Pelaksanaan Siklus I Observasi Siklus I Refleksi Siklus I

50 hasil membaca dan melihat dengan mengembangkan sumber belajar selain buku pelajaran yang dimiliki.

4.4.1.2 Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan acting pada siklus I dilaksanakan 14 September 2004 dan 16 September 2004.

4.4.1.3 Observasi Siklus I

Data pengamatan siklus I yang diperoleh adalah data hasil data hasil pengamatan kreativitas, data hasil pengamatan kerjasama, data hasil angket, data observasi, dan data hasil wawancara baik dengan guru maupun siswa. Jenis data dibedakan dalam data kualitatif yang merupakan data hasil pengamatan kreativitas, data hasil pengamatan kerjasama, dan data hasil angket. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari data skor hasil belajar evaluasi sub formatif di akhir siklus I. Berdasarkan kriteria yang disusun diatas, maka dapat diklasifikasikan kriteria tingkat kreativitas siswa pada siklus I sebagai berikut : a. Siswa dengan kriteria kurang tingkat kreativitasnya berjumlah 40 orang. b. Siswa dengan kriteria sedang tingkat kreativitasnya berjumlah 8 orang. c. Rata – rata kelas tingkat kreativitas pada siklus I berada pada kriteria kurang. Sedangkan tingkat kerjasama pada siklus I dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Tidak ada siswa yang mempunyai tingkat kerjasama kurang, tinggi dan sangat tinggi. 51 b. Siswa dengan kriteria sedang pada pengamatan kerjasamanya berjumlah 48 orang. c. Rata – rata kelas tingkat kerjasama pada siklus I berada pada kriteria sedang.

4.4.1.4 Refleksi Siklus I

Pada siklus I mulai tampak kesulitan – kesulitan yang muncul yang disebabkan oleh guru kolaborator yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan skenario pembelajaran yang diberikan. Guru merasa sulit menginterpretasikan rencana pembelajaran tersebut karena guru terbiasa menggunakan bentuk – bentuk pembelajaran yang sederhana dan cenderung konvensional. Kekurangan lain yang diperoleh dalam pelaksanaan siklus I adalah siswa merasa agak terbebani karena mendapat sesuatu yang baru dalam pembelajaran. Sehingga waktu yang disediakan pada pertemuan pertama tanggal 14 September 2004 tidak dapat dilakukan dengan baik. Pelaksanaan tindakan dilanjutkan pada tanggal 16 September 2004 dan diakhiri dengan evaluasi sub formatif untuk pokok bahasan “Sumber daya alam yang dapat diperbaharui”. Pada proses pengembangan strategi pemecahan masalah dan pengembangan sumber belajar guru masih ragu – ragu menekankan kegiatan “Amati – Analisa” dalam strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan ketrampilan dasar yang ada pada diri manusia. Penekanan guru pada kegiatan membaca, melihat dan menganalisa masih rendah. Guru masih kurang beradaptasi dengan skenario pembelajaran yang dibuat. 52 Siswa selama proses pembelajaran masih merasa kurang siap dengan perubahan yang diberikan oleh guru. Hal ini disebabkan cara mengajar guru yang biasanya bersifat konvensional. Siswa masih terkesan ragu – ragu ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sehingga waktu yang tersedia tidak dapat selesai dengan baik. Keragu – raguan tampak pada siswa ketika diwawancara. Hasil evaluasi dari siklus I diperoleh terjadi peningkatan rata- rata kelas dari sebelum diberikan tindakan 5,83 dan sesudah diberi tindakan 6,125. Walaupun demikian ketuntasan belajar masih belum tercapai baik secara individual maupun klasikal sebesar 43,75 dibawah 80 . Kelemahan – kelemahan yang diperoleh selama siklus I akan diidentifikasi lebih lanjut dalam perencanaan siklus II. Sehingga diharapkan kesalahan yang sama tidak terulang dalam pelaksanaan siklus – siklus selanjutnya.

4.4.2 Hasil Penelitian Siklus II