Perencanaan Siklus II Pelaksanaan Siklus II Observasi Siklus II

52 Siswa selama proses pembelajaran masih merasa kurang siap dengan perubahan yang diberikan oleh guru. Hal ini disebabkan cara mengajar guru yang biasanya bersifat konvensional. Siswa masih terkesan ragu – ragu ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sehingga waktu yang tersedia tidak dapat selesai dengan baik. Keragu – raguan tampak pada siswa ketika diwawancara. Hasil evaluasi dari siklus I diperoleh terjadi peningkatan rata- rata kelas dari sebelum diberikan tindakan 5,83 dan sesudah diberi tindakan 6,125. Walaupun demikian ketuntasan belajar masih belum tercapai baik secara individual maupun klasikal sebesar 43,75 dibawah 80 . Kelemahan – kelemahan yang diperoleh selama siklus I akan diidentifikasi lebih lanjut dalam perencanaan siklus II. Sehingga diharapkan kesalahan yang sama tidak terulang dalam pelaksanaan siklus – siklus selanjutnya.

4.4.2 Hasil Penelitian Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2004 sampai 20 Oktober 2004. Pelaksanaan siklus II terbagi atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

4.4.2.1 Perencanaan Siklus II

Kegiatan perencanaan siklus II diawali dengan identifikasi permasalahan secara spesifik hasil refleksi siklus I dan penyusunan rencana pembelajaran untuk pokok bahasan “Sumber daya Alam yang tidak dapat diperbaharui” seperti terlampir dalam lampiran 1. Rencana pembelajaran yang disusun bersama – sama dengan guru kelas V lebih menekankan pada masukan – masukan yang diperoleh selama siklus I dengan menggunakan pengembangan model pembelajaran 53 berbasis masalah yang disesuaikan dengan materi IPA yang dipilih. Perencanaan dalam siklus II dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2004 sampai 6 Oktober 2004. Pengembangan strategi pemecahan masalah dan pengembangan sumber belajar “AA” terdiri dari kegiatan amati dan analisa. Kegiatan “amati” akan dikembangkan dengan menggunakan ketrampilan – ketrampilan dasar panca indera manusia. Kegiatan “amati” dalam siklus II mengembangkan ketrampilan membaca, mendengar, melihat dan merasa. Setelah mengamati kemudian menganalisa dari hasil membaca, mendengar, melihat dan merasa dengan mengembangkan sumber belajar yang bersesuaian dengan konsep yang dipelajari.

4.4.2.2 Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan acting pada siklus II dilaksanakan 7 Oktober 2004 dan 12 Oktober 2004.

4.4.2.3 Observasi Siklus II

Data pengamatan siklus II yang diperoleh adalah data hasil data hasil pengamatan kreativitas, data hasil pengamatan kerjasama, data hasil angket, data observasi, dan data hasil wawancara baik dengan guru maupun siswa. Jenis data dibedakan dalam data kualitatif yang merupakan data hasil pengamatan kreativitas, data hasil pengamatan kerjasama, dan data hasil angket. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari data skor hasil belajar evaluasi sub formatif di akhir siklus II. Berdasarkan kriteria yang disusun pada metodologi, maka dapat diklasifikasikan kriteria tingkat kreativitas siswa pada siklus II sebagai berikut : 54 a. Tidak ada siswa yang mempunyai kriteria kreativitas kurang. b. Siswa dengan kriteria sedang tingkat kreativitasnya berjumlah 33 orang. c. Siswa dengan kriteria tinggi tingkat kreativitasnya berjumlah 14 orang. d. Siswa dengan kriteria sangat tinggi tingkat kreativitasnya berjumlah 1 orang. e. Rata – rata kelas tingkat kreativitas pada siklus II berada pada kriteria tinggi. Sedangkan tingkat kerjasama pada siklus II dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Tidak ada siswa yang mempunyai tingkat kerjasama kurang dan sangat tinggi. b. Siswa dengan kriteria sedang pada pengamatan kerjasamanya berjumlah 39 orang. c. Siswa dengan kriteria tinggi pada pengamatan kerjasamanya berjumlah 9 orang. d. Rata – rata kelas tingkat kerjasama pada siklus II berada pada kriteria sedang.

4.4.2.4 Refleksi Siklus II