keluhan
hingga kerusakan inilah yang biasa disebut dengan istilah keluhan musculoskeletal
19
disorder atau cidera pada sistem muskuloskeletal Tarwaka, 2014:305.Gerakan yang menyebabkan keluhan ligamen Gambar 2.3.
Gambar 2.3: Keluhan pada Ligamen Sumber: Tarwaka, 2014:305
Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu keluhan sementara reversible dan keluhan menetap persistent.Keluhan
sementara yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima beban statis, namun keluhan akan segera hilang apabila pembebanan dihentikan. Sedangkan
keluhan menetap yaitu keluhan otot yang bersifat menetap walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa nyeri pada otot masih berlanjut. Studi tentang
MSDs pada berbagai jenis industri telah banyak dilakukan dan hasil studi menunjukkan bahwa bagian otot yang sering dikeluhan adalah otot rangka yang
meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan otot bagian bawah.Keluhan sistem muskuloskeletal pada umumnya terjadi karena
kontraksi otot yang berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan durasi pembebanan yang panjang.Keluhan otot kemungkinan tidak terjadi
apabila kontraksi otot hanya berkisar antara 15-20 dari kekuatan otot maksimum.Apabila kontraksi otot melebihi 20, maka peredaran darah ke otot
20
berkurang menurut tingkat kontraksi yang dimanfaati oleh besarnya tenaga yang diperlukan.Suplai oksigen ke otot menurun, proses metabolisme karbohidrat
terhambat dan akibatnya terjadi penimbunan asam laktat yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri otot Tarwaka, 2014:306.
2.5 Sistem Otot Rangka