56
4.4.3 Hasil Penelitian Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2004 sampai 4 Desember 2004. Pelaksanaan siklus III terbagi atas empat tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
4.4.3.1 Perencanaan Siklus III
Kegiatan perencanaan siklus III diawali dengan identifikasi permasalahan secara spesifik hasil refleksi siklus II dan penyusunan rencana pembelajaran untuk
pokok bahasan “Cahaya dan penglihatan” seperti terlampir dalam lampiran 1. Rencana pembelajaran yang disusun bersama – sama dengan guru kelas V
menggunakan pengembangan model pembelajaran berbasis masalah yang sama seperti pengembangan model berbasis masalah pada siklus II. Hal ini mengingat
materi yang diberikan bersifat baru dan agak rumit dalam pemahaman konsepnya. Pokok bahasan yang dipilih adalah “Cahaya dan penglihatan” dengan sub pokok
bahasan “Sifat – sifat cahaya”. Perencanaan dalam siklus III dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2004
sampai 25 Oktober 2004. Pengembangan strategi pemecahan masalah dan pengembangan sumber
belajar yang dipilih dalam siklus III sama dengan pengembangan model berbasis masalah pada siklus II yang terdiri dari kegiatan “amati dan analisa”. Kegiatan
“amati” akan dikembangkan dengan menggunakan ketrampilan – ketrampilan dasar panca indera manusia. Kegiatan “amati” dalam siklus III mengembangkan
ketrampilan membaca, melihat, mendengar dan merasa. Penekanan kegiatan pengamatan dalam siklus III ini terdapat pada mendengar dan merasa. Setelah
57
mengamati kemudian menganalisa dari hasil membaca, melihat, mendengar dan merasa dengan mengembangkan sumber belajar yang bersesuaian dengan materi
yang ada.
4.4.3.2 Pelaksanaan Siklus III
Pelaksanaan tindakan acting pada siklus III dilaksanakan 26 Oktober 2004 dan 28 Oktober 2004. Pada siklus III tidak tampak kesulitan – kesulitan yang
berarti. Kegiatan pembelajaran berjalan lancar.
4.4.3.3 Observasi Siklus III
Data pengamatan siklus III yang diperoleh adalah data hasil data hasil pengamatan kreativitas, data hasil pengamatan kerjasama, data hasil angket, data
observasi, dan data hasil wawancara baik dengan guru maupun siswa. Sama halnya dengan siklus – siklus sebelumnya jenis data yang diperoleh dibedakan
dalam data kualitatif yang merupakan data hasil pengamatan kreativitas, data hasil pengamatan kerjasama, dan data hasil angket. Sedangkan data kuantitatif
diperoleh dari data skor hasil belajar yang diperoleh dari skor lembar kerja siswa. Berdasarkan kriteria yang disusun diatas, maka dapat diklasifikasikan kriteria
tingkat kreativitas siswa pada siklus III sebagai berikut : a.
Tidak ada siswa yang memiliki kriteria kurang pada tingkat kreativitasnya.
b. Siswa dengan kriteria sedang tingkat kreativitasnya berjumlah 1 orang.
c. Siswa dengan kriteria tinggi tingkat kreativitasnya berjumlah 44 orang.
58
d. Siswa dengan kriteria sangat tinggi tingkat kreativitasnya berjumlah 3
orang. e.
Rata – rata kelas tingkat kreativitas pada siklus III berada pada kriteria tinggi.
Sedangkan tingkat kerjasama pada siklus III dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Tidak ada siswa yang mempunyai tingkat kerjasama kurang, dan sedang.
b. Siswa dengan kriteria tinggi pada pengamatan kerjasamanya berjumlah 47
orang. c.
Siswa dengan kriteria sangat tinggi pada pengamatan kerjasamanya berjumlah 1 orang.
d. Rata – rata kelas tingkat kerjasama pada siklus III berada pada kriteria
tinggi.
4.4.3.4 Refleksi Siklus III