50
2.15.5 Situasi dan Kondisi yang Membuat Peregangan Tidak Boleh Dilakukan
Terdapat beberapa situasi dan kondisi, yang membuat peregangan tidak boleh dilakukan, situasi dan kondisi tersebut adalah sebagai berikut Michael J. Alter,
2003:12: 1. Keadaan tulang yang menghalangi gerakan atau tulang sukar digerakkan.
2. Mengalami patah tulang. 3. Terdapat gejala atau telah teridentifikasi peradangan atau infeksi akut pada
daerah sekitar sendi. 4. Terdapat gejala atau teridentifikasi osteoporosis.
5. Memiliki rasa sakit yang akut dan menyiksa pada pergerakkan sendi maupun pada saat pemanjangan otot.
6. Mengalami cidera keseleo. 7. Memiliki penyakit tertentu pada pembuluh darah.
8. Terdapat pengurangan atau penurunan fungsi pada daerah pergerakan. Patah tulang atau pernah mengalami patah tulang merupakan keadaan dimana
peregangan otot tidak boleh dilakukan, karena dapat membahayakan tulang dan dapat memperparah keadaan tersebut Gambar 2.9.
Gambar 2.9: Patah Tulang Belakang Sumber: Michael J. Alter, 2003:12
51
2.15.6 Peregangan untuk Nyeri Punggung Bawah
Duduk dalam waktu lama adalah penyebab terbesar sakit di bagian punggung bawah.Peregangan dilakukan untuk menggerakkan otot di punggung bawah dan
agar peredaran darah menjadi lancar.Cara ini berguna untuk membantu tubuh terhindar dan mengatasi atau mengurangi masalah punggung. Beberapa langkah
peregangan ini adalah sebagai berikut Bob Anderson, 2010:37: 1. Duduk dengan kaki kiri ditumpuk pada kaki kanan, sandarkan tangan kanan
di bagian luar paha kiri, lakukan tekanan yang tetap dan terkendali ke arah kanan dengan tangan.
2. Letakkan kedua tangan tepat di atas bagian belakang pinggul dan siku menekuk lalu dorong ke depan dan angkat sedikit tulang dada ke atas.
3. Jalin jari-jemari ke dua tangan kemudian putar talapak tangan menghadap ke atas di atas kepala dan luruskan posisi lengan.
4. Dengan jari yang terjalin di belakang kepala, biarkan siku lurus ke samping, tariklah kedua bidang bahu sehingga saling mendekat.
5. Jalin jari-jemari ke dua tangan kemudian luruskan lengan ke depan, telapak tangan menghadap ke luar.
6. Membungkuk ke depan untuk meregang, posisi kepala merunduk dan leher dalam posisi nyaman.
7. Duduk, berpegangan pada bagian dalam kaki kiri, sedikit di atas dan di belakang lutut. Secara halus tarik kaki yang ditekuk ke arah dada.
8. Berdiri dengan kedua tangan di pinggang, putarlah badan dari pinggang ke atas dan melihat melewati bahu, biarkan lutut sedikit menekuk.
52
9. Pegang siku kiri dengan tangan kanan, secara halus tarik siku tersebut ke belakang kepala.
2.16 Prinsip Latihan Olahraga
Agar latihan dapat dilakukan secara efektif dan aman sehingga mampu meningkatkan kebugaran secara optimal perlu diperhatikan prinsip dalam latihan.
Prinsip dalam latihan yang harus diperhatikan, yaitu: 2.16.1 Beban lebih Overload
Prinsip pertama yang harus ditekankan yaitu latihan dengan beban lebih overload.Beban pada waktu latihan harus merupakan beban lebih dari
sebelumnya, agar kemampuan kardiovaskuler jantung dan peredaran darah dan kemampuan otot kerangka dapat berkembang terus.Konsep latihan dengan beban
lebih berhubungan erat dengan intensitas latihan Sadoso Sumosardjuno, 1994:9. Prinsip pertama latihan ini yaitu dicari persamaan antara beban lebih dengan
intensitas latihan.Contohnya pada latihan kekuatan, latihan dengan beban lebih adalah mencoba memberikan beban sedikit lebih besar atau memberikan ulangan
lebih banyak pada waktu mengangkat beban Sadoso Sumosardjuno, 1994:10. 2.16.2 Kekhususan Sepcifity
Latihan yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan latihan yang hendak dicapai. Setelah olahraga dikhususkan maka harus dipilih kebutuhan khusus dan
strategi yang diperlukan untuk tujuan yang sudah dipilih.Contohnya untuk menurunkan berat badan memilih latihan aerobik Sadoso Sumosardjuno,
1994:10.